Selasa, 01 September 2015

MAKNA KITAB SUCI GIOK LEK ( Bab 7 )

Makna Kitab Suci Giok Lek (Bab 7)

VII. THAI SAN ONG
Raja Giam kun yang ketujuh

Letak kraton dimana Thai san ong bertahta juga diluar lautan yang menghadap kebarat, neraka besar dimana beliau berkuasa dinamakan Tai jiat lauw. Thai san ong juga adalah hakim yang mengadili mereka yang bersalah melakukan kesalahan seperti :

1. Orang yang mencuri pakaian dari peti jenazah atau mencuri tulang kerangka manusia untuk di jadikan obat.
2. Dengan akal licik atau muslihat, mengadu domba hubungan sedarah daging, sehingga terjadi keributan dalam keluarga.
3. Putra-putri yang diasuh dan dibesarkan di jual kepada orang lain dijadikan babu atau pelacur.
4. Menindih mati orok sendiri karena tidurnya kurang hati-hati, sengaja mencekik atau menyumbat pernafasan anak haram yang lahir dari hubungan gelap. Dosa perbuatan jenis ini teramat berat hukumannya.
5. Sebagai seorang pendidik, tapi kurang tegas memberikan pengarahan sehingga murid-muridnya banyak yang menyeleweng. Tapi ada juga yang mendidik secara keras dan ingin cepat berhasil, bila perlu menggunakan hukuman badan.
6. Memukul dan menganiaya pembantu sampai luka-luka.
7. Banyak minum sampai mabuk lalu mengganas atau dalam keadaan mabuk melakukan sesuatu diluar kebiasaannya.
Dosa-dosa kesalahan yang diuraikan diatas akan diperiksa secara jelas, dibedakan berat dan ringan persoalannya, lalu digusur ke neraka kecil unttk menjalani hukuman.
Di sidang neraka ketujuh ini juga terdapat enam belas seksi hukum yang punya sebutan berbeda satu dengan yang lain :

1. Tui tiu cu thun
Begitu arwah berdosa masuk iblis yang beringas dan jahat langsung memukul hidung dengan palu besar, karuan darah bercucuran nah darah yang meleleh itulah harus dihisap dan ditelan.

2. Tiam cui hu pek hang
Di seksi hukum kedua ini tersedia puputan besi yang teramat besar sementara iblis jahat yang bertugas memegang sapu lidi yang ujungnya tumbuh ular-ular berbulu. Pesakitan yang masuk digiring dengan sabetan sapu naik ke atas puputan yang membara seketika protollah kaki tangannya, ditengah lolong jeritannya, badannya terjungkal jatuh kebawah dimana api berkobar besar.

3. Siu hong
Pesakitan yang harus dihukum dalam neraka kecil ini diikat kaki tangannya, dibaringkan diatas meja, iblis jahat yang bertugas mengambil sebilah kapak besar yang tajam mengkilap membelah dada dan perutnya hingga jerohannya hancur.

4. Ki cian koan hoat
Seperti juga di seksi-seksi yang lain, pesakitan di seksi ini juga diikat kaki tangannya, iblis jahat yang melaksanakan hukuman memegang tongkat besi yang ujungnya berbentuk cakar ayam, dimulai dari kepala, cakar ayam itu dikerjakan, setelah rambutnya tercakar habis baru turun kebawah badannya bila perlu sampai keseluruh anggota badannya setelah itu badannya masih disunduk cagak besi dan dibiarkan berdiri begitu saja.

5. Kian ka keng kut
Beratus-ratus anjing liar, anjing buas yang ada dineraka kecil ini, lebih menakutkan lagi, gigi dan taringnya amat tajam, demikian pula cakarnya lebih tajam dibanding cakar besi. Begitu ada pesakitan harus disiksa disini akan menjadi mangsa kawanan anjing itu yang berpesta pora tanpa menyisakan sekerat tulang sekalipun.

6. Teng sek coan sin
Berbeda dengan siksaan neraka kecil lainnya, iblis jahat yang bertugas disini hanya menghukum pesakitan dengan menyunggi batu besar seberat 50 kati diatas kepalanya. Batu seberat itu harus disunggi dan harus berjalan tanpa henti kalau berhenti pasti akan dihajar dengan pentung pinggang atau kakinya.

7. Long teng kai gi
Terlebih dulu para pesakitan di telikung kaki tangannya. Iblis yang bertugas lantas membungkus kepalanya dengan lempung atau tanah liat. Kepala yang terbungkus tanah liat ini lalu dibakar, wah sakitnya pasti dapat anda bayangkan sendiri.

8. Ouw tong kau tun
Di neraka ini para pesakitan juga diikat kaki tangannya, sekujur badan lalu dibalut benang yang dibasahi minyak lalu dibakar. Api yang menyala besar akan menghanguskan sekujur badannya menjadi abu. Syukur malaikat yang bertugas di sini dengan pusakanya dapat memulihkan kembali badannya dalam keadaan semula. Begitulah hukuman di sini juga berlangsung berulang kali sampai temponya habis baru diseret ke neraka kecil berikutnya.

9. Li pwe ti twa
Dalam neraka ini pesakitan dibentang kaki tangannya dan diikat erat supaya tidak bisa meronta. Iblis jahat yang seram sudah siap dengan pisau ditangannya perlahan-lahan ia membeset kulitnya, ujung kulit yang sudah dibeset diberikan pada anjing yang lantas mengunyahnya dengan lahap dan terus menarik kulit besetan itu yang tak putus-putus sampai kulit dibadan itu terbeset habis.

10. Coan pang he kiok kah
Suasana dalam neraka kecil kesepuluh ini boleh dikata paling ramai, maklum penghuninya adalah binatang-binatang liar yang bentuknya mirip kucing tapi bukan kucing tubuhnya juga lebih besar dibagian atas banyak burung elang hinggap atau berterbangan. Kedua jenis binatang buas ini siap membantai dan berebutan pesakitan yang dijebloskan disini.

11. Tiau tah
Pesakitan yang harus dihukum di neraka ini hanya diikat kedua kakinya dan digantung jungkir balik. Sementara iblis jahat yang juga algojo kejam ini sudah menyiapkan pentung kayu yang ujungnya terbelah menjadi dua. Dengan bernafsu dan sekuat tenaga pentung itu menghajar badan para hukuman sampai sama-sama hancur.

12. Pwat siat tun su
Sambil menyeringai kejam iblis yang bertugas di neraka kecil ini mengikat kaki tangan korbannya, lalu menggantol mulutnya hingga terpentang sementara lidahnya dibetot keluar, lidah yang terjulur itu dipotong kecil-kecil lalu dikunyah dengan lahap. Setelah perut merasa kenyang korbannya digantung.

13. Thiu ciang
Dengan sadis iblis jahat menyeret korbannya lalu disandarkan ditonggak besar serta diikat kaki tangannya. Tanpa peduli jerit tangis korbannya dengan menyeringai perutnya disedot lalu dirogoh keluar ususnya.

14. Li la koan jiak
Pesakitan yang dihukum di neraka ini dibaringkan di tanah dibiarkan terinjak-injak oleh unta dan kuda. Karuan badannya menjadi tidak karuan, maka datanglah burung-burung pemakan bangkai yang berebutan memangsanya hingga habis.

15. Lok ciu ci
korban yang sudah diikat kaki tangannya, diparut lebih dulu wajahnya. Tanpa kenal kasihan iblis-iblis yang bertugas mengeluarkan jepitan-jepitan besi, jari-jari kaki dan tangan dijepit satu persatu lalu dipanggang hingga hangus, demikian pula rambutnya.

16. Yu hu ku ping
Minyak dalam wajan raksasa terus mendidih, sementara bara didalam tungku dibawah juga terus berkobar besar. Pesakitan yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ini digoreng hidup-hidup. Coba bayangkan bagaimana rasanya.

Bagi anda yang merasa punya dosa diatas dianjurkan untuk mandi kramas dan makan barang tidak berjiwa, bersembahyang dan mengangkat sumpah pada tanggal 27 bulan 3, bahwa selanjutnya tidak akan berani melanggar pantangan membunuh, berbuat jahat atau kesalahan apapun yang merugikan pihak lain, juga berjanji akan mencetak buku Giok lek untuk menyadarkan orang banyak untuk mawas diri. Kalau hal ini terpenuhi pasti akan memperingan hukuman atau syukur dapat menyadarkan dirinya dari berbagai siksa yang ada di neraka-neraka kecil di kraton ketujuh ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar