Selasa, 01 September 2015

MAKNA KITAB SUCI GIOK LEK ( Bab 6 )

Makna Kitab Suci Giok Lek (Bab 6)

VI. POK SHIA ONG
Raja Giam kun yang keenam

Letak kraton keenam dimana Pok shia ong berkuasa juga berada diluar lautan teduh yang menghadap ke hilir, di sini beliau berkuasa dalam neraka besar yang disebut Tai kiau hoan, dilengkapi juga enam belas seksi hukum, terutama menghukum mereka yang bersalah seperti :

1. Pencuri patung kongco, hudco atau sinbing serta mengerok lapisan emasnya. Atau mereka yang kurang ajar dan menghina hudco.
2. Tidak hormat terhadap kitab suci, meremehkan mantera atau puja-puji dan ajaran dewa.
3. Menumpuk barang-barang bekas dan kotor di sekitar kelenteng atau didekat patung – patung pemujaan.
4. Masakan yang disajikan tidak bersih atau kurang memperhatikan barang berjiwa yang dipersembahkan.
5. Merusak atau membuat kotor buku-buku suci atau ajaran mulia.
6. Meremehkan Ngo kok hingga rusak, menumpuk rangsum demi mengejar keuntungan besar.
Bila melanggar kesalahan-kesalahan seperti yang diuraikan di atas, setelah disidangkan dan ditentukan hukumannya maka arwahnya akan digusur ke neraka-neraka kecil untuk disiksa dengan berbagai macam hukuman yang berbeda.
Setelah itu masih akan dikirim pula ke neraka ketujuh, disana akan diperiksa pula, adakah kejahatan lain yang belum diputuskan hukumannya.
Enam belas seksi hukum yang ada di kraton keenam adalah :

1. Siang kui tiat soa
lantai dasar neraka kecil ini ditaburi pasir besi yang runcing-runcing iblis bengis yang bertugas di sini selalu mengerjakan cemeti ditangannya menghajar para pesakitan yang berjalan lambat karena kesakitan maklum telapak kaki mereka luka berlumur darah, tidak jarang para pesakitan itu harus merangkak juga mencapai tujuan yang ditentukan.

2. Jio ni jim sin
Di neraka kecil kedua ini, para pesakitan diikat kakinya lalu digantung jungkir balik dengan kepala di bawah direndam dalam empang yang airnya adalah kencing yang berbau busuk dan memualkan.

3. Mo ciok liu hiat
Sampai di seksi hukum ketiga ini, para pesakitan dilindas dengan gilingan batu seperti beras yang digiling layaknya, darah muncrat dan bercecer dimana-mana.

4. Kam cui ham cian
lebih dulu kaki tangan para pesakitan ditelikung, mulut dipentang lebar, lidah ditarik keluar lalu ditusuki jarum.

5. Gan sim ci ka
Tikus-tikus raksasa yang kelaparan berkeliaran disini, begitu mangsa datang langsung dibuat bancakan sampai tinggal tulang-tulangnya saja.

6. Kek bong ciang coan
hutan tombak terbentang luas, ujungnya yang runcing tajam mengkilap, mereka yang tersiksa disini disuruh jalan sambil dihajar dengan pentung, kalau jatuh ya bolong badannya ditembus ujung tombak yang siap menyambut korban.

7. Tui to jiak ciang
Lumpang besi besar yang ada disini bukan untuk menumbuk beras, tapi untuk menumbuk pesakitan yang dihancur luluhkan menjadi bergedel.

8. Lia ti kai ci
Arwah yang berdosa diikat kaki tangannya lalu digantung dengan pisau kulit dagingnya diiris kecil-kecil sampai habis.

9. Ham hwe pit hou
Lebih dulu para pesakitan dicekik lehernya, dikala mulutnya terbuka langsung ditusuk dengan besi panas, kalau apinya padam diganti dengan besi panas lain yang tetap menyala. Sudah tentu bibir menjadi bengkak dan lidahpun melepuh, tenggorokan juga kering.

10. Song hwe pe hang
kecuali diikat kaki tangannya, para pesakitan juga dijepit dengan tanggem panjang lalu dipanggang diatas bara yang menyala, seperti membakar daging layaknya.

11. Pua siu
Seperti yang dirasakan di neraka kecil kedua, demikian pula di neraka kecil kesebelas ini, hanya bedanya empang disini berisi najis bukan kencing. Dalam keadaan terikat kaki tangannya, badan digantung jungkir balik lalu direndam dalam empang najis.

12. Gu ciu ma co
Di sini pesakitan digilir oleh kuda dan kerbau, sebelum diinjak-injak kerbau, terlebih dulu pesakitan diseret oleh kuda yang dipecut supaya lari kencang. Dalam keadaan sekarat lalu diinjak-injak kerbau hingga luluh badannya.

13. Pi kiau liat pi
Seperti juga yang dilakukan di neraka-neraka kecil lainnya setelah pesakitan disiksa hingga hancur lebur, malaikat yang bertugas ditempat itu dapat memulihkan badannya seperti sedia kala, lalu disiksa pula sampai lumat. Demikianlah yang terjadi di neraka kecil ketiga belas ini, hidung pesakitan dipantek dengan paku raksasa, demikian pula telapak tangan dan kakinya ditembus paku besar sampai mampus.

14. Tam taw tat kok
Begitu masuk ke neraka kecil ini, iblis besar yang ganas langsung mengepruk batok kepalanya dengan palu hingga pecah dan otakpun berhamburan. Tapi malaikat yang membekal pusaka dapat memulihkan badannya kembali hidup, lalu dipukul remuk pula kepalanya, begitulah siksaan ini dilakukan berkali-kali, setelah jatuh temponya baru digusur ke neraka kecil selanjutnya.

15. Yau jam
Di tempat ini pesakitan juga disambut dengan tebasan golok baja yang mengkilap hingga pinggangnya putus, setekah dikebut oleh malaikat dan pulih kembali, lantas dibabat lagi sampai putus. Entah berapa kali terjadi sampai waktu hukuman habis baru diserahkan ke neraka kecil enam belas.

16. Pek swan kek
Dalam keadaan kaki tangan terikat kencang, oleh iblis yang bertugas badan dilumuri getah dedaunan yang mengeluarkan bau busuk, ternyata getah daun itu mengundang gatal yang luar biasa, manalagi kaki tangan terikat dan tidak mungkin menggaruk, dapatlah anda bayangkan betapa sengsara keadaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar