Selasa, 01 September 2015

MAKNA KITAB SUCI GIOK LEK ( Bab 4 )

Makna Kitab Suci Giok Lek (Bab 4)

IV. GO KOAN ONG
Raja Giam kun yang kelima

Raja kelima ini juga mengusut segala dosa kesalahan manusia di mayapada, antara lain pelanggaran-pelanggaran seperti :
1. Dimasa hidupnya tidak bisa menjaga kepribadian sendiri, selalu menciptakan kesempatan untuk mengambil keuntungan, berusaha tidak membayar pajak dan bayar hutang.
2. Tidak jujur dalam usaha dagang, menggunakan timbangan yang dibikin sedemikian rupa untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin.
3. Membuat obat palsu hingga orang sakit yang minum obatnya mati, dosanya sungguh teramat besar.
4. Saat naik kendaraan umum tidak mengalah dan memberikan tempat duduknya kepada orang tua yang lemah, termasuk juga perbuatan yang tidak tahu sopan santun.
5. Mencuri barang umum atau merusak barang yang dijadikan petunjuk jalan umum.
6. Si miskin tidak tahu diri, yang kaya menolong si lemah keduanya termasuk salah dan patut dihukum.
7. Melihat teman sakit keras padahal di rumah punya obat mujarab tapi tidak memberikan untuk menolong jiwanya, hal ini juga dianggap kurang pantas.
8. Punya resep obat yang diwariskan leluhurnya tapi tidak memberikan pada orang untuk menolong jiwanya atau menggunakan resep itu untuk menipu dan mengambil keuntungan.
9. Menaruh benda-benda yang membahayakan keselamatan orang lain disembarang tempat atau ditempat-tempat umum sehingga orang banyak menjadi korban.
10. Beternak unggas sebanyak-banyaknya untuk disembelih dan memungut keuntungan juga salah satu dosa yang tidak terampun.
11. Denga cara yang beringas membunuh kerbau dan kambing atau hewan lainnya.
12. Berfoya-foya sambil makan berlebihan dengan cara kejam membunuh makhluk hidup.
13. Mengemudi kendaraan tidak hati-hati sehingga terjadi kecelakaan dan menewaskan orang lain yang tidak berdosa. Hukumannya juga amat berat.
14. Mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi atau karena ngebut sampai tabrakan, jiwa manusia banyak menjadi korban dosanya juga teramat berat.
Manusia yang melanggar berbagai kesalahan seperti diuraikan diatas akan diusut sesuai keadaan sebenarnya setelah diperiksa oleh Raja Giam kun keempat arwahnya akan dikirim ke neraka-neraka kecil dimana berbagai macam jenis hukuman sudah menunggu, setelah jatuh temponya akan diusut lebih lanjut perkaranya dan diserahkan kepada Raja Giam kun kelima.

Raja Giam kun keempat juga membawahi enam belas neraka-neraka kecil yang beraneka ragamnya seperti :

1. Tok ti
Namanya saja telaga beracun, ukurannya memang agak mini tapi airnya hijau mengkilap, bila badan menyentuh air hijau ditelaga mini ini, sakitnya seperti diiris-iris, dapat dibayangkan betapa hebat penderitaan arwah seseorang bila diceburkan ke telaga mini itu.

2. Gu lian tiok ciam
Berbeda lagi ragam hukuman yang dilaksanakan disini, arwah manusia yang masuk kesini langsung diborgol dengan rantai besar leher dan pinggangnya hingga badannya menelikung, dalam keadaan demikian badannya didorong jatuh kesebuah kamar dimana terdapat banyak ular-ular berbisa dengan gigi dan taringnya yang tajam dan menyeramkan.

3. Hut thang siau jiu
Neraka kecil yang ketiga ini menyiapkan sebuah kuali raksasa untuk menyambut tamu-tamu pesakitan yang harus menjalani hukuman disini bara terus menyala dibawah kuali hingga airnya terus mendidih, iblis yang bertugas dengan bengis akan menusuk badan pesakitan mirip sate layaknya, dimulai kaki tangan dicelupkan kedalam air mendidih itu, terakhir baru sekujur badannya digodok hingga matang.

4. Ciang sim liu ya
Telapak tangan bernanah, hukuman yang dilaksanakan dineraka kecil keempat ini, memang khusus ditujukan bagi arwah yang suka mencuri atau jahil tangannya. Di tempat ini jari dan telapak tangannya ditusuk dan dicacah hancur sampai bernanah dan membusuk.

5. Toan kin pak kut
Berbeda lagi hukuman yang dilaksanakan di sini, para pesakitan harus ditarik urat atau ototnya dan dibetot tulangnya, lalu dicincang secara sadis sampai batas waktunya.

6. Yak kian pak bwe
Iblis-iblis yang bertugas di neraka kecil ini lebih banyak jumlahnya. Begitu ada arwah yang harus menjalani hukuman disini, langsung ditangkap kepalanya, ada pula yang pegang kaki dan tangan, dalam keadaan tak berkutik itulah, petugas lain membeset kulit sekujur badannya, sementara iblis lain menyiapkan trisula menusuk punggungnya.

7. Coan an hu
Arwah yang harus menjalani hukuman di sini langsung dijambak rambutnya oleh iblis-iblis jangkung yang membawa gada berduri, setelah rambutnya diikat ditiang gantung badannya dihajar dengan gada berduri itu hingga luluh.

8. Cun hong
Begitu pesakitan digiring kedalam neraka kecil ke delapan ia menghadapi gunung-gunungan tembaga yang runcing bagian atasnya, bentuknya mirip piramid di bagian bawah gunungan ini dipasangi borang. Pesakitan disuruh naik ke atas gunungan tembaga yang sudah dilumuri minyak, jadi licinnya luar biasa. Kalau membangkang dihajar dengan cemeti, meski berhasil mencapai puncak gunungan akhirnya toh terpeleset jatuh ke bawah dan disambut borang yang runcing menembus badan. Begitulah hilir mudik naik turun, hukuman terus dilakukan sampai batas temponya untuk diserahkan ke neraka selanjutnya.

9. Tiat in
Namanya juga baju besi tapi pesakitan yang dihukum di sini bukan hanya diseluruh memakai baju besi saja, ternyata bagian dalam baju besi saja ternyata bagian dalam baju besi ini banyak duri tajam, para hukuman harus lompat dan bergulingan, karuan tubuhnya bolong-bolong tertusuk duri, para petugas tidak peduli jeritan-jeritan yang menyayat hati, bila berhenti berguling langsung ditendang atau di hajar dengan tongkat besi.

10. Sui sek tou ap
Terlebih dulu si terhukum harus menjalani cuci badan dengan dicemplungkan ke dalam sumur yang airnya membuat badan luluh, setelah dikeluarkan badannya dibrondong lagi dengan hujan batu. Sampai tubuhnya lumat, malaikat yang berjaga di sini dapat memulihkan badannya seperti sedia kala untuk dihajar lagi dengan timpukan genteng-genteng tebal yang didera oleh angin kencang.

11. Liok gan
Cungkil mata semua pesakitan yang masuk ke neraka kecil ini dikorek biji matanya hingga buta.

12. Hwi hwe ce gau
Di neraka ini beterbangan kapur-kapur halus mirip halimun yang sifatnya kering. Pesakitan yang dilempar di sini bergulingan di tumpukan kapur yang menyebabkan matanya buta dan mulut penuh kapur sudah tentu napas juga megap-megap karena menghirup kabut berkapur.

13. Kwan yok
Lebih dulu kaki tangan terhukum diikat, satu iblis menarik lagi ke atas, satu memegangi kepala dan satu lagi memasukkan sebatang bambu runcing panjang setengah meter kedalam mulut hingga tembus ke perut, iblis yang satu lagi menuang obat ke dalam bambu yang terus mengalir ke dalam perut.

14. Yu kauw kut tiat
Sepanjang lorong neraka kecil disini ditaburi pecahan kaca yang dilumuri minyak kerbau, para hukuman harus menelusuri lorong panjang dari ujung yang satu ke ujung yang lain, sudah pasti bukan kaki saja yang terluka, sekujur badan juga tentu teriris atau tertusuk pecahan beling bila mereka jatuh terguling.

15. Jak jui
Kaki tangan para terhukum kembali dibentang dan diikat erat, iblis yang bertugas lalu menusuk mulutnya dengan sebatang pipa besi, api neraka akan menyala terus diujung pipa besi itu sampai padam setelah badan si terhukum kering.

16. Cui sek bai sim
Di neraka kecil yang terakhir dalam kekuasaan Raja Giam kun keempat ini para hukuman kembali diborgol kaki tangannya supaya tidak bisa meronta-ronta. Mulutnya dibuka dengan paksa lalu dijejali kerikil-kerikil halus yang harus ditelan sampai perutnya membuncit.

Bila anda ingin selamat dan setelah meninggal supaya tidak menjalani hukuman berat dineraka-neraka kecil, maka pada tanggal 18 bulan 2 harus bersembahyang dan bersumpah bahwa selanjutnya tidak akan melakukan kesalahan dan berbuat dosa, dengan kenyataan hidup sebagai tekad penyesalan dan ketulusan yang sebenarnya, akan dapat terhindar dari siksa derita seperti yang terjadi dalam neraka kecil. Jikalau anda bisa lebih mempertebal keyakinan diri sendiri bahwa anda benar-benar sudah insyaf dan bertobat, maka anda akan mencetak dan menyebarluaskan kitab suci Giok lek, orang lain juga pasti akan bertobat dan memperbarui hidupnya, kalau hal ini dapat dicapai maka tuhan akan lebih memberikan anugerah yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar