Semua orang selalu ingin yang terbaik. Tapi, hal-hal terbaik itu sangat sulit dicapai. Misalnya, seseorang ingin terlahir lagi sebagai laki-laki atau dewa. Namun ia terlahir kembali di tempat yang tidak diinginkan. Karena dorongan kamma, ia justru terlahir lagi di empat alam-alam bawah atau ke alam-alam peta. Bisa jadi ia terlahir lagi ke alam binatang, terlahir kembali sebagai sapi jantan, serigala, ayam, atau menjadi seekor cacing.
Hidup ini seperti permainan lotere. Setiap orang yang menyetor uang berharap memenangkan sejumlah uang yang sangat besar. Tapi, hanya sedikit orang yang bernasib baik memperoleh uang tersebut. Sebagian dari mereka harus puas dengan hadiah uang yang sedikit. Sementara sisanya tidak mendapatkan apapun. Jadi, tidak setiap orang bisa memperoleh hadiah utama.
Dengan cara yang sama diketahui tidak setiap mahluk bisa terlahir sebagai seorang manusia atau dewa. Bagi makhluk-makhluk dengan kamma baik yang cukup akan terlahir di alam-alam tingkat tinggi. Namun kamma baik hanya bisa dikumpulkan melalui berdana, melaksanakan sila dan melatih pikiran. Barang siapa gagal mengumpulkan kusala kamma, kamma baik, ia tak bisa terlahir di alam manusia atau alam-alam dewa. Malah sebaliknya ia akan terjatuh ke alam-alam tingkat bawah (neraka), alam binatang atau alam peta.
Seluruh khanda yang baru berasal dari tanha, kemelekatan, yang menemukan kenikmatan melalui obyek-obyek indra yang kesenangan. Keadaan ini dikatakan sebagai memanggul beban. Setiap menikmati obyek-obyek indra yang menggiurkan, saat itulah kalian memanggul beban berat dari khanda. Dengan memanggul beban tersebut, kalian harus membawa dan melayaninya, katakanlah, selama empat puluh, lima puluh atau seratus tahun dari hidup kalian yang berat dan penuh kesulitan ini.
Pernahkah menyadari hal ini sebelumnya ? Dengan menyadari hal ini kalian akan melihat kemelekatan terhadap obyek indra yang kalian rindukan dengan perasaan muak. Kenyataan kalian akan lebih dari sekedar ngeri saat mengetahui kemelekatan membuat kalian terlahir dialam rendah dan memikul beban khandanya. Sebelumnya telah disebutkan tentang para peta yang menderita akibat perbuatan buruk yang dilakukan atas dorongan nafsu keinginan. Juga telah diceritakan sebelumnya bagaimana nafsu-nafsu keinginan ini secara telak akan mengantarkan kalian ke neraka. Ini sungguh mengerikan.
Raja ajatasattu memiliki keinginan yang kuat untuk hidup dan menikmati kemewahan sebagai raja. Ia membunuh ayah kandungnya untuk mewujudkan keinginannya itu. Akibat perbuatan buruknya ini ia jatuh ke alam neraka dan menderita di neraka lohakumbhi. Neraka lohakumbhi sebelumnya telah dihuni oleh empat pemuda anak orang kaya. Dikisahkan, saat masih menjadi manusia, empat pemuda itu berselingkuh dengan istri orang lain dengan imbalan uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar