Rabu, 02 Desember 2015

32 Tanda Utama dan 80 Tanda Sekunder Seorang Buddha

Tiga puluh dua tanda utama pada tubuh kenikmatan Buddha, bersama dengan sebab-sebab untuk menghasilkannya adalah sebagai berikut:

(1) Tanda roda dengan seribu jari-jari pada telapak tangan dan kaki dihasilkan dengan menemani guru ketika beliau pergi keluar dan menyambut mereka ketika mereka kembali, dengan memuji tindakan mendengarkan Dharma, dan dengan menghormati vihara dan stupa, dan semacamnya.
(2) Kaki yang ditempatkan dengan baik – yaitu, rata dan tanpa rasa takut, seperti bagian bawah kura-kura – dihasilkan dengan mengambil dan dengan teguh melaksanakan praktek moral yang baik.
(3) Jari tangan dan kaki yang berselaput seperti kaki dari raja angsa dihasilkan dengan menjalankan empat prinsip untuk menarik dan menjaga kelompok pengikut – yaitu, memberikan yang dibutuhkan, berbicara dengan lembut, melakukan hal yang bermanfaat, dan bertindak sejalan dengan yang diucapkan.
(4) Tangan dan kaki yang lembut dan terlihat muda dihasilkan dengan memberikan makanan dan minuman terbaik kepada orang lain.
(5) Tujuh bagian tubuh ‘yang menonjol’ – yang berdaging -(punggung tangan dan kaki, bagian-bagian atas bahu dan belakang leher) juga dihasilkan dengan memberikan makanan dan minuman yang terbaik kepada orang lain.
(6) Jari tangan dan kaki yang panjang dihasilkan dengan menyelamatkan makhluk-makhluk yang terancam terbunuh.
(7) Tumit yang lebar dihasilkan dengan melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain.
(8) Tubuh yang besar dan tegak dihasilkan dengan menahan diri dari mengambil nyawa makhluk lain.
(9) Lutut dan siku yang tidak menonjol dihasilkan dengan menjalankan Dharma yang bajik.
(10) Rambut tubuh yang menunjuk ke atas dan meliuk ke kanan dihasilkan dengan mengembangkan lebih jauh Dharma bajik yang seseorang telah jalankan.
(11) Betis yang lurus, bulat dan lancip, seperti pada rusa eņeya, dihasilkan dengan pertama-tama mempelajari dan kemudian mengajarkan orang lain berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
(12) Lengan yang panjang dan kuat yang jika dijulurkan sampai ke lutut dihasilkan dengan tidak pernah mengabaikan siapapun yang mengemis yang meminta apapun dari kekayaan yang dimiliki.
(13) Organ laki-laki yang dibungkus secara indah dengan daging, seperti pada kuda jantam atau gajah yang dididik dengan baik, disebabkan dengan membuat orang lain menjaga kesucian dan dengan menjaga kerahasiaan mantra suci.
(14) Tubuh yang keemasan dihasilkan dengan memberikan orang lain tempat duduk terbaik, pakaian dan sebagainya.
(15) Kulit yang halus dihasilkan dengan memberikan orang lain benda-benda seperti rumah dan wisma yang terbaik.
(16) Rambut tubuh yang tumbuh sehelai demi sehelai dan menghadap ke kanan dihasilkan dengan melakukan tindakan seperti mengasingkan diri dari masyarakat.
(17) Wajah yang dihiasi dengan “rambut harta” dihasilkan dengan menghormati dan tidak pernah menunjukkan rasa tidak hormat kepada semua yang lebih tinggi kedudukannya – seperti pembimbing, guru, orang tua dan sanak saudara.
(18) Tubuh bagian atas yang seperti singa dihasilkan dengan menghindari sepenuhnya perkataan tidak menyenangkan dan penuh hinaan.
(19) Bahu yang membulat dihasilkan dengan mengucapkan perkataan yang baik dan ucapan yang memajukan dan pantas.
(20) Dada bagian atas yang lapang dihasilkan oleh tindakan seperti menyediakan obat-obatan, perawatan, dan memberi makanan kepada yang sakit.
(21) Mengecap semua rasa sebagai yang terunggul dihasilkan oleh tindakan seperti menjaga yang sakit.
(22) Tubuh yang simetris sempurna, seperti pohon nyagrodha, dihasilkan dengan memberi semangat pada orang lain untuk membuat hal-hal seperti taman yang menyenangkan, gedung pertemuan, kolam dan jembatan.
(23) Tonjolan mahkota di atas kepala dihasilkan dengan memberi dana pada biara dan sejenisnya kepada orang lain.
(24) Lidah yang panjang dihasilkan oleh ucapan yang lembut dan mengutarakan kualitas bajik orang lain.
(25) Ucapan unggul yang memiliki lima kualitas (i) dimengerti dan jelas, (ii) sangat menggembirakan dan menyenangkan untuk didengar, (iii) dalam dan bergema, (iv) menyenangkan dan tidak dapat diabaikan, (v) jelas dan tidak memusingkan, dihasilkan dengan mengajarkan Dharma ke semua makhluk di seluruh alam semesta.
(26) Pipi yang bulat dengan bentuk indah, seperti pipi singa, dihasilkan dengan meninggalkan ucapan tidak berguna dan dengan berbicara pada saat yang tepat.
(27) Gigi yang sangat putih dihasilkan oleh tindakan seperti memperlakukan orang lain dengan hormat.
(28) Gigi yang rata dihasilkan oleh penghidupan yang murni.
(29) Gigi yang tidak ada sela dihasilkan dengan berbicara dengan jujur.
(30) Empat puluh gigi yang rata dihasilkan dengan menghindarkan kata-kata kasar dan ucapan memecah belah.
(31) Mata dengan selaput pelangi yang berwarna gelap, dan berwarna putih yang jernih dan terbentuk dengan baik, dihasilkan dengan melihat semua makhluk dengan cinta kasih, seperti anak sendiri.
(32) Bulu mata yang tertata rapi dan bebas dari kekusutan, seperti sapi muda, dihasilkan dengan menjaga sikap yang bebas dari kemelekatan, kebencian dan ketidaktahuan.

Delapan puluh tanda sekunder dari tubuh kenikmatan Buddha, bersama dengan kualitas bagian dalam yang mereka wakili, adalah sebagai berikut:

(1) Seorang Buddha memiliki kuku berwarna seperti tembaga, karena telah sepenuhnya meninggalkan kemelekatan untuk semua hal yang terbentuk.
(2) Beliau memiliki kuku yang halus, karena sikapnya yang luar biasa untuk menolong semua makhluk.
(3) Beliau memiliki kuku yang terlihat jelas, karena telah dilahirkan dari silsilah yang luar biasa.
(4) Beliau memiliki jari yang bulat, karena perbuatannya yang bebas dari kesalahan.
(5) Beliau memiliki jari yang berkembang sempurna, karena telah mengumpulkan akar kebajikan dengan lengkap.
(6) Beliau memiliki jari yang lancip, karena telah belajar sesuai urutan dan menyempurnakan semua realisasi spiritual yang berkaitan dengan Tiga Kendaraan.
(7) Beliau memiliki nadi yang tidak menonjol, karena telah menghindari sepuluh perbuatan tidak bajik dan semua bentuk penghidupan yang tidak benar.
(8) Beliau memiliki nadi yang bebas dari simpul, karena telah membebaskan dirinya sendiri dari simpul faktor mental pengganggu.
(9) Beliau memiliki pergelangan kaki yang tidak menonjol, karena telah mendapatkan pengetahuan dari Dharma yang tersembunyi.
(10) Beliau memiliki kaki yang sama ukurannya, karena telah membebaskan makhluk dari semua kesulitan.
(11) Beliau memiliki gaya berjalan seperti singa, karena keahliannya melampaui semua makhluk lain.
(12) Beliau memiliki gaya berjalan seperti gajah, karena keahliannya melampaui para nāga.
(13) Beliau memiliki gaya berjalan seperti angsa, karena kemampuannya untuk bergerak di angkasa.
(14) Beliau memiliki gaya berjalan seperti banteng, karena beliau adalah banteng diantara manusia dalam kemampuannya untuk membimbing makhluk lain menuju tujuan yang mereka inginkan.
(15) Beliau memiliki gaya berjalan dimana beliau berbelok ke kanan, karena telah mengikuti Jalan yang penuh keberuntungan secara benar.
(16) Beliau memiliki gaya berjalan yang menarik hati, karena penampilannya yang menarik.
(17) Beliau memiliki gaya berjalan yang tegak lurus, karena beliau selalu menjaga pikiran yang tulus.
(18) Beliau memiliki anggota tubuh yang luar biasa, karena telah mengutarakan kebajikan orang lain.
(19) Beliau memiliki tubuh yang dibersihkan dengan baik, karena telah membersihkan dirinya dari kejahatan.
(20) Beliau memiliki tungkai dan lengan dengan bentuk teratur, karena telah mengajarkan pengikutnya secara patut.
(21) Beliau memiliki tubuh yang cerah, karena telah menjalankan kebajikan lewat tubuh, ucapan dan pikiran.
(22) Beliau memiliki tungkai dan lengan yang halus karena pikiran welas asihnya.
(23) Beliau memiliki tubuh yang murni, karena pikirannya telah dimurnikan dari semua noda.
(24) Beliau memiliki tanda fisik yang berkembang sempurna, karena telah menyelesaikan sepenuhnya Dharma pengendalian diri.
(25) Beliau memiliki tubuh yang besar dan indah, karena telah mengajarkan kebajikan yang luas dan indah.
(26) Beliau memiliki langkah yang teratur, karena tidak membeda-bedakan semua makhluk.
(27) Beliau memiliki mata yang jernih, karena telah mengajarkan Dharma yang sangat murni.
(28) Beliau memiliki tungkai dan lengan yang terlihat muda, karena telah mengajarkan Dharma yang mudah dimengerti.
(29) Beliau memiliki tubuh yang agung dalam berprilaku karena hatinya tidak pernah kesal.
(30) Beliau memiliki tungkai dan lengan yang terlihat jelas, karena telah mempunyai kebajikan lebih tinggi dibanding semua makhluk di dunia.
(31) Beliau memiliki tungkai dan lengan yang sangat kokoh, karena telah memutuskan kelahiran kembali.
(32) Beliau memiliki tungkai dan anggota badan yang proporsional karena telah mengajarkan ajaran tentang saling ketergantungan dengan jelas.
(33) Beliau memiliki pancaran yang murni dan bebas dari segala kesuraman karena telah mengajarkan semua Dharma yang murni.
(34) Beliau memiliki perut yang bulat, karena telah menyebabkan murid-muridnya menjalankan tindakan yang unggul.
(35) Beliau memiliki perut yang bersih, karena telah membersihkan dirinya sendiri dari kekurangan samsara.
(36) Beliau memiliki perut yang tidak besar dan tidak berbentuk, karena telah mematahkan tanduk kesombongan.
(37) Beliau memiliki perut yang rata karena telah mengajarkan kebenaran hakiki dari Dharma.
(38) Beliau memiliki pusar yang dalam, karena telah merealisasi Dharma yang dalam.
(39) Beliau memiliki pusar yang berputar ke kanan, karena para pengikutnya menjaga instruksi yang sama seperti dirinya.
(40) Beliau memiliki tindakan yang indah pada semua sisinya, karena telah menyebabkan pengikutnya untuk menjaga tindakan yang sepenuhnya indah.
(41) Beliau memiliki tindakan yang murni, karena batinnya murni.
(42) Beliau memiliki tubuh yang bebas dari tahi lalat dan noda hitam karena telah membebaskan dirinya dari mengajarkan Dharma tentang pengendalian diri spiritual pada waktu yang tidak tepat.
(43) Beliau memiliki tangan yang sangat halus, seperti kapas, karena telah mengajarkan Dharma yang membawa keringanan pada tubuh, ucapan dan pikiran.
(44) Beliau memiliki tangan dengan garis yang gemerlap karena telah menyebabkan petapa-petapa agung untuk mendapatkan kegemilangan yang didapatkan dari membuat dirinya sendiri dan orang lain ke dalam tahap keseimbangan batin.
(45) Beliau memiliki tangan dengan garis yang dalam karena tinggal dalam realisasi Dharma yang dalam.
(46) Beliau memiliki tangan yang ditandai dengan garis yang panjang karena telah lama mengajar Dharma yang benar dan murni.
(47) Beliau memiliki wajah yang tidak terlalu panjang karena telah mengajarkan banyak aturan moralitas kepada banyak pengikut dengan cara yang sesuai untuk mereka.
(48) Beliau memiliki bibir yang semerah buah bimba dan begitu mengkilap sehingga memantulkan bayangan benda, karena telah memahami seluruh dunia seperti sebuah pantulan.
(49) Beliau memiliki lidah yang lentur, karena telah menaklukkan semua makhluk dengan kata-kata yang lembut.
(50) Beliau memiliki lidah yang lembut karena banyak mengajarkan kualitas unggul.
(51) Beliau memiliki lidah yang merah, karena mengajarkan Dharma yang sulit untuk dimengerti bagi makhluk yang belum matang, yang dikuasai oleh kemelekatan.
(52) Beliau memiliki suara yang menggelegar karena telah bebas dari semua ketakutan.
(53) Beliau memiliki suara yang manis, indah dan lembut, karena murid-muridnya berbicara dengan ucapan yang serupa.
(54) Beliau memiliki gigi taring atas yang bulat karena telah mengatasi belenggu yang mengikat seseorang pada eksistensi samsara.
(55) Beliau memiliki gigi taring atas yang tajam, karena telah menaklukkan mereka yang sulit untuk ditaklukkan.
(56) Beliau memiliki gigi taring atas yang putih, karena mengajarkan Dharma pengendalian-diri yang sangat murni.
(57) Beliau memiliki gigi taring atas yang ukurannya sama, karena berdiam pada keadaan yang merealisasi bahwa samsara dan nirwana memiliki sifat alami tertinggi yang sama.
(58) Beliau memiliki gigi taring atas yang meruncing, karena mengajarkan pengetahuan dari Ketiga Kendaraan secara bertahap.
(59) Beliau memiliki hidung yang mancung, karena berdiam dalam keadaan kebijaksanaan tertinggi.
(60) Beliau memiliki hidung yang bersih, karena pengikutnya diberkahi dengan kebersihan dari keyakinan yang luar biasa.
(61) Beliau memiliki mata yang lebar, karena mengajarkan Dharma Mahayana yang tertinggi dan luas.
(62) Beliau memiliki bulu mata yang tebal, karena telah membimbing begitu banyak makhluk keluar dari samsara.
(63) Beliau memiliki mata yang menyerupai kelopak teratai dengan selaput pelangi putih yang mudah dibedakan, karena telah dapat memuaskan kaum muda yang sulit untuk dipuaskan. Bahkan beliau sangat berhasil hingga mereka tergerak untuk memujinya.
(64) Beliau memiliki alis yang panjang, karena selalu memiliki pandangan jangka panjang.
(65) Beliau memiliki alis yang lembut, karena memiliki ketrampilan dalam Dharma pengendalian-diri yang lembut.
(66) Beliau memiliki alis yang halus, karena kesinambungan mentalnya telah dibuat halus oleh kebajikan.
(67) Beliau memiliki bulu alis yang sama panjang, karena telah memahami semua kerugian dari faktor mental pengganggu.
(68) Beliau memiliki tangan yang panjang dan terbentuk dengan baik, karena telah mengatasi faktor mental pengganggu yang sangat berbahaya.
(69) Beliau memiliki telinga yang sama ukurannya, karena telah menang dalam pertempuran dengan kemelekatan dan faktor mental pengganggu lainnya.
(70) Beliau memiliki indera telinga yang tak tertandingi, karena tak tertandingi dalam menempatkan semua makhluk hidup dalam tingkat kebahagiaan.
(71) Beliau memiliki dahi yang tidak berkerut, karena pikirannya tidak bisa dipengaruhi oleh pandangan salah.
(72) Beliau memiliki dahi yang lebar, karena mengatasi mereka yang menganut doktrin yang tercela.
(73) Beliau memiliki kepala yang besar, karena telah memenuhi aspirasi tertingginya.
(74) Beliau memiliki rambut yang hitam kelam karena telah memalingkan diri dari kesenangan dalam obyek-obyek indera.
(75) Beliau memiliki rambut yang tebal karena telah sepenuhnya menghancurkan kecenderungan pada Marga Penglihatan dan Meditasi.
(76) Beliau memiliki rambut yang halus, karena ajarannya telah dimengerti oleh pikiran bajik.
(77) Beliau memiliki rambut yang bebas dari kekusutan, karena batinnya tidak terganggu oleh keinginan dan sebagainya.
(78) Beliau memiliki rambut yang tidak kasar, karena ucapannya tidak pernah kasar.
(79) Beliau memiliki rambut yang harum, karena diliputi oleh bantuan-yang-seperti-bunga menuju pencerahan.
(80) Beliau memiliki tangan dan kaki dihiasi oleh tanda srīvatsa, svastika dan nandyāvarta, karena mereka indah dalam setiap segi kebaikan.

Dikutip dari Liberation In Our Hands Buku II.

VEGETARIAN – DHARMA CINTA KASIH DAN KASIH SAYANG

Vegetarian – Dharma Cinta Kasih dan Kasih Sayang
Berikut adalah Kutipan Bab 13, buku tulisan Sutradharma Tj. Sudarman, MBA dalam bukunya yang berjudul Tiga Guru Satu Ajaran – Kehidupan dan Ajaran Kebenaran Siddharta Gautama, Confucius, dan Lau Zi.

VEGETARIAN – DHARMA CINTA KASIH DAN KASIH SAYANG

Manusia merupakan pancaran semangat Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang dapat menuntunnya mencapai Pencerahan dalam kehidupannya saat ini. Ajaran Sang Buddha yang memiliki kekuatan revolusioner selalu mengarahkan perdamaian dunia dan kebahagiaan semua makhluk di dunia dengan semboyan suci yaitu Cinta Kasih [Maitri/Metta] dan Kasih Sayang [Karuna].
Sang Buddha bersabda, “Aku memiliki Cinta Kasih kepada makhluk-makhluk tanpa kaki, kepada yang berkaki duapun Aku memiliki Cinta Kasih. Aku Memiliki Cinta Kasih kepada makhluk-makhluk berkaki empat, kepada yang berkaki banyakpun Aku memiliki Cinta Kasih.” (Anguttara Nikaya, II, 72).
“ Bila seseorang memiliki pikiran Cinta Kasih, ia merasa kasihan kepada semua makhluk di dunia, yang ada di atas, di bawah dan di sekelilingnya, tak terbatas di manapun.” (Jataka, 37)
Kemajuan batin akan dapat kita kembangkan apabila kita senantiasa diliputi pikiran yang penuh Cinta Kasih serta bersikap penuh Kasih Sayang.
“Kembangkanlah pikiran yang penuh Cinta Kasih; bersikaplah penuh Kasih Sayang dan terlatih dalam sila. Bangkitkan semangatmu, bersikaplah teguh, senantiasa mantap dalam membuat kemajuan” (Theragatha, 979)
Apakah Perlu Vegetarian?
Apakah seorang Buddhis dalam menjalankan sila-sila khususnya sila tidak melakukan pembunuhan [pranatipata vairamanya/panatipata veramani], sebaiknya juga menjadi seorang vegetarian yaitu tidak memakan makhluk bernyawa? Bagaimanakah caranya agar dapat menghindari larangan perdagangan makhluk hidup [sattva vanijya/satta vanijja], dan perdagangan daging binatang [mamsa vanijya/mamsa vanijja]?
Pertanyaan tersebut masih sering merupakan suatu hal yang kontroversial dalam berbagai aliran Buddhisme. Dari sejarah kemunculan ajaran Sang Buddha pada masa kerajaan kebudayaan Hindu di India, maka dapat dimaklumi bahwa para umat Hindu adalah vegetarian yang taat karena konsep ahimsa dan reinkarnasi yang dianut, dimana apa yang dimakan juga akan menciptakan karma baru, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada jamannya Buddha Gautama, tentunya kehidupan masyarakat pada saat itu juga sebagian besar merupakan vegetarian. Manu, penyusun kitab Hindu pertama menulis,”Daging, tidak bisa didapatkan tanpa menyakiti makhluk hidup lain, dan apabila seseorang menyakiti makhluk yang memiliki kesadaran maka orang itu tidak bisa mendapatkan kebahagiaan surgawi. Karena itu biarlah semua tidak makan daging.”
Beberapa aliran Buddhisme tidak berpendapat bahwa apa yang dimakan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Pencerahan, dimana yang lebih dipentingkan adalah pikiran, ucapan dan perbuatan. Para bhikkhu dalam Buddhisme Theravada (khususnya di negara-negara Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Laos) melakukan permintaan dana makanan dari rumah ke rumah [pindapatta] memakan apa saja yang diberikan, dan lebih mementingkan menahan keinginan makan dengan makan hanya satu kali sehari sebelum lewat jam siang. Namun perlu juga kita sadari, bahwa umat awam yang mengenal baik cara berdana apalagi kepada anggota Sangha, tentunya akan menghindari memberikan dana dari hasil penyiksaan ataupun pembunuhan makhluk hidup [savajja dana] karena jenis dana seperti ini tidaklah akan menghasilkan pahala yang baik malah sebaliknya, kalaupun berbuah akan menyebabkan malapetaka bagi si pemberi dana.
Demikian juga terdapat argumentasi bahwa makanan terakhir yang dipersembahkan oleh Cunda, si pandai besi, adalah makanan istimewa yang bernama sukaramaddava yang berarti ‘kaki babi’, sehingga disimpulkan bahwa Buddha Gautama memakan kaki babi yang empuk. Padahal kita tahu juga banyak sekali nama makanan ataupun tumbuhan yang menyerupai nama binatang karena ciri-cirinya, seperti jambu monyet, lidah buaya, kumis kucing, jamur kuping, daun kaki kuda, rumput lidah lembu, longgan (mata naga), dsb. Literatur yang ada memperlihatkan bahwa sukaramaddava adalah sejenis jamur yang empuk dan sangat sulit ditemukan karena tumbuhnya tersembunyi di hutan belantara, dan diketahui babi hutan sangat menyenangi jamur tersebut dimana biasanya dengan gampang dapat ditemukannya dengan cara dikais keluar menggunakan kakinya, sehingga dinamakan ‘jamur kaki babi’.
Berbagai catatan di kitab suci haruslah kita hayati secara intuitif untuk sampai kepada pendapat apakah benar vegetarian itu perlu dikembangkan dalam latihan spiritual kita. Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa vegetarian itu adalah tawaran dari Devadatta, saudara sepupu Buddha Gautama yang terkenal ambisius dan jahat tersebut. Dalam cerita Devadatta sendiri dapat kita maklumi bahwa Devadatta dengan kelicikannya mencoba mengadu-domba Sangha dengan mengajukan lima aturan kepada Sang Buddha agar dapat diterapkan (jadi bukan hanya ketentuan vegetarian saja), dimana membuat posisi Sang Buddha sulit utk memutuskannya. Diantara kelima aturan yang diajukan oleh Devadatta, sebenarnya terdapat dua ketentuan yang memang mudah dilakukan oleh bhikkhu saat itu seperti hidup dari dana yang diterima dan tidak boleh memakan ikan atau daging (vegetarian), dan kemungkinan besar telah dijalankan. Namun tiga ketentuan lainnya agak sulit utk diputuskan oleh Sang Buddha, yaitu bhikkhu selamanya harus hidup di hutan; mengenakan jubah dari bekas sampah dan kuburan; dan hidup di kaki pohon. Devadatta yakin bahwa apabila Sang Buddha menolak permintaannya, maka akan banyak bhikkhu yang mendukung dia serta menyatakan bahwa Sang Buddha tidak berwelas asih (menolak vegetarian) dan senang hidup dalam kemewahan (tidak terbatas dari kehidupan dana yg diterima saja). Sedangkan apabila Sang Buddha menerima aturan yg diajukan tsb, maka berarti Sang Buddha menerapkan pola kehidupan menyiksa diri (tinggal di hutan, memakai pakaian bekas dari sampah dan kuburan, dan hidup di kaki pohon). Namun Sang Buddha yang penuh kebijaksanaan, mengatakan kepada para bhikkhu tanpa secara tegas menolak ataupun menerima aturan-aturan tersebut.
Pendapat yang mengatakan bahwa apabila kita tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak mengetahui bahwa daging binatang yang kita makan itu telah disembelih untuk kita makan, adalah merupakan suatu pendapat yang sangat tidak beralasan. Coba kita bayangkan apabila ada seseorang tiba-tiba mati dan tentunya sanak keluarganya akan menanyakan kenapa orang tersebut mati sehingga akan dilakukan visum untuk mengetahui kematiannya tersebut. Tentunya lain kalau kita sedang memakan daging, jelas sekali kita ataupun orang lain tidak perlu menanyakan darimana daging ini berasal, karena secara logika umum sudah jelas daging tersebut berasal dari hasil penyembelihan hewan yang masih hidup sebelumnya. Sehingga semua orang juga maklum bahwa terdapat satu makhluk hidup yang telah dibunuh beberapa waktu yang lalu, dan jelas sekali disadari oleh mereka bahwa makhluk hidup tersebut pasti menjerit, meronta, dan menangis pada saat mengetahui ajalnya sudah akan berakhir.
Buddhisme Tantrayana yang berkembang di Tibet dengan keadaan alam di sana tidak menekankan kepada para bhikkhunya untuk melakukan vegetarian secara mutlak. Tetapi apabila para bhikkhu Tantrayana melakukan perjalanan keluar dari Tibet, dimana apabila tersedia makanan vegetarian, maka para bhikkhu tersebut diharuskan melakukan vegetarian. Diceritakan juga bahwa Marpa dan murid utamanya Milarepa merupakan tokoh yang cukup dikenal dalam sejarah Buddhisme Tibet juga senang makan daging. Namun hal tersebut tidak didukung oleh bukti yang cukup. Dalai Lama ke-14, Y.M. Tenzin Gyatso adalah seorang vegetarian yang taat. Mungkin kita juga perlu merenungkan apa yang dikatakan oleh Jamgon Khungtrul Rinpoche,”Jangan dengan sengaja mengambil kehidupan (membunuh) makhluk hidup apapun, walaupun itu adalah seekor semut; karena untuk hal yang menyangkut kehidupan, tidak ada istilah ‘besar’ atau ‘kecil’.” Sehingga sering para bhikkhu Tibet dalam membangun rumah ataupun mencangkul tanah, terlihat lebih banyak menyita waktu untuk memindahkan terlebih dahulu cacing-cacing ke tempat yang aman sebelum melakukan pekerjaannya tersebut.
Buddhisme Mahayana dengan Bodhisattva silanya mengharuskan para bhikshu/ni untuk melakukan vegetarian demikian juga pesan-pesan yang disampaikan kepada umatnya. Buddhisme Mahayana yang memuja Avolakitesvara Bodhisattva [Quan Yin Phu Sat] sebagai Bodhisattva yang penuh Kasih Sayang, menyakini bahwa dengan tidak memakan makanan bernyawa secara tidak langsung juga mencegah pembunuhan makhluk bernyawa sehingga akan dapat menimbulkan sifat Kasih Sayang dan Cinta Kasih sebagaimana prinsip-prinsip pokok ajaran Sang Buddha.
Hal ini juga tersebut dalam Lankavatara Sutra “ Dengan kekhawatiran akan timbulnya kelaliman atas makhluk hidup, sepatutnya Bodhisattva dalam berlatih diri untuk mencapai Kasih Sayang berpantang makanan daging.”
Demikian juga dalam Brahmajala Sutra terdapat sabda berikut, “Siswa Sang Buddha tidak boleh dengan sengaja makan daging makhluk hidup, karena kalau ia berbuat demikian, maka ia menghancurkan benih-benih Maha Kasih Sayang dan Sifat Kebuddhaan. Ia menyebabkan orang-orang yang bertemu padanya menghindarinya. Karenanya semua Bodhisattva harus pantang makan daging makhluk apapun, sebab makanan hewani merupakan sumber dosa-dosa yang tak terhingga.”
Sang Buddha Menyadarkan Nelayan
Suatu ketika, ada seorang nelayan yang tinggal di dekat gerbang utara kota Savatthi. Suatu hari, melalui kemampuan batin luar biasa, Sang Buddha melihat bahwa telah tiba saatnya bagi nelayan itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.
Maka dalam perjalanan pulang dari berpindapatta, Sang Buddha bersama dengan para bhikkhu, berhenti di dekat tempat dimana Ariya sedang menangkap ikan. Ketika nelayan itu melihat Sang Buddha, dia melemparkan alat penangkap ikannya kemudian datang dan berdiri di dekat Sang Buddha. Sang Buddha mulai menanyakan nama-nama para bhikkhu di hadapan si nelayan, dan akhirnya, Beliau menanyakan nama nelayan itu.
Ketika si nelayan menjawab bahwa namanya adalah Ariya, Sang Buddha berkata bahwa para orang mulia (Ariya) tidak melukai makhluk hidup apapun, tetapi karena si nelayan membunuh ikan-ikan maka dia tidak layak menyandang nama Ariya.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut (Dhammapada, 270), “Seseorang tidak dapat disebut Ariya (orang mulia) apabila masih menyiksa makhluk hidup. Dia yang tidak lagi menyiksa makhluk-makhluk hiduplah yang dapat dikatakan mulia.
Nelayan Ariya mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khobah Dharma Sang Buddha berakhir.
Manfaat Vegetarian
Banyak orang yang tersaru dengan kata vegetarian yang dikira berasal dari kata vegetable (sayur-sayuran). Sebenarnya vegetarian itu berasal dari bahasa latin ‘vegetus‘ yang berarti ‘aktif’, ‘yang hidup’, ‘teguh’, ‘bergairah’, dan ‘kuat’. Di Inggris kata Veget ini sempat dipakai untuk mengatakan seseorang yang kuat dan sehat.
Menurut penemuan Victor Stephan Sussman dalam bukunya ‘The Vegetarian Alternative‘ , USA: Rodale Press Emmaus, 1978, bahwa orang-orang Inggris dan Amerika sudah memulai vegetarian sejak tahun 1840 dengan prakarsa oleh Pendeta Sylvester Graham (penemu roti Graham crackers), Ellen White (salah seorang pendiri gereja ‘Advent Hari Ke-7), dan John H.Kellog (ahli bedah dan pendiri Sanatorium Battle Creek). Di India dan Tiongkok, vegetarianisme sudah ada jauh sebelum masehi. Para pengikut Sekte Jaisme yang merupakan aliran Hinduisme tertua di India , adalah vegetaris, dimana bertujuan untuk menghormati dan menaruh kasih sayang kepada semua makhluk hidup. Mereka mempunyai disiplin ajaran yang kuat, dilarang membunuh makhluk apapun, tetapi mereka meminum susu dan produk yang terbuat dari susu. Para penganut agama Masehi Advent Hari Ketujuh, juga vegetaris, tidak meminum alkohol, merokok ataupun makan atau minuman yang merangsang, Mereka berpendapat bahwa tubuh manusia adalah rumah Tuhan [A Temple of God] sehingga janganlah menjadikan tubuh manusia ini sebagai kuburan hewan. Demikian juga beberapa ajaran mistik kuno Yunani dan para pengikut Pythagoreanisme, Manichaeanisme, dan Sikhisme yang sangat menekankan vegetarian karena konsep reinkarnasi dan hukum karma yang dianut ajaran tersebut. Kaum Essenes yang dikenal sebagai kaum spiritual ‘orang suci berjubah putih’, ataupun ‘putra cahaya’, hidup di Qumran, sekitar Laut Mati, Jerusalem , yang hidup pada eranya Yesus Kristus, juga menganut doktrin hukum Karma, sehingga terkenal sebagai vegetaris yang taat.
Terlepas dari itu semua, bahwa sesuai dengan hasil survey yang pernah dilakukan, diketahui dalam tubuh seorang atlit yang vegetarian lebih baik daya tahannya daripada yang non-vegetarian. Hal ini juga dibuktikan oleh Carl Lewis, seorang vegetarian yang terkenal sebagai juara lari kelas dunia. Demikian juga ditinjau dari sudut kesehatan, dimana makanan daging mengandung lemak jenuh berkolesterol tinggi serta berita-berita mengenai hewan-hewan tertentu yang terjangkit virus yang membahayakan manusia, seperti kasus virus sapi gila [madcow disease] di Eropa (tahun 1997) kasus virus flu unggas yang menyerang ayam dan bebek di Hong Kong (1998). Demikian juga dengan kasus virus babi Jepang [Japanese encephalitis virus] yang melanda Malaysia sebagai negara penghasil ternak babi terbesar di dunia (tahun 1999), telah mengubah selera makan kebanyakan orang Amerika, Eropa dan Asia menjadi vegetarian atau mengurangi konsumsi daging dalam menu harian mereka. Di Indonesia, pada sekitar bulan Mei 1999, diberitakan bahwa residu obat antibiotik (penisilin, makrolida dan tentrasiklin) dan pestisida di dalam hewan peliharaan sangatlah mengkhawatirkan. Hal ini sesuai dengan hasil riset dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (PPMSOH), dimana residu yang terdapat pada hewan peliharaan tersebut apabila dikomsumsi sebagai daging dalam menu harian , maka dapat berdampak kanker hati , gagal ginjal, kebutaan, meningitis dan gangguan hoemapoetik (akibat timah hitam). Selain itu juga dapat berdampak pada kekebalan tubuh terhadap antibiotik yang kemungkinan bisa juga menyebabkan mutasi (genetik) kuman (‘Suara Pembaharuan‘ tanggal 1 Mei 1999). Terakhir kasus dioksin yang menggoyangkan kembali daratan Eropa, dimana menurut penelitian terdapat hampir seluruh produk makanan yang berasal dari hewani tercemar dioksin, suatu kelompok 75 senyawa kimia yang berasal dari resin mengandung dioksin khlorin yang kebanyakan terdapat dalam bahan-bahan plastik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan salah satu jenis dioksin, yaitu tetrachlorodibenzo-p-dioxin, sebagai karsinogenik kelas satu, atau penyebab kanker buatan manusia yang paling berbahaya dan beracun. Sehingga pemerintah Belgia, Belanda, Perancis, dan kebanyakan negara-negara lainnya di dunia (termasuk di Indonesia) mengumumkan untuk menarik semua produk-produk asal hewani yang diproduksi dari Belgia (‘Kompas’, tanggal 17 Juni 1999).
Ada kekhawatiran juga bahwa dengan makanan vegatarian yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, umbi-umbian, jamur, kacang-kacangan dan lain sebagainya , tidaklah cukup untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk dapat hidup secara sehat. Tempe dan tahu yang dibuat dari kacang kedelai telah diteliti mengandung sumber protein yang sangat baik untuk tubuh manusia selain dapat mencegah kanker payudara. Demikian juga kacang-kacangan lainnya seperti kacang panjang, diketahui sangat bermanfaat untuk para penderita kencing manis. Sudah banyak hasil penelitian yang mengklasifikasikan protein tumbuh-tumbuhan lebih besar kandungannya dari protein hewani. Sehingga tidak terdapat alasan yang cukup untuk kita harus menghindari memakan makanan non-hewani karena takut tidak terpenuhi kebutuhan protein. Tidaklah mengherankan apabila sekarang kita dapat menjumpai adanya rumah-sakit yang menyediakan makanan khusus vegetarian bagi pasiennya. Demikian juga terdapat banyak sekali dokter yang selalu menyarankan pasiennya untuk mengurangi makanan daging dengan memakan lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
Memang sangat sulit untuk kita yang sudah terbiasa mengkonsumsi daging dalam menu kita agar dapat menjadi seorang vegetarian. Urusan menikmati makanan enak merupakan kesenangan duniawi yang mendapatkan tempat di urutan kedua setelah kenikmatan seksualitas. Makanan daging yang memang lebih enak dibandingkan dengan makanan non-hewani, sering mengarahkan seorang pemangsa daging ini mencoba berbagai variasi daging yang tidak pada umumnya, seperti kodok, burung dara, ular, biawak, tikus muda, buaya, monyet, penyu, harimau, cecak, kecoa, jangkrik, dan sebagainya. Daging-daging demikian sering dimakan bersama arak tertentu dimana, dengan tanpa didukung oleh suatu bukti penyelidikan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, diklaim mampu membangkitkan sifat kejantanan seorang lelaki ataupun menambah keberanian seseorang. Sehingga hal ini sering dijadikan alasan oleh para kaum pendukung makanan hewani dengan mengaburkan pandangan kemajuan batin seseorang yang dapat dikaitkan dari diet makanan non-hewani. Berbagai argumentasi berusaha diciptakan dari peninggalan kitab-kitab suci hanya semata-mata untuk mempertahankan pendapat tersebut. Dimana tanpa mereka sadari, hal tersebut telah mengukung pendapat yang dibuatnya, sehingga akhirnya pembunuhan berbagai makhluk hidup terus berlangsung setiap saat hanya semata-mata untuk kepuasan para pemakan daging.
Walaupun demikian, terdapat juga banyak pendapat yang setelah menapaki jalur spiritual murni, menyadari bahwa kebiasaan memakan daging dan meminum arak sangatlah tidak baik untuk kemajuan batin seseorang. Khususnya para pendukung ajaran yang mempercayai hukum karma dan kelahiran kembali, mempercayai akan menerima akibat dari perbuatan memakan daging. Demikian juga para pendukung curahan sifat Kasih yang murni terhadap seluruh makhluk hidup sebagai suatu eksistensi yang mempunyai hak hidup di alam semesta ini dengan alasan bagaimana mereka mampu bertemu Yang Maha Pengasih apabila mereka memangsa ciptaanNya juga. Walaupun tumbuh-tumbuhan juga memiliki unsur kehidupan, namun dalam memilih makanan, para pendukung vegetarian tersebut senantiasa berusaha memakan makanan yang berasal dari kesadaran yang paling rendah dimana hanya menyebabkan penderitaan yang sedikit sekali seperti tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan jelas sekali tidak memiliki kaki, tangan, sisik, ekor, darah ataupun alat pencernaan. Apabila kita memotong sebatang kangkung , maka kangkung tersebut masih akan dapat tumbuh lagi menjadi dua tiga cabang yang tentunya tidak bisa dilakukan dengan apabila kita memenggal kepala seekor sapi. Beberapa rekan yang telah berhasil menjalani kehidupan vegetarian memberikan tenggang waktu 2 minggu bahkan sampai 2 bulan untuk melihat berhasil tidaknya seseorang menjadi vegetarian. Mereka pada umumnya memberikan pendapat yang sangat positif sesudah menjalani kehidupan vegetarian seperti kesehatan yang stabil, kesabaran, konsentrasi dalam meditasi, dan sebagainya
Secara biologi, dapat kita ketahui bahwa usus manusia bukanlah diciptakan untuk mengkonsumsi daging [carnivora] karena usus manusia sangatlah panjang sehingga dikhawatirkan apabila mengkonsumsi daging akan menimbulkan penimbunan yang terlalu lama di usus [colon] sehingga mengalami pembusukan yang dapat menyebabkan kanker usus. Demikian juga, kita tidak perlu harus memperlakukan perut kita itu sebagai tempat pembakaran bangkai binatang [crematorium].
Terdapat hasil survey yang telah dilakukan, bahwa apabila suatu masyarakat dalam suatu negara tertentu menggantikan pola kehidupan peternakan dengan pertanian, maka terdapat curva efisiensi ekonomi yang cenderung sangat menguntungkan dari sisi pendapatan dan lingkungan hidup.
Berbagai Pola Vegetarian
Kebiasaan makan daging sebenarnya telah terbentuk sejak kecil, sehingga memang tidak gampang untuk dapat mengganti begitu saja pola makan daging yang telah terbentuk tersebut.
Dalam penerapan pola vegetarian, terdapat beberapa alternative yang sebenarnya dapat juga merupakan suatu tahapan dalam mewujudkan latihan vegetarian dari pemula kemudian menjadi vegetarian murni [vegan] , yaitu:
Vegetarian hari tertentu [semi vegetarian], dimana seseorang itu hanya mengkonsumsi daging pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat pesta atau tidak mengkonsumsi daging pada hari-hari tertentu, misalnya pada tanggal lunar 1 dan 15.

(I) Vegetarian dengan pantangan daging tertentu [partial vegetarian], dimana tidak memakan daging tertentu misalnya daging merah yang berasal dari hewan mamalia seperti lembu, kambing, dan babi.

(II) Vegetarian dengan pantangan semua daging termasuk seafood tetapi boleh telur dan susu beserta hasil produknya [lacto ovo vegetarian / lactovarian].

(III) Vegetarian dengan pantangan semua daging dan telur tetapi boleh susu dan hasil produk susu [lacto vegetarian / lactarian]

(IV) Vegetarian murni dgn tidak memakan, meminum ataupun memakai semua produk dari makhluk hidup [strict vegetarian/total vegetarian/vegan]

Membangkitkan Kesadaran Spiritual

Dikutip dari buku karya Pir Inayat Khan; membangkitkan Kesadaran Spiritual, terbitan Pustaka Hidayah, bab I, halaman 15 sampai 24
“Kesempurnaan seluruh penciptaan ini ada pada diri manusia. Dan tujuan ini hanya dapat dipenuhi jika manusia telah menyadarkan bagian dari dirinya yang mewakili Tuhannya, yaitu Tuhan itu sendiri.”
– Hazrat Inayat Khan

Bayangkan sejenak bahwa Anda seorang pendatang dari tempat yang sangat jauh di Alam Semesta, yang baru saja mendarat di bumi. Jika Anda membangkitkan kembali kenangan akan dunia yang Anda tinggalkan, Anda akan memiliki pengetahuan langka yang tidak dimiliki oleh kebanyakan penduduk planet kecil ini: perspektif yang luas dan pandangan menyeluruh mengenai misteri eksistensi. Sesungguhnya, Anda adalah bagian dari Alam Semesta – bukan hanya dunia fisik, melainkan seluruh tingkatan dan lingkup realitas. Mungkin Anda memutuskan untuk datang ke bumi karena Anda ingin merasakan lingkungannya yang unik. Atau, mungkin motivasi Anda adalah membuat tanda, atau meningkatkan keadaan umat manusia. Namun, untuk dapat menyelesaikan tugas ini, Anda perlu memiliki tubuh yang tercipta dari tubuh kedua orangtua Anda dan para leluhur Anda; Anda memilih mereka untuk tujuan inkarnasi. Sejalan dengan berlalunya waktu, Anda semakin  pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan sosial Anda – Anda bekerja keras, jatuh cinta, menjalin persahabatan, membangun keluarga dan berkelana ke seluruh dunia. Lambat laun, kenangan akan rumah Anda yang sejati mulai menghilang dari kesadaran Anda, hingga akhirnya lenyap sama sekali.

Untuk sesaat, kehidupan Anda di bumi berjalan lancar; Anda merasa bahagia. Lalu Anda menghadapi krisis besar, goncangan pribadi, dan kehidupan tampaknya tidak lagi begitu pasti. Anda mulai merasa gelisah dan cemas. Keadaan hidup Anda membuat Anda frustasi, dan Anda merindukan kebebasan. Tergerak oleh nostalgia akan sesuatu yang bahkan tidak Anda ketahui apa namanya, Anda mulai memandangi bintang-bintang. Anda juga mulai merasakan kedekatan dengan pepohonan, kupu-kupu, matahari, hewan dan burung. Di bawah bentangan langit yang luas dan di tengah kelembutan alam, Anda menemukan kembali sesuatu dari diri Anda yang telah terlupakan. Dengan diliputi perasaan takjub dan kekaguman, Anda mulai menjalin dialog di dalam diri sendiri mengenai hakikat realitas dan mempertanyakan sumber dari seluruh keindahan, penderitaan dan misteri penciptaan. Sesuatu yang sulit dipercaya tampaknya ada di balik permukaan dari segala hal – namun jawabannya tidak bisa Anda peroleh, luput dari jangkauan realisasi Anda.

Lalu secara tiba-tiba, setelah bertahun-tahun mencari, semua kenangan mengenai eksistensi Anda sebelumnya kembali mendatangi Anda dalam sekilas kebangkitan. Seperti menemukan kembali benda bersejarah yang sangat berharga di balik lapisan debu tebal, Anda menemukan kembali diri Anda yang sejati, jati diri Anda yang sesungguhnya, yang telah terkubur dan terlupakan di kedalaman alam bawah sadar anda. Sekali lagi, Anda dapat melihat melalui perspektif yang terbentang luas dari diri kosmik ini, dan bukannya melalui sudut sempit jati diri Anda di bumi. Seakan-akan selubung dibukakan di depan mata anda; Anda memiliki kecerdasan bagaikan sinar-X yang dapat menembus kebenaran yang tersembunyi oleh tabir penciptaan – penyingkapan dari kemuliaan Alam Semesta – Wujud yang Satu yang kita sebut Tuhan. Mukjizat itu adalah ketika Anda terjaga, maka, demikian pula Alam Semesta. Dari tarian atom dan koreografi bimasakti hingga merekahnya sekuntum bunga dan perjuangan untuk meraih penghargaan diri dari orang-orang yang telah dihancurkan oleh kehidupan, seluruh kosmos menggemakan dengan jelas seruan itu, “Bangkitlah!” Dan meskipun Anda mendapati bahwa Anda tetap memiliki tubuh, kepribadian, hubungan dan tanggung jawab yang sama seperti sebelumnya, pengalaman Anda menghadapi situasi ini telah berubah secara dramatis; kesadaran Anda telah menjadi lensa yang melaluinya Tuhan memandang dunia fisik; Anda telah menjadi “mata yang melaluinya Tuhan melihat.” Penglihatan Anda adalah penglihatan Ilahi.

Dalam kisah perumpamaan ini terkandung esensi tasawuf – kisah tentang turunnya setiap jiwa ke dalam eksistensi, pengalamannya dalam penderitaan yang diakibatkan oleh perpisahan dari keberadaannya yang sejati, dan perjalanan kembali serta kesadarannya kembali pada hakikat Ilahiahnya. Sebab sejak jiwa mendapatkan bentuk fisiknya, kenangan akan lingkungan samawi tempat dia berasal menjadi kabur; kita hanya mengingat hal-hal yang terjadi pada diri kita sejak kita dilahirkan. Tetapi pengetahuan yang hilang mengenai Alam Semesta tetap tersimpan di alam bawah sadar kita. Seperti pakar arkeologi yang mengorek-ngorek melalui berlapis-lapis batuan, kita dapat menemukan kembali pengetahuan itu dengan memperdalam dan memperluas kesadaran kita melalui meditasi, salat dan pemujaan. Kita dapat merasakan bagiamana keadaan kita sebelum lahir ketika kita melihat cahaya di mata seorang bayi dan berpikir, seperti sering saya alami: “Aku pernah melihat ini sebelumnya. Aku ingat itu.”

Sesungguhnya, rahasia tasawuf adalah beralih dari sudut pandang pribadi kita yang sempit ke sudut pandang Ilahi. Secara sederhana, keberadaan kita terdiri dari dua kutub kesadaran: diri individual yang pribadi sifatnya, dan diri Ilahi yang lebih mulia. Di dalam kutub dimensi kesadaran pribadi itulah kita mengalami kendala dan batasan. Sementara kita mengira bahwa keadaan kita merupakan penyebab frustasi ini, penyebab yang sesungguhnya adalah karena kita tidak sadar akan diri kita yang lebih mulia. Jadi, tujuan meditasi adalah menghubungkan kembali diri pribadi kita dengan dimensi trans-personal dari keberadaan kita ini.

Cara lain untuk membayangkan proses ini adalah memikirkan tentang kesadaran seakan-akan itu sebuah pendulum. Di satu ujungnya adalah dimensi keberadaan kita yang fana dan akan lenyap, atau terus-menerus berubah dan berganti melalui proses evolusi. Di ujung yang lain pendulum ini adalah bagian kesadaran yang tetap hidup dan tidak berubah. Jadi seluruh keberadaan kita dapat dikatakan sebagai kesinambungan dalam perubahan – seperti halnya air yang mengalir di bawah jembatan tidak pernah sama, namun tetap saja itu sungai yang sama. Masing-masing dari kedua kutub ini menciptakan cara kesadaran yang khas.

Para sufi membedakan antara pengetahuan perolehan dan pengetahuan wahyu. Pengetahuan perolehan adalah informasi yang kita kumpulkan sepanjang pengalaman hidup kita sehari-hari. Tetapi ketika kita mulai memandang hidup melalui sudut pandang yang sama sekali bertentangan – melihat melalui mata Tuhan – maka kita dapat memperoleh pengetahuan bawaan, intuitif, dan wahyu yang selalu ada, tidak peduli bagaimana pun keadaan manusia itu. Meditasi adalah ilmu untuk bergerak maju dan mundur di antara kedua perspektif ini – perspektif manusia dan perspektif Ilahi – dengan menurunkan tingkatan yang satu untuk meninggikan tingkatan yang lain. Pada akhirnya, kita belajar untuk memperkirakan makna dari perpaduan antara tingkatan-tingkatan yang berbeda ini. Keadaan inilah yang saya namakan kebangkitan jiwa bukan hanya kembali pada keadaan sejatinya, melainkan bagaimana jiwa berkembang melalui perjalanannya di atas bumi ini: maka apa yang dapat dirangkumnya dari pengalaman-pengalamannya; sifat-sifat dasar apa yang telah terungkap dari berbagai kesulitan besar yang berhasil dihadapinya; dan cara unik di mana penyingkapan jiwa memberikan sumbangan pada evolusi Alam Semesta itu sendiri.

Mungkin ada yang bertanya-tanya apa relevansi dari kebenaran-kebenaran metafisika semacam itu dengan dunia modern – terutama dunia yang tampaknya bergerak menjauhi nilai-nilai yang diyakini para ahli tasawuf di masa lalu dan mendekati masa depan yang semakin impersonal, kompleks, dan sarat teknologi. Tetapi tampaknya waktu di mana kita berada sekarang ini semakin menekankan secara dramatis perlunya membedakan antara apa yang memiliki nilai kekal dan apa yang hanya bernilai sementara; apa yang dapat membawa jiwa semakin jauh dari Tuhan, dan apa yang dapat membawanya semakin dekat. Seluruh Kosmos bergerak bagaikan pendulum; masa lalu dan masa depan, yang sementara dan yang kekal, manusia dan Tuhan. Di luar dialog maju-mundur yang terus-menerus antara kedua kutub inilah masa depan tercipta. Saya percaya bahwa masa depan bukan hanya sesuatu yang menanti kita; ia adalah sesuatu yang tercipta melalui penyortiran masa lalu untuk dimasukkan ke masa depan. Masa depan adalah kemajuan yang terus berlangsung yang terjadi pada setiap era dan yang terjadi melalui peran serta inovatif, imajinatif, dan dilakukan dengan sadar oleh setiap individu. Inilah yang saya namakan evolusi spiritual.

Seperti yang dibuktikan sejarah, proses ini dapat menimbulkan perlawanan dan kesulitan sangat besar. Bahwa masa depan adalah sesuatu yang kita ciptakan, bukan kita terima begitu saja secara pasif, membuat banyak orang merasa gentar. Meninggalkan nilai-nilai masa lalu yang nyaman namun sudah usang dirasakan seperti terjun bebas ke jurang pergolakan yang menyeramkan. Tetapi kembali pada kenyamanan masa lalu, dan bukannya bergerak maju menuju masa depan, berarti kehilangan kesempatan untuk menyaksikan pembukaan kosmik yang langka yang terjadi dalam sekejap waktu di antara masa lalu dan masa depan, di mana kita mustahil memulai suatu babak baru dalam kisah evolusi umat manusia. “Tarikan masa depan,” tulis Leonhard Euler, “lebih kuat daripada dorongan masa lalu.” Tetapi apa tepatnya “masa depan” itu? Menurut pandangan dunia Sufi, masa depan berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Bagi sebagian orang, masa depan sudah ditetapkan – suatu nasib yang telah dipahat di atas batu yang harus mereka terima secara pasif dengan kepatuhan buta. Yang lain menganggap masa depan sebagai sesuatu yang dapat dibentuk sesuai dengan kehendak masing-masing individu. Menurut pendapat saya, masa depan adalah hasil dari keduanya – dan sesuatu yang jauh lebih dari itu.

Para Sufi telah mengembangkan metafisika mengenai waktu dan nasib yang sangat berbeda dari persepsi waktu yang biasa dan linear. Misalnya, mereka membedakan antara saat ketika masa lalu bertumpang tindih dengan masa depan yang kemudian membentuknya, dan saat terjadinya peristiwa secara simultan ketika anak panah yang bergerak ke depan terpotong oleh dimensi transenden – seperti masuknya energi baru yang tak tercipta ke dalam keadaan yang telah pasti dan stagnan. Menggunakan kiasan ahli fisika David Bohm mengenai laut dan gelombang, “dinamika waktu” ini dapat dijelaskan begini: bahwa gelombang di laut naik, lalu jatuh kembali ke kedalaman samudera; namun setiap gelombang baru merupakan ungkapan yang baru pula dari laut, meskipun masih disisipi dengan unsur-unsur dari gelombang sebelumnya.

Di sini kita melihat berpadunya dua kekuatan: kausalitas dan terus bermunculannya citra-citra dan bentuk-bentuk baru yang kreatif di Alam Semesta – seperti lahirnya sebuah bintang. Itu belum diterapkan. Misalnya, apa tepatnya yang kita maksud dengan konsep mengenai “saat” atau “sekarang”? Jika Anda sedang mendengarkan musik, nada yang baru saja Anda dengarkan terus bergema di telinga Anda, meskipun Anda sudah mulai masuk ke nada sesudahnya. Dalam “saat” ini tidak ada batasan antara masa lalu atau masa depan. Jadi para Sufi tidak memandang individu sebagai korban nasib yang telah ditetapkan dan tidak dapat diubah, atau sebagai penentu nasib diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka mempertimbangkan adanya akal yang lebih tinggi yang, melalui suatu proses evolusi, jatuh-bangun, dan inovatif, tertanam di dalam diri manusia untuk secara kreatif membentuk dan membentuk-kembali kehidupan dalam serangkaian citra, pola, dan paradigma yang tak habis-habisnya.

Kekuatan transenden inilah yang oleh sebagian orang dinamakan Tuhan dan yang saya namakan juga “Alam Semesta,” yang mungkin merupakan kata yang akan digunakan pada milenium ini. Seperti tarikan kosmik yang mengerahkan kekuatannya sendiri atas manusia, Alam Semesta secara terus-menerus menantang kita untuk membebaskan diri dari pengkondisian masa lalu untuk berubah dan berkembang. Sebagaimana perubahan dan penyesuaian terus-menerus yang terjadi di tengah alam, yang telah berlangsung selama ribuan tahun – yang menghasilkan hutan hujan bagaikan hamparan zamrud, hewan-hewan eksotik, dan makhluk cerdas yang kompleks yag dinamakan manusia – kekuatan evolusi ini berfungsi layaknya magnet spiritual untuk menarik manusia keluar dari batasan-batasannya menuju dimensi-dimensi kesadaran dan tingkatan-tingkatan persepsi yang lebih jauh. Bahkan, tenaga penggerak untuk membentangkan celah dari masa lalu ke masa depan merupakan bagian dari proses yang telah berlangsung selama miliaran tahun dan masih tetap berlangsung hingga sekarang, yang dengan itu Alam Semesta terus membentuk debu-bintang menjadi manusia. Perencanaan alam Semesta dipengaruhi oleh peran serta manusia yang bebas dan kreatif; jadi tujuan manusia adalah menyadari pengaruh besar mereka pada penyingkapan penciptaan. Jika perubahan kuantum dalam kesadaran semacam itu benar-benar terjadi, itu akan mewakili kemenangan heroik atas determinisme – bukan atas alam, melainkan atas batasan-batasan pikiran kita sendiri yang mencegah kita untuk bekerja secara selaras dengan Alam Semesta. Evolusi kesadaran merupakan perbatasan akhir manusia, kebebasan tertinggi yang dicari  manusia sejak awal masa. Jadi, tantangan itu tampaknya merupakan tantangan untuk mengatasi rasa takut akan wilayah tak dikenal yang ada di depan, dan menemukan keberanian serta optimisme  untuk memerangi dimensi spiritual yang tersembunyi dalam hakikat kita. Sebab sifat intuitif dan menyerupai radar dan indera transenden inilah yang akan membantu membimbing kita melalui kegelapan wilayah yang tidak kita kenal – memerangi pikiran kita dan menyadarkan hati kita akan kegemilangan dari suatu kesadaran baru.

“Mereka yang berperan serta dalam evolusi Alam Semesta”: itulah frase yang bergema dengan penuh kemungkinan dan potensi. Sebab ini berarti menyadari bahwa masa depan bukan hanya menanti kejadian; sebaliknya, masa depan berarti mengambil bentuk di sini dan pada saat ini dalam sikap yang kita pegang, pilihan yang kita ambil, dan nilai yang kita hormati. Itu berarti menyadari sepenuhnya fakta bahwa manusialah yang menentukan kesempatan luar biasa dan sangat berharga untuk membentuk masa depan planet ini. Salah satu caranya adalah melalui kreativitas yang kita miliki berkat wahyu Ilahi – membayangkan dan meramalkan sebuah dunia yang berbeda dari dunia yang telah hilang sebelumnya. Ini bukan berarti meninggalkan semua yang telah dicapai manusia sampai saat ini. Sebaliknya, itu berarti dengan cermat menyaring masa lalu – melestarikan warisan dari peradaban-peradaban agung di zaman dahulu, dan sekaligus meningkatkan struktur sosial kita untuk menghindari jejak penderitaan akibat kejahatan yang menimpa korban-korban penindasan.

Ketegangan yang berlangsung antara kekuatan masa lalu dan tarikan masa depan dapat kita lihat dengan lebih jelas di zaman kita sekarang daripada zaman-zaman sebelumnya. Bukti adanya impuls positif yang bergerak ke depan menuju kebaikan, misalnya, tampak di mana-mana. Di bidang teknologi, perkembangan komunikasi dapat membantu membawa penduduk planet ini menjalin persatuan yang saling bergantung. Di bidang sosial, model-model pemecahan konflik yang baru terus diupayakan untuk membantu mencegah kekerasan, menekankan pentingnya kesadaran dalam mengatasi pertikaian pribadi akibat dorongan emosi. Di bidang psikologi, para terapis semakin banyak mempertimbangkan keadaan spiritual pasien mereka – kebutuhan akan sesuatu yang suci sebagai landasan penghargaan-diri, serta pengakuan akan adanya “anak tak berdosa” di dalam inti jiwa yang tidak tercemar oleh lingkungan sekelilingnya. Dan dibidang politik, sikap memaafkan dan rekonsiliasi telah memperkenalkan nada baru ke dalam kesukaan manusia untuk berbantah dalam perdebatan yang bertele-tele, mengoleskan salep penyembuh pada luka yang telah berabad-abad menganga, dan menawarkan harapan akan perdamaian.

Namun, kemajuan-kemajuan ini terus dibayangi oleh penyimpangan dalam nilai-nilai moral, serta kapasitas kearifan yang sangat kerdil. Kekurangan ini tercermin dalam wujud penyakit-penyakit sosial yang semakin bertambah; ledakan jumlah penduduk yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah menipisnya sumber-sumber alam yang berharga di bumi, hantu menakutkan berupa lenyapnya lahan dan spesies tanaman serta hewan, pertikaian agama dan etnis yang terus berlanjut, dan meluasnya kemiskinan serta kekerasan. Jadi, meskipun merupakan bagian dari perjuangan manusia untuk mengenyahkan kegelapan akibat penderitaan manusia melalui paradigma visioner dan pemecahan masalah, ia terus ditarik ke belakang ke masa lalu oleh kekuatan yang menentang etika spiritual global. Tampaknya, tugas yang menanti adalah menemukan cara untuk mengubah persepsi-persepsi yang terkungkung dalam kesempitan pikiran dan kepicikan menjadi pandangan yang lebih luas dan inklusif, yang harus dicetuskan di zaman kita sekarang ini.

Buku membangkitkan Kesadaran Spiritual; Sebuah Pengalaman Sufistik setebal 215 ini sangat menarik untuk dibaca, banyak hal menarik bisa kita pelajari di situ.

Rahasia bebas dari kanker selamanya

Rahasia bebas dari kanker selamanya

Artikel ini dikirimkan dr Andry Hartono di sebuah milis, mungkin dapat membantu anda atau kerabat anda.

#amandarikanker

Memulihkan fungsi empat organ tubuh utama dan melepaskan tekanan batin

Bagi pasien kanker, asal fungsi empat organ tubuh, berupa limpa, hati, usus besar dan ginjal sehat kembali, sudah boleh mengucapkan selamat berpisah dengan penyakit kanker, kencing manis, penyakit jantung dan darah tinggi.

Ketika pagi tadi saya memeriksa kembali para pasien kanker, banyak dari pasien kanker itu yang tadinya menderita tekanan darah tinggi, sekarang tekanan darahnya sudah normal, tadinya menderita penyumbatan pembuluh darah, sekarang tidak perlu lagi mengkonsumsi obat. Jelas, asal beberapa organ tubuh utama ini dapat dipulihkan secara perlahan- lahan, berbagai jenis penyakit peradaban baru dapat dihilangkan, namun itu bukan faktor utama satu-satunya. Kalau kanker hanya merupakan tumor, tentu lebih mudah ditangani.

Dahulu kita pernah berbuat suatu kesalahan besar dalam bidang medis, asal melihat sebuah tumor, lalu berusaha untuk membunuhnya melalui operasi, kemoterafi atau radiasi, pokoknya jalan terbaik adalah dibunuh dengan segala cara, kemudian dosis obat semakin tinggi semakin baik. Ketika sel kanker mati, orangnya juga mati.

Itu adalah kesalahan terbesar dalam ilmu kedokteran, sebab masalah bukan berdiri sendiri, harus dipertimbangkan secara menyeluruh. Maka dari itu, organ limpa harus dipulihkan terlebih dahulu, kita mesti memelihara suatu kebiasaan makan, dengan kandungan jenis biji-bijian, baik kasar mau pun halus, harus paling sedikit mencapai 50% dalam bahan makanan sehari-hari.

Biji-bijian ini adalah kacang merah, kacang kuning, kacang hijau, jali, dan lainnya, semua ini adalah jenis biji-bijian, biji teratai juga sangat baik, dengan konsep demikian, fungsi limpa dan hati akan membaik. Limpa berguna untuk produksi darah, setiap hari ada dua masa penting, yaitu jam 23.00 – 01.00 dan 11.00 – 13.00.

Maka ketika waktu istirahat memang sudah tiba, harus beristirahat. Orang sekarang kebanyakan memiliki masalah organ hati, kenapa demikian?

Tiga perusak organ hati adalah tidur larut malam, makan makanan berminyak dan suka marah. Minyak dapat membungkus organ hati, ketika anda menyantap makanan berminyak, lapisan minyak akan membungkus organ hati, membuat organ hati tidak berfungsi, maka jangan mengkonsumsi terlalu banyak makanan berminyak.

Bila semakin banyak tidur semakin lelah : peringatan akan masalah hati. Ketika tidur, limpa mengumpulkan cairan darah dan dikirimkan ke hati untuk dibuang kandungan racunnya, darah bersih kemudian dikirimkan ke jantung, jantung memompakan darah ke seluruh tubuh, apakah tujuannya? Agar setiap tempat yang tercapai oleh darah mendapatkan gizi, sehingga tubuh terjaga tetap sehat.. Sayang sekali, banyak orang sekarang telah memiliki masalah limpa, di mana limpa tidak mampu lagi mengumpulkan darah.

Hanya ada satu cara untuk menjaga kesehatan organ limpa, dengan mengkonsumsi jenis biji-bijian, lalu kenapa organ limpa orang sekarang sedemikian buruknya dan tubuh banyak penyakit? Karena tidak mengkonsumsi jenis biji-bijian, lebih suka makan hamburger, steak, kentang goreng, hanya makan sedikit nasi, itu pun jenis beras putih, kita semestinya mengkonsumsi jenis biji-bijian yang belum diolah, misalnya beras kasar.

Namun saya ingatkan semua orang, Singapura adalah negara tropis, maka jenis biji-bijian asal daerah beriklim dingin atau panas tidak cocok untuk dikonsumsi oleh penduduk daerah tropis, seperti gandum, soba, barley dan sorghum, semua ini merupakan produk pertanian daerah beriklim dingin, tentu ada tubuh sebagian kecil orang yang memang tahan, namun tidak cocok untuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang, bukan bahan makanan ini tidak baik.

Apakah bahan makanan paling cocok untuk penduduk daerah tropis seperti kita ini? Yaitu beras kasar dan ubi rambat, kedua jenis makanan ini cocok untuk penduduk seluruh dunia, selain itu juga ada jali dan sekoi yang lebih cocok untuk penduduk daerah tropis. Dengan memelihara kebiasaan makan jenis biji-bijian, fungsi organ limpa akan pulih.

Memulihkan fungsi pembuangan kotoran dari usus besar

Kalau anda sering merasa lelah, hati anda bermasalah, maka anda harus lebih cepat beristirahat. Setiap pagi, anda sulit sekali buang air besar, anda bagai sedang berperang dengan kakus saja, itu tentu sangat menyedihkan sekali.

Gejala apa ini? Itu disebabkan daya serap tubuh anda terhadap makanan berserat sudah lemah, mengapa penderita kanker usus besar di Amerika sangat banyak, penderita kanker usus besar di daerah pantai Tiongkok juga banyak, penderita kanker usus besar di Singapura juga menempati urutan dua dari semua penderita kanker, sedangkan hasil riset terhadap penduduk daerah pedalaman Tiongkok menunjukkan tiada penderita kanker usus, sebab mereka setiap hari buang air besar dengan lancar, begitu jongkok langsung keluar, tinjanya bagai pisang saja, sangat cantik! Bahkan berjejer dengan rapi. Bukan begitu saja, saya jelaskan, tinja orang sehat, diameternya sekitar 2 – 3 cm, berbentuk batangan sepanjang 30 – 45 cm, kalau diletakkan di atas tanah, bisa berguling, bahkan berasap, bahkan ada wangi vanilla.

Pernah suatu hari, Billy menelepon saya dengan gembira, “Pak dosen, apa yang anda katakan memang benar, sebelumnya saya tidak yakin, sekarang saya ingin minta maaf pada anda.” Saya bertanya: “Apa yang anda tidak yakin?”

“Anda katakan tinja orang sehat wangi vanilla, mana mungkin? Namun sekarang tinja saya sudah wangi vanilla.”

Kenapa? Karena racun dalam usus sudah terbuang, apakah anda tidak merasa tahi lembu ada wangi vanilla? Namun kotoran lembu sekarang sangat bau, sebab makanan lembu sekarang kacau balau, apalagi lembu disuntik antibiotik, kalau anda sulit buang air besar, apa artinya ini? Segala penyakit berawal dari gejala usus besar sulit buang air besar.

Ketika usus besar anda sangat sehat, anda bukan bangun sendiri di pagi hari, namun dibangunkan oleh geliat usus besar. Kenapa?

Karena antara jam 05.00 – 07.00 pagi, usus besar paling aktif bekerja, itu sebabnya kita meminta pasien kanker harus pergi tidur pada jam 21.00 malam, demikian juga dengan pasien kencing manis. Orang pada umumnya harus tidur sebelum jam 23.00 malam, sebab pagi harinya jam 06.00 – 07.00 usus besar akan menggeliat untuk membangunkan anda, meminta anda untuk jongkok di kakus.

Setiap hari berapa kali makan, juga berapa kali buang air besar, kalau begitu berapa kali seharusnya buang air? Ingat!

Kalau 4 – 5 hari buang air sekali, itu artinya menderita penyakit susah buang besar parah, 2 – 3 hari buang air sekali termasuk penyakit susah buang besar tingkat menengah, sedangkan satu hari hanya sekali buang air besar termasuk penyakit susah buang besar tingkat ringan.

Bagaimana bisa disebut paling sehat dan normal? Berapa kali anda makan, sebegitu banyak kali pula anda buang air besar, itulah yang disebut sehat, lagipula setiap kali jongkok, dalam 2 – 3 menit langsung beres.

Lihatlah tinja anda, berjejer dengan rapi, kalau pantat anda dibersihkan dengan kertas tissue, tidak akan ada tinja yang lengket, bersih sekali. Saya melihat ada sebagian orang sangat kasihan sekali, sepuluh lembar kertas tissue juga tidak sanggup membersihkan sisa kotoran di pantat, orang demikian biasanya tidak memakai kertas tissue, langsung siram saja dengan air.

Sebab tubuhnya sangat kekurangan selulosa. Kalau makanan yang masuk ke dalam badan tidak dikeluarkan dalam jangka waktu 12 jam, akan berubah menjadi zat beracun. Racun yang tidak dibuang keluar ini akan diserap oleh dinding usus besar, racun yang terserap ini akan dikembalikan oleh pembuluh balik gerbang ke hati, itu sungguh celaka! Berakibat kerusakan hati yang bermasalah besar.

Maka, masalah hati berhubungan dengan usus besar, asal usus besar lancar, hati akan pulih dengan sendirinya, sistim kekebalan tubuh juga pulih, darah yang dikirimkan ke jantung juga bersih, tubuh akan sulit terserang penyakit.

Ginjal adalah organ penting untuk metabolisma, pembuangan rekreasi dan racun, cairan darah dalam tubuh melewati ginjal sebanyak 20 kali perjam, kotoran metabolisma dari darah disaring oleh ginjal menjadi urin untuk dikeluarkan dari tubuh. Kalau fungsi ginjal bermasalah, pinggang akan terasa linu-linu, sakit gembur-gembur, dalam cairan darah ada racun urin, tekanan darah tinggi, infeksi saluran kencing, lelah, sulit tidur, telinga berbunyi, rambut rontok, pandangan mata kabur, refleks tubuh berkurang, suka muram, sering merasa cemas, bahkan berpikiran bukan-bukan.

Segala jenis zat beracun yang ditimbulkan oleh minuman, makan dan udara yang masuk ke dalam tubuh, mau pun akibat tekanan batin, semuanya melewati ginjal. Kalau sampah ini terlalu banyak, beban kerja ginjal terlalu berat, dalam jangka pendek akan timbul penyumbatan atau infeksi, dalam jangka panjang akan timbul gejala batu ginjal, fungsi ginjal menurun dan darah tidak bersih, paling parah harus menjalani proses cuci darah buatan, kalau tidak bisa membahayakan jiwa.

Bagi ginjal “pencegahan lebih baik daripada pengobatan”. Tindakan terbaik adalah menjaga kesehatan dan menghindari tindakan merusak ginjal. Sebab utama kerusakan ginjal adalah:

1. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan mengandung protein tinggi dari binatang, akibatnya timbul asam kencing berlebihan, beban kerja ginjal terlalu berat.

2. Kerja terlalu lelah, tekanan terlalu berat, tidak cukup istirahat.

3. Terlalu banyak konsumsi obat-obatan barat, seperti obat pereda sakit dan antibiotik.

4. Lingkungan tercemar: air, tanah, udara dan suara ribut.

5. Terlalu banyak minum arak, kopi, minuman bersoda, air dingin.

6. Cuaca dingin dan basah.

7. Kurang minum air.

Kalau ingin menjaga kesehatan ginjal, harus kurang bahaya di atas, lebih banyak minum air dan jus buah-buahan, seperti strawberry, cranberry, blueberry, raspberry, semangka dan lemon.

Makan makanan berprotein dari tanaman, olah raga teratur, minum minuman alamiah yang ringan, istirahat secukupnya, menjaga kondisi hati gembira, cegah bagian pinggang jangan terkena udara dingin, sering-sering menggosok bagian pinggang dengan tepalak tangan, agar ginjal lebih terjaga.

Menjaga kondisi ginjal dengan lemon

Lemon baik untuk ginjal, juga hati.

1. Menjaga kesehatan ginjal dengan jus lemon hangat:
Setiap bangun tidur, buat jus dari sebutir lemon, tambahkan air hangat 200 cc (boleh tambahkan garam laut sedikit agar terasa lebih enak diminum) , minum pelan-pelan dalam kondisi perut kosong, itu bisa membersihkan ginjal, juga memperlancar buang air.

2. Jus lemon untuk membuang batu ginjal
Peras jus dari 12 butir lemon segar (kalau sudah mau diminum baru diperas), tambahkan air hangat secukupnya (boleh tambahkan garam laut sedikit agar terasa lebih enak diminum), terus minum selama 7 hari (setiap hari 12 butir lemon, makan minum lainnya seperti biasa). Batu ginjal halus akan keluar bersama dengan urin. Ketika keluar akan terasa sakit, kalau batu ginjal sudah besar, sudah berakibat infeksi dan sakit, boleh minum jus cranberry untuk meredakan sakit dan mengobati infeksi.

Enam cara untuk menghilangkan tekanan batin

Banyak orang pernah menderita tekanan batin akibat beban hidup, beban kerja atau beban hubungan sesama, kalau tekanan batin bisa dikelola dengan baik, akan menjadi sejenis daya dorong yang menimbulkan motivasi hidup. Akan tetapi, kalau tekanan batin tetap ada, tidak dapat diuraikan, bahkan semakin bertambah, ini akan mendatangkan masalah besar pada kelenjar ginjal dan hormon, membangkitkan penyakit dalam sistim kekebalan tubuh, berakibat masalah sangat parah.

Sebagian besar penderita depresi disebabkan oleh tekanan batin sangat besar yang datang secara tiba-tiba, tanpa sanggup menguraikannya. Tekanan batin datang ketika bertemu kesulitan besar, maka kita harus belajar menangani kesulitan.

Kanker berhubungan paling erat dengan tekanan batin, umumnya enam bulan sebelum terserang kanker, penderitanya dilanda masalah dengan tekanan batin berat. Ketika ada tekanan batin, anda harus belajar rileks.

Hembusan nafas bisa berpengaruh pada frekuensi gelombang otak, frekuensi gelombang otak bisa berpengaruh pada kecepatan detak jantung, kecepatan detak jantung bisa berpengaruh pada kecepatan ketat-lemasnya otot. Dengan kata lain, ketika anda merubah cara bernafas, kondisi otot dan perasaan akan membaik, cara ini juga dipergunakan untuk terapi pasien makan langsung muntah.

1. Menggosok kedua telapak tangan.
Ketika mata anda lelah, cara ini paling efektif, dapat membantu kelancaran aliran darah, stamina dan semangat akan segera timbul kembali.

2. Berolah raga
Dengan seluruh badan bergoncang, semangat akan kembali dengan segera, paling baik kalau olah raga rutin, sebab olah raga adalah cara terbaik untuk melepaskan tekanan batin. Selain itu, berjalan kaki dengan kaki ayam di atas rerumputan, juga dapat melepaskan tekanan batin, persyaratan mendasar harus menjadikannya sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari- hari.

3. Tidur
Namun orang sekarang kebanyakan sulit tidur nyenyak. Menurut statistik dokter Taiwan, di Taiwan ada sebanyak 5 juta warga yang hanya bisa tidur dengan bantuan obat tidur. Tidur itu adalah tekniknya, harus dingat kala tidur jangan meletakkan tangan di depan dada, bisa mendatangkan mimpi buruk. Juga jangan letakkan di bagian pinggang, bisa menyebabkan tekanan pada organ tubuh, paling baik letakkan di kedua samping tubuh, dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Semakin baik tidur seseorang, tekanan batin semakin cepat hilang. Namun jangan tunggu sampai sangat lelah baru tidur, malah akan lebih sulit untuk tidur, sudah lelah masih susah tidur berarti hati sudah rusak berat karena menderita dua kali, yaitu lelah dan tidak bisa istirahat.

4. Istirahat.
Istirahat berbeda dengan tidur, istirahat adalah meninggalkan pekerjaan semula dan menukarnya dengan sebuah pemandangan. Contohnya saat makan jangan lakukan di meja kerja semula, usahakan membawa bekal makanan dari rumah atau disediakan perusahaan, jangan makan di luar, hanya menghabsikan waktu, apalagi kebanyakan makan di luar dapat merupakan biang kanker. Usahakan membawa bekal sendiri, lebih meta waktu, makan mengikuti formula buang racun saya ini, setelah makan, sisakan 15 menit untuk mengerjakan hal yang tiada hubungan dengan kerja sama sekali. Sisa waktu pergunakan untuk melakukan senam pernafasan dengan perut, melalui gerak pernafasan buat diri agar rileks.

5. Menjaga makan minum
Jangan konsumsi makanan bertekanan tinggi, semua makanan yang menyebabkan iritasi merupakan makanan bertekanan tinggi, semakin banyak konsumsi makanan ini akan membuat saraf simpatetik bekerja berlebihan, kadangkala mengganggu semua fungsi tubuh hingga berada dalam kondisi bahaya.

Apa yang disebut makanan bertekanan tinggi? Coca cola, kopi, teh, alkohol, rokok, produk turunan susu dan produk turunan daging, semua jenis daging, terutama yang telah diproses dengan minyak merupakan makanan bertekanan tinggi.

Makanan jenis apa yang bisa membuat perasaan gembira? Sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Minuman paling manjur menurunkan tekanan adalah air. Minum air bisa mengurangi tekanan, minum air yang baik dapat menghilangkan tekanan batin. (WHO menemukan, lebih dari 80% penyakit berhubungan langsung dengan sumber air yang kurang bersih).

6. Berjemur sinar mentari.
Sinar mentari memiliki kemampuan pengobatan. Banyak penderita depresi merupakan orang yang tidak suka mandi sinar mentari, dengan sering berjemur sinar mentari, antibodi akan meningkat.

From : sumansutra

Cara Alami Pengobatan Batu Empedu

Menurut Dr. Chiu Nan, cara alami ini juga efektif untuk mengatasi masalah pada hati (liver), karena hati dan kantung empedu saling terkait.

Bagaimana cara menggunakan apel untuk menghancurkan batu empedu?

Selama 5 hari berturut-turut makanlah 4 sampai 5 buah apel setiap hari. Anda juga boleh mengolahnya menjadi jus, tinggal disesuaikan dengan selera. Fungsinya adalah untuk melembutkan batu empedu. Selama periode ini anda boleh tetap makan seperti biasa.
Pada hari ke 6 jangan makan malam. Minum satu sendok teh garam epsom (magnesium sulfat) yang telah dicampur dengan segelas air hangat. Lakukan sebanyak dua kali yaitu pada jam 6 sore dan jam 8 malam. Fungsi magnesium sulfat ini adalah untuk melebarkan pembuluh darah pada kantung empedu.
Pada jam 10 malam, minum setengah cangkir minyak zaitun / minyak wijen yang telah dicampur dengan jus jeruk segar. Aduk hingga benar-benar rata sebelum diminum. Lalu anda dapat tidur seperti biasa.
Keesokan harinya, saat anda buang air besar, anda akan menemukan butiran-butiran yang berwarna kehijauan ikut keluar bersama kotoran. Itu adalah batu empedu anda, dan biasanya mereka mengambang sehingga mudah terlihat.

Semoga bermanfaat

Wawancara dengan Ibu Maryam Hosseini, dari Natural Nutrition Society di Iran, dan Beberapa Pasiennya, tentang Manfaat Pola Makan Makanan Mentah dalam Menyembuhkan Penyakit  

Wawancara ini dilakukan oleh Supreme Master Telervision (sebuah jaringan televisi internasional yang dipancarluaskan secara gratis ke seluruh dunia) bersama dengan Ibu Maryam Hosseini dari Natural Nutrition Society di Iran tentang manfaat makanan mentah dalam menyembuhkan penyakit. Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Supreme Master TV.

Rekaman video wawancara itu bisa diunduh melalui :

http://www.suprememastertv.com/ina/hl/?wr_id=129&page=1#v.

 

(Semoga wawancara berikut ini dapat menjadi bahan berguna untuk memperbaiki paradigma kita untuk hidup sehat sampai tua dan bagaimana menyikapi diri menghadapi penyakit yang mungkin timbul.)

 

Maryam Hosseini mendirikan Natural Nutrition Society di Iran setelah menjalani pola makan mentah selama 5 tahun. Organisasi tersebut menyelenggarakan pertemuan rutin dengan masyarakat umum tentang gaya hidup makan makanan mentah. Maryam juga merupakan manager sebuah cafe makanan mentah di Teheran.

Maryam Hosseini: Sekitar lima tahun yang lalu, karena banyak penyakit, saya selalu minum 18 tablet tiap hari. Ketika itu, saya menderita penyakit kantong empedu. Sekitar lima tahun yang lalu saya pergi ke Rumah Sakit Arad, dan mereka mengatakan bahwa kantong empedu saya harus dibuang. Perut saya banyak gas. Saya menderita kista ovarium, arthritis, masalah pada leher dan insomnia akut.

 

Karena saat itu Tahun Baru Persia saya katakan saya mau pulang dan akan kembali untuk operasi. Saya lalu menemukan buku yang ditulis almarhum Bapak Avanessian Der Avanessian, seorang ahli makanan mentah yang terkenal di Iran, yang berjudul“Raw Foodism– Phylosophi of Nurition and Health” . Buku itu membawa harapan besar bagi saya.

Setiap halaman yang saya baca membuat saya kaget karena saya telah menjalani hidup dengan cara yang salah selama ini. Saya terbiasa makan daging, manisan, kue, es krim. Saya suka coklat. Mulai malam itu saya memutuskan untuk berhenti, saya menyuruh putri saya membuang tablet saya. Saya tidak mengenal lembaga apa pun.. Saya tidak tahu cara menyiapkan makanan mentah, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tapi saat saya membaca buku tersebut dengan seksama, saya memulainya dengan buah-buahan.

Sekitar satu minggu saya mulai mendapat reaksi penyembuhan; saya menderita sakit tulang dan kaki. Saya benar-benar merasakan dampak kecanduan obat. Sama seperti orang kecanduan, saya merasa sakit pada tubuh. Saat saya terbiasa minum tablet, saya bertahan, kemudian tubuh saya bereaksi dengan sakit kepala, mual, setelah satu minggu saya mulai merasa baik.

Dalam dua bulan,  delapan penyakit saya sembuh. Dalam dua tahun terakhir, saya tidak pernah demam. Kenyataannya tidak satupun penyakit saya kambuh lagi.

Supreme Master TV: Setelah mengalami perbaikan ajaib pada kesehatannya, Hosseini memutuskan menolong orang dengan informasi mengenai manfaat pola makan nabati mentah.
Maryam Hosseini: Saat Anda mengetahui metode ini, Anda mendapat kedamaian pikiran dari segala perspektif; Anda tidur lebih baik. Dengan makanan mentah sistem kekebalan tubuh Anda bertambah baik dan Anda tidak pernah sakit lagi. Jadi, sekitar 1,5 tahun yang lalu, kami mendirikan “Natural Nutrition Society”, kami mengurusnya untuk memberi petunjuk dan menyiapkan makanan mentah. Untungnya, banyak orang datang ke sini dan mereka menderita penyakit seperti leukemia, kanker payudara, kanker prostat, kanker perut, kanker usus. Mereka telah mencoba berbagai cara, bahkan kemoterapi, tapi mereka semua datang dan akhirnya sembuh. Kami undang mereka ke sini agar mereka bisa bicara dengan yang lain dan menunjukkan kasus medisnya; untuk menyebarkan kepada dunia agar menjadi vegetarian. Sangat bagus jika seluruh dunia menjadi vegetarian.

Tapi untuk mereka yang sakit, mereka harus menjalani pola makan 100% mentah, agar kesehatan mereka bisa pulih dengan sangat cepat. Dalam periode ini, saya bisa katakan setiap hari, paling sedikit 50, mungkin 80 orang datang ke sini; dalam beberapa hari, setiap Kamis 100 atau 150 orang datang ke sini dan mereka mengetahui dirinya mengidap diabetes, encok, rematik, penyakit vitiligo, segala jenis penyakit, dan sembuh. Bahkan mereka yang kelebihan bobot, dalam dua bulan, turun 30 kilogram.

Bapak Motevasellani: Sejak Oktober 1973 saya mulai mengetahui pola makan vegan mentah. Segera setelah saya membaca buku tersebut, saya memulai pola makan mentah sekitar empat bulan, saya kehilangan 40 kilogram. Bobot saya 110 kilogram, tepatnya 108 kilogram sebelumnya. Kemudian saya bertemu Bapak Avanessian. Nyatanya, seperti orang lain yang melakukan pola makan mentah, saya kira saya bisa kembali ke pola makan yang dimasak, tapi pengalaman saya membuktikan bahwa jika saya kembali, gejala-gejala akan kembali. Tentu saja, kelebihan bobot adalah salah satu kondisi yang bisa disembuhkan dengan pola makan mentah. Hampir semua penyakit bisa disembuhkan dengan pola makan vegan mentah, termasuk kelebihan bobot. Saya belum pernah sakit lagi. Sekali atau dua kali saya kena flu, dimana saya sembuh, dan hingga sekarang saya tidak pernah sakit.

Supreme Master TV: Bapak Hosseini mengatakan makanan asam membuat tubuh kita tidak seimbang dan mengkonsumsi buah adalah solusinya.

Maryam Hosseini: Hazrat Ali (Alaihi Salam) berkata, “Jangan menjadikan perutmu kuburan hewan.” Tidak peduli penyakit apa yang Anda derita, apakah leukemia, kanker prostat, sklerosis majemuk, dst, Anda akan sembuh dari semua penyakit ini jika Anda makan buah-buahan; sebab buah-buahan bersifat alkali. Sementara daging bersifat asam, produk susu bersifat asam. Roti bersifat asam. Nasi bersifat asam. Anda bisa mengonsumsi apa pun yang bersifat alkali, bersama dengan buah-buahan. Yakinkan; lakukan ini selama 10 hari, Anda akan melihat hasilnya.

Bapak Reza Masiha: Atas nama Tuhan, sekarang sekitar 10 bulan saya sudah mengikuti pola makan vegan mentah. Dulu saya menderita banyak penyakit, tekanan darah tinggi, penyakit hati dan stroke. Kadar gula darah saya 400. Kemudian saya punya buku di rumah yang berjudul “Obat-oabatan Maha Tinggi”; saat saya membaca buku itu, saya temukan ini mungkin menyembuhkan segala penyakit dengan pola makan buah.

Saya juga belajar dari buku karya Bapak Avanessian, saya telepon penerbitnya untuk tahu siapa pengarangnya. Mereka memberikan saya nomor telepon dari lembaga ini. Saya menghubungi mereka dan sejak hari itu saya memulai pola makan mentah, dan terima kasih Tuhan, saya terus bertambah baik setiap hari.

Lalu saya belajar Quran, dan saya temukan mereka merujuk pada buah sebagai makanan surgawi, dan ini juga mendorong saya meneruskan pola makan saya. Saat saya meninggalkan rumah sakit, saya menderita stroke, saya harus minum warfarin dan aspirin agar darah saya encer. Lalu mereka memberi saya obat untuk jantung, tekanan darah, diabetes; secara bersamaan saya biasa minum tablet (sehari).

Tapi setelah pola makan mentah, saya hentikan semua obat ini, dan sekarang saya sangat sehat. Setiap saat teman-teman melihat saya dan mereka melihat saya tersenyum, mereka melihat saya berubah banyak dan bobot saya juga turun hampir 40 kilogram.

Supreme Master TV: Mojtaba Tavvakkoli adalah contoh lain bagaimana pilihan kita pada makanan berhubungan langsung dengan status kesehatan kita.

Bapak Mojtaba Tavvakkoli: Atas nama Tuhan, sekitar 15 tahun yang lalu saya menderita segala jenis penyakit. Hampir semua dokter menyerah, khususnya dengan tiga kasus. Saya punya masalah gugup, sehingga bahkan dengan pil tidur yang paling kuat dan obat penenang saya tidak bisa tidur. Dari malam hingga pagi saya biasanya jalan keliling, berbicara sendiri. Saya menderita encok. Empat kali di kaki saya. Dari jari kaki hingga lutut diberi plester. Segala jenis obat tidak ampuh untuk saya. Saya terbiasa menyuntikkan obat penenang berat; selama dua jam saya bebas dari rasa sakit, lalu dari malam hingga fajar saya terbiasa menangis dan berteriak kesakitan.

Kemudian saya kena diabetes Sebelum makan, gula darah saya 430. Kaki hingga lutut saya mati rasa, tangan hingga siku saya mati rasa, dan mereka ingin saya masuk rumah sakit dan disuntik insulin. Saya katakan bahwa saya tidak mau disuntik insulin; sebab ibu saya meninggal di usia muda karena penyakit ini.

Seorang teman memberi saya sebuah buku yang ditulis Bapak Avanessian. Saya membaca buku itu dan saya mulai pola makan vegan mentah 100% dan saya membuang semua obat-obatan pada hari yang sama dan meneruskan pola makan mentah. Dalam tiga bulan, kesehatan saya pulih seutuhnya, kadar gula darah saya turun mencapai 109 dan sekarang 14 tahun telah berlalu dan terima kasih Tuhan, setiap hari saya lebih sehat dan penuh energi dan saya jauh lebih bahagia. Saya tidak lagi berhubungan dengan dokter dan obat.

Sekarang saya sangat senang dan juga sekitar dua tahun yang lalu saya mengetahui tentang lembaga ini, saya berterima kasih kepada Hosseini atas segala usahanya. Sekarang saya makan kismis, kurma, dan manisan lainnya, namun tidak ada tanda kena diabetes.

Supreme Master TV: Mereka yang mengikuti pola makan vegan mentah 100% tidak percaya dengan makanan yang dimasak. Hosseini sekarang menjelaskan kenapa masalahnya.

Maryam Hosseini: Tuhan sebenarnya sudah memasak semuanya, melalui cahaya Matahari. Jadi, tomat-tomat ini 100% sudah dimasak. Ketimun sudah dimasak dan semua buah lainnya. Nyatanya dengan memasak, kita sebenarnya kehilangan semua vitamin, dan ini adalah salah. Beberapa orang bertanya bagaimana kita bisa terus hidup dengan makanan mentah. Mereka katakan jika tidak makan daging, dari mana mendapatkan protein? Jika kita tidak minum susu, dari mana mendapatkan kalsium?

Sementara kami katakan, “Tidak, Tuhan menciptakan begitu banyak makanan yang melimpah, segalanya, semua buah punya protein, kalsium, air, besi, semuanya.” Apa alasan untuk hal ini? Karena semua buah ini, daun-daunan ini penuh vitamin dan tubuh kita perlu vitamin. Dengan cara ini, vitamin diserap oleh tubuh secara langsung. Setiap orang yang ke sini, kami katakan bahwa tidak ada paksaan di dalamnya, paling tidak mereka harus mencoba ini selama beberapa minggu. Selama dua minggu mereka harus menjadi fruitarian (buahtarian). Ini tidak sulit. Tuhan telah menciptakan semua buah di alam untuk kita. Pernahkah Anda mendengar bahwa melon atau semangka, atau apel buruk untuk kita? Saya meminta semua orang di Bumi ini, pertama untuk kepentingan mereka, kemudian untuk keselamatan planet Bumi kita agar mencoba pola makan ini; paling sedikit selama dua minggu mencoba pola makan buah-buahan. Yakinlah dengan pola makan ini, Anda tidak perlu lagi seorang dokter!

Maryam Hosseini: Selama lima tahun menjalani gaya hidup ini, mengapa saya tidak pernah flu? Kenapa saya tidak pernah sakit? Oleh sebab itu, pola makan sangat penting.

Supreme Master TV: Diabetes dianggap tidak bisa sembuh, penyakit kronis menurut ilmu medis, tetapi banyak pengidap diabetes menemukan bahwa pola makan vegan mentah sangat besar manfaatnya untuk menyembuhkan kondisi tersebut.

Bapak Kezem Ya’ghub Pour: Saya terbiasa menggunakan 60 unit insulin di pagi hari dan 60 unit di malam hari. Namun, kadar gula saya tidak mau turun. Dan setiap saya melakukan tes kadar gula, saya selalu sama; yaitu, di sore hari mencapai sekitar 350, 400. Dan setiap hari, saya harus menggunakan 10 unit insulin dengan teratur dicampur dengan NPH (Neutral Protamine Hagedorn) dan saya suntik sendiri supaya kadar gula saya turun. Tetap saja tidak turun dan itu menyusahkan saya. Dokter mengatakan saya tidak boleh makan kurma dan saya dilarang makan jus wortel. Saya suka buah anggur dan melon. Orang lain makan anggur dan melon; saya hanya melihat mereka dengan menyesal. Saya merasa itulah akhirnya; saya tidak akan pernah makan buah ciptaan Tuhan. Hingga belakangan ini, saya perhatikan bahwa penglihatan saya sangat jelek. Kaki saya menjadi hitam dan sangat buruk.

Saya datang ke sini dan 4 jam pertama saya tidak percaya bahwa saya bisa hidup tanpa insulin, tanpa tablet. Ini tidak bisa terjadi. Jadi saya coba melakukannya dan melihat apa yang terjadi. Itu tidak lebih buruk. Setiap orang di sini menjalani pola makan mentah. Mereka semua punya enzim yang sehat, vitamin yang sehat. Jadi saya katakan, “Mari kita coba dan lihat.” Saya datang ke sini dan pada hari pertama, banyak orang datang ke sini. Seseorang mengatakan dia punya masalah ginjal, yang lain mengatakan dia menderita stroke, yang lain menderita kanker, mereka mengatakan bahwa mereka sembuh. Jadi saya katakan pada diri sendiri mungkin sesuatu akan terjadi pada saya, saya harus mencoba. Saya tinggal di sini satu hari. Di pagi hari saya bangun dan mulai makan buah dan buah anggur, dan segala yang saya idamkan. Saat itu berat saya 125 kg. Minggu lalu saya menimbang badan, saya tidak bisa percaya, semua keluarga saya tidak percaya. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Minggu sebelumnya, berat saya 125 kilogram, sekarang 115 kilogram.

Supreme Master TV: Di masa lalu Seyyed Edris Jasmei harus minum segala jenis obat untuk diabetesnya. Setelah diperkenalkan cara baru untuk makan lewat buku oleh ahli makanan mentah dari Iran Arshavir Der Avanessian yang berjudul “Raw Foodism (Makan Makanan Mentah) – Filosofi dari Nutrisi dan Kesehatan” hidupnya berubah sepenuhnya.

Bapak Seyyed Edris Jasmei: Atas nama Tuhan, saya Seyyed Edris Jasmei. Sejak Tahun Baru Persia, karena terlalu banyak buang air kecil, saya harus minum banyak sehingga ibu saya membawa saya ke dokter. Dokter mengatakan saya harus segera melakukan beberapa pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, dokter melihat kadar gula darah saya dan mengatakan kadar gula saya mencapai 800. Dokter mengatakan dia meragukan hasil tes gula darah saya dan meminta tes ulang. Saya melakukan tes kedua, dan mereka menemukan hasil yang sangat tinggi. Semenjak itu, dokter menyarankan agar saya segera ke rumah sakit. Saya pergi ke rumah sakit selama seminggu. Pada saat itu, saya menginjeksi insulin; di pagi hari, tiga unit insulin yang teratur, dan tujuh unit NPH (Neutral Protamine Hagedorn), dan di malam hari dua unit secara teratur, dan empat unit NPH. Tetapi setelah mempelajari buku Bapak Avanessian dan menjalani pola makan vegan mentah, saya mulai menyembuhkan penyakit ini dan bertahan, dan sekarang saya sehat.

Setiap pagi saat baru bangun, saya makan buah berair atau minum jus buah, seperti jus jeruk atau jus apel. Kami siapkan jus sendiri di rumah; saya minum jus, khususnya buah berair. Untuk makan siang, saya makan buah dan salad. Di malam hari, saya juga makan buah dan salad. Tingkat energi saya berlipat ganda.

Hasan Zadeh: Saya Hasan Zadeh, belajar pola makan mentah dari salah satu teman saya yang mengidap kanker lambung. Dia bekerja di kantor kami dan para dokter sudah menyerah dengan penyakitnya.

Setelah beberapa operasi, dia sedikit pulih, dan setelah kemoterapi, saya melihatnya dan bersyukur kepada Tuhan, dia agak baik. Saya terkejut; saya menanyakan caranya. Dia katakan bahwa dia belajar sebuah metode dan mengubah pola makan sepenuhnya dan beruntung meskipun kenyataannya beberapa bulan sebelumnya mereka telah menyerah dengan sakitnya, sekarang dia lebih baik. Dan ini bertepatan dengan awal penyakit saya sendiri, tekanan darah, gula darah, dan keadaan lainnya.

Dia bertanya apa saya mau mencoba pola makan mentah. Saya mengikuti pola baru itu sekitar 10%, 0% waktu itu, tetapi saya tidak melakukannya dengan serius hingga kondisi saya bertambah buruk.

Selain gula darah dan tekanan darah, saya mulai bermasalah dengan sendi punggung saya, alergi, dan yang paling buruk, PSA (Prostate Specific Antigen) saya meningkat, sebagai tanda adanya kanker prostat, yang merupakan keturunan dalam keluarga saya, baik dari keluarga ayah saya maupun pria dari keluarga ibu saya.

Ini sangat buruk hingga pada bulan Juli 008, PSA saya mencapai 8,1 dan dokter mengatakan saya harus melakukan biopsi, kondisi saya dalam bahaya. Mulai hari itu, saya memutuskan memulai pola makan mentah dengan serius, dan saya memutuskan untuk menghentikan kecerobohan dan kemalasan saya dan mulai pola makan mentah baru ini.

Dalam bulan kedua, saya memperhatikan PSA saya mencapai 7,1. Bulan berikutnya, mencapai 6,1. Saya tidak melakukan tes lagi. Dalam dua bulan ini, gula darah saya, dimana paling sedikit harus minum dua tablet metformin sehari sebelum turun mencapai tingkat normal.

Dulu tekanan darah saya selalu tinggi sehingga itu saya harus selalu minum obat, tapi sekarang benar-benar sembuh. Keadaannya jauh lebih baik. Dulu saya menderita sakit pada punggung dan pada tahun 2004 dan 2006 saya diopname selama satu bulan. Sakit pada sendi punggung benar-benar sembuh. Alergi saya sepanjang tahun, dan sejumlah penyakit lainnya, misalnya, selama beberapa bulan saya bersin, ingusan, dan lain-lain, semuanya sembuh.

Saya pikir Tuhan banyak membantu saya, sehingga saya belajar pola makan baru ini. Tentu merupakan berkat dari Tuhan bila kita belajar metode ini dan kemudian bisa mempromosikan kepada orang-orang yang sakit agar mereka menjalani metode ini. Jadi saya menyarankan orang-orang sebaiknya beralih ke makanan alami, dan makanan alami terbaik adalah vegan mentah.

Supreme Master TV: Makanan vegan mentah secara signifikan memperkuat sistem kekebalan kita. Nyatanya, beberapa orang tidak pernah sakit setelah beralih pada pola makan vegan mentah.

Pria Vegan Mentah – Iran: Saya menjadi vegetarian saat berusia16, dan sejak berusia 18, saya mulai mengetahui pola makan vegan mentah. Saya meneruskan pola makan vegetarian mentah hingga sekarang saya berusia 35 tahun. Selama waktu ini, tentu saja, alasan saya menjadi vegetarian mentah bukan karena saya mencoba mendapatkan kesembuhan. Alasannya semata-mata karena welas asih terhadap hewan; saya pikir kita seharusnya tidak membunuh dan memakan hewan.

Dan karena Tuhan menciptakan begitu banyak buah, sayur dan tumbuhan tersedia untuk kita makan, saya memutuskan berhenti makan daging. Kemudian pola makan ini juga bagus untuk kesehatan saya, jadi saya menjalani vegan mentah yang terdiri dari buah-buahan, sayur, biji-bijian, dst dan selama ini saya menjadi sangat sehat, bahagia dan kuat.

Selama 16 tahun ini saya menjalani pola makan vegan mentah, saya tidak pernah sakit, bahkan tak pernah sekalipun kena flu; saya berharap keluarga saya ada di sini. Mereka pasti membenarkan dan tidak pernah sekalipun saya mengunjungi dokter. Saya tidak pernah menjalani pengobatan dan kesehatan saya tetap sangat bagus.

Supreme Master TV: Pola makan vegan mentah berarti pola makan tanpa susu. Kenapa paling baik menghindari produk susu?

Maryam Hosseini: Bila kita meminta orang lain untuk tidak menggunakan susu, mereka katakan, “Dari mana kita mendapat kalsium?” Bila kita katakan bahwa susu menyebabkan kerapuhan tulang, mereka katakan bahwa dokter yang menyarankan minum susu. Susu benar-benar menyebabkan kerapuhan tulang. Setelah kita lahir, selama dua tahun, kita perlu minum susu. Semua makhluk di atas planet harus minum susu ibunya.

Bapak Ababs Hasan Zadeh: dan semua makhluk di planet Bumi kecuali manusia, tidak memasak makanannya. Jadi, coba lihat gajah yang besar, unta besar, jerapah, dan semua hewan lainnya, mereka hanya punya satu jenis makanan. Semenjak manusia mulai makan segalanya, segala jenis makanan, mereka mulai menderita segala jenis penyakit.

Maryam Hosseini: Jadi saya mendorong Anda makan makanan alami, ada begitu banyak buah yang diciptakan Tuhan di Alam, dengan banyak vitamin. Anda tidak perlu mencari di tempat lain untuk mendapat vitamin. Yakinlah pada hal ini, cobalah; Anda pasti akan mendapat hasilnya.

Untuk detail lebih lanjut tentang Lembaga Nutrisi Alami silahkan hubungi:rawfoodiran@yahoo.com

 

 

 

Makanan mentah atau makanan kehidupan mengandung enzim-enzim kehidupan yang akan hancur ketika diproses atau dimasak. Semua enzim kehidupan itu secara lengkap berfungsi sebagai katalisator pada proses pencernaan. Karena itu, bila kita banyak makanan olahan atau yang sudah dimasak maka tubuh akan mencari enzim kehidupan tersebut ke dalam jaringan tubuh kita. Tubuh akan menghabiskan begitu banyak energi dalam proses pencarian tersebut. Setelah itu tubuh juga masih berjuang memproduksinya kembali sehingga tentu saja akan menguras banyak energi lagi. Tak heranlah bila setelah itu, kita justru menjadi kecapaian, mengantuk, cepat menjadi stres, cepat menjadi tua dan mengalami berbagai penyakit.

 

Dan tidak hanya itu, makanan olahan atau makanan yang diproses justru menciptakan berbagai racun bagi tubuh dan menjadi sulit dicerna. Hanya saja, karena efek racunnya tidak langsung kentara membuat tubuh sakit maka banyak orang yang beranggapan bahwa makan makanan olahan masih oke-oke saja. Mereka menyanggah, “Buktinya saya tidak apa-apa habis makan makanan kalengan, habis makan sayur yang dimasak”, ” Mereka yang makan ikan toh juga bisa pintar tidak mengalami gangguan otak “ dst dst…Mereka tidak pernah tahu dan sadar bahwa hampir semua penyakit yang terjadi adalah akibat pola makan mereka. Mereka tidak sadar bahwa tanda-tanda seperti “sulit tidur, gampang lelah, ngilu persendian, pendengaran terganggu, sering pusing dan pening, batuk pilek tak kunjung sembuh, sering mengalami flu, rematik, kulit kering atau justru terlalu berminyak, rambut rontok, rambut berminyak, pucat, perut besar, gemuk, dst.dst. dst” sudah merupakan tanda bahwa mereka telah mengakumulasikan berbagai sumber penyakit ke dalam tubuhnya yang siap meledak kapan saja begitu timbul pemicunya. Tetapi anehnya, walaupun sudah sakitpun, misalnya : kanker, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, rematik, kelainan jantung bahkan juga obesitas dst..,  banyak orang yang hanya pergi mencari obat tanpa berupaya mencari penyebab penyakitnya timbul dan apalagi mengubah pola makannya yang sudah-sudah.

 

Yang dimaksud dengan makanan mentah tidak termasuk daging, telur, ikan atau susu mentah. Bahkan, ahli matematika, Phytagoras, melarang para muridnya untuk makan produk hewani karena untuk mendapatkan produk hewani diperlukan proses yang sangat-sangat panjang. Produk hewani tidak memiliki lagi segala jenis nutrisi dan energi alami yang diperlukan manusia, dan yang tersisa adalah protein yang sulit diserap tubuh yang justru:

– membuat organ-organ bengkak serta meradang

– membuat sel-sel tumbuh secara tidak normal

– mengakumulasikan berbagai residu dan hal-hal lain yang justru

meracuni tubuh secara terus menerus.

 

Berbeda dengan tanaman yang mengubah energi matahari menjadi materi, hewan mengubah materi menjadi energi. Kita tidak akan mendapatkan energi apa-apa lagi dari produk hewani, karena yang tersisa adalah berbagai materi yang tidak berguna dan bahkan justru merusak keadaan tubuh kita.

 

 


Makanan mentah atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

From : sumansutra

Lima Tanda bahwa Kita Melakukan Pola Makan Mentah yang Tidak Tepat

Pola makan segar berbeda dengan pola makan mentah. Tidak sekedar mentah, tetapi harus bermanfaat untuk tubuh. Kalau tidak, mengapa kita harus melakukannya?

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pola makan kita kurang tepat:

1. Gangguan Pencernaan

Perut kembung, kentut berbau, sakit perut, susah BAB, sembelit atau ada tanda-tanda lain yang menunjukkan pencernaan tidak bagus, itu artinya pola makan kita tidak tepat.

2. Berat Badan Turun Terlalu Banyak

Jika berat badan turun terlalu drastik sehingga kadar lemak juga menjadi terlalu rendah hingga pada kondisi di bawah batas “tidak sehat” ( di bawah 3-5 % untuk pria dan 10 – 12% untuk wanita, ini bearti kita melakukan pola makan yang tidak tepat dan akan membuat banyak masalah kesehatan. Pada kondisi ini, kita perlu menamah kadar lemak dengan makan lebih banyak kalori (tetapi bukan mengkonsumsi LEMAK, hanya lebih banyak makan BUAH saja) dan berolah raga untuk meningkatkan kekuatan otot kita.

Kita tidak bisa membuat kulit kering menjadi lembab dengan banyak makan gorengan juga kan?

3. Kelaparan Sepanjang Waktu

Seharusnya kita tidak perlu harus mengendalikan diri melawan “craving” (keinginan yang terlalu sangat) atas makanan yang dimasak atau diproses, atau bahkan makanan berlemak seperti gorengan dst, atau makanan mentah yang asin dan penuh bumbu. Kita seharusnya juga tidak harus menahan lapar sepanjang hari.

Jika kita tidak merasa terpuaskan oleh makanan-makanan mentah yang kita makan atau kita masih sering tergoda oleh makanan “nakal”, berarti kita belum melakukan pola makan segar dengan tepat.

4. Sakit Kepala, Mual, Meler, Sakit Persendian

Sebagian besar mereka yang memulai langsung pola makan mentah dari pola makan yang sangat amburadul,  akan merasa pening, mual, meler (hidung berlendir) dan beberapa sendi terasa sakit.  Tetapi jika hal itu terjadi setelah lebih dari sebulan, coba cek apakah pola makan segar yang kita lakukan sudah benar-benar tepat atau belum.

5. Kurang Energi, Tidak Bersemangat

Merasa lemas, kurang energi dan kurang vitalitas adalah hal yang normal bagi mereka yang langsung melakukan pola makan mentah dari kebiasaan mereka yang banyak makan makanan yang terdiri atas produk hewani, banyak gula, banyak bumbu dan banyak minyak. Tetapi, jika hal itu berlangsung lebih dari 3 minggu atau sebulan, itu berarti kita melakukan sesuatu yang tidak tepat.

Terlalu banyak mengalami penurunan berat badan tentu dibarengi dengan penurunan vitalitas. Para pelaku pola makan mentah yang terlalu kurus akan cenderung lemah dan tidak bersemangat atau kurang energi. Lagi-lagi …

kita perlu makan lebih banyak kalori dari buah dan membatasi jumlah lemak yang kita makan untuk memperoleh energi yang berlimpah dan tepat.

Mari Kita Perhatikan..

Jika kita ingin mencapai kesehatan prima, dan tidak sekedar hanya ingin melakukan pola makan mentah, dan masih merasakan salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini :

–      Apakah Anda cukup mendapatkan kalori dari buah manis tak berlemak?

–      Apakah Anda cukup mendapatkan vitamin dan mineral dari ‘leafy greens’ (dedaunan hijau segar)?

–      Apakah Anda sudah membatasi konsumsi kacang (beans), biji, avocado, durian dan makanan berlemak lain?

–      Apakah Anda sudah membatasi konsumsi buah kering (nangka, kurma dst), kacang kering dan makanan mentah kering yang lain?

–      Apakah Anda sudah melakukan pola hidup yang baik seperti “berolahraga dengan tepat”, “tidur berkualitas (nyenyak dan cukup)” serta juga “paparan sinar matahari”?

Satu saja jawaban atas pertanyaan di atas adalah “tidak’, berarti ada yang perlu kita koreksi dalam pola hidup kita. Kalau semua jawaban “ya” maka selamat menikmati kebugaran prima sepanjang hidup Anda dan silahkan melihat berbagai perubahan pada fisik Anda (selain sekedar lebih sehat), misalnya : tambah keren, lemak perut hilang dst..Mau kan??

Selamat dan selamat “bugar dan bahagia”!


Makanan segar atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

From : sumansutra