Selasa, 01 September 2015

MAKNA KITAB SUCI GIOK LEK ( Bab 8 )

VIII. TOU CI ONG
Raja Giam kun yang kedelapan

Kratonnya terletak dilautan kidul, juga menghadap kearah terbitnya matahari. Di bawah batu akta dimana beliau berkuasa, terdapat neraka besar yang dinamakan Tai jiat lauw. Dimana terdapat sidang pengadilan yang teramat penting artinya, terutama untuk para arwah halus yang telah menjalani berbagai hukuman, ditempat inilah akan diputuskan secara adil hukuman apa yang sesuai dengan perbuatannya.
Hukuman-hukuman penting yang dijatuhkan disini terutama ditujukan kepada mereka yang tidak berbakti terhadap orang tua, selama ayah bunda masih hidup tidak merawat dan menjaganya, setelah orang tua mati tidak mengebumikan secara wajar, malah ada anak yang tega menyiksa dan menyakiti orang tua atau mertua, dosa-dosanya termasuk yang paling besar para malaikat pun takkan memberi ampun kepadanya.
Ada pula putra-putri atau menantu yang selalu bikin orang tua atau mertua selalu was-was, takut dan risau ini juga termasuk tidak berbakti, meski dosa atau kesalahannya agak kecil, tapi juga patut dihukum. Kalau sudah membaca buku ini dan sudah mengerti makna dan maksudnya tidak lekas berbenah diri, menginsafi kesalahan dan berjanji untuk bertobat, maka para malaikat yang mencatat baik buruk seseorang, akan memasukan nama dan keterangan dalam daftar serta dilaporkan kepada atasannya. Hal ini akan membawa akibat dikuranginya hidup seseorang yang sudah jaya dan makmur atau mungkin akan mengutus setan dan iblis yang memang sudah ahli dalam tugas kerjanya untuk menggoda atau menimbulkan keributan atau ketidak tenangan selama hidupnya. Setelah mati arwah halusnya akan disidang, setelah pengadilan menjatuhkan putusan baru akan diantar keberbagai neraka kecil untuk menjalani hukuman. Setelah hukuman itu terpenuhi baru digusur ke dalam Coan jiak se, disini ia akan diganti dan dirubah bentuk aslinya, untuk selamanya akan dijadikan binatang atau hewan peliharan.
Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, Tou ci ong juga mendirikan enam belas seksi hukuman, yaitu :

1. Jia cam
Dilindas kereta, itulah nama hukuman yang harus dilaksanakan di neraka kecil pertama ini. Kereta yang ditarik kuda yang dipecut akan berlari kencang dan melindas hancur para korban, bukan saja tulang patah dan remuk, kulit daging juga ikut luluh.

2. Bun oh
kuali raksasa yang berisi air garam digodok sampai mendidih, tanpa kenal kasihan iblis-iblis yang bertampang bengis itu mencemplungkan para pesakitan ke dalam kuali besar itu.

3. Cui koat
Bukan diiris atau disayat, tapi kulit daging pesakitan yang dihukum di sini dikerok sampai kelihatan tulang-tulangnya.

4. Lo kong
Para iblis yang bertugas di sini membawa jarum dan benang, bukan baju atau kain yang dijahit tapi mulut, hidung, mata dan kuping para pesakitan yang dijahit.

5. Cam tiap
Menggunting lidah, pertama leher pesakitan dicekik hingga lidahnya terjulur keluar, iblis lain segera menggunting lidahnya serta mencincang tubuhnya.

6. Siang ceng
Dengan tubuh yang masih dicincang dari neraka kelima, pesakitan ini digotong ke neraka keenam dan dicemplungkan ke dalam jamban yang semula kosong, begitu berisi pesakitan dari atas akan bercucuran kencing dan najis yang baunya sedap luar biasa.

7. Toan ci
Terlebih dulu para pesakitan dicengkak lehernya lalu ditebas putus kaki tangannya.

8. Cian cong
Menggoreng jerohan, pesakitan yang diikat celentang di atas meja dibelek perut dan dadanya, jerohan diiris-iris lalu di goreng dalam wajan yang sudah mendidih minyaknya.

9. Ciak cui
Hukuman yang dilaksanakan di neraka kecil ini juga amat kejam. Pergelangan kaki dan tangan pesakitan dipotong, bagian yang luka dibungkus dengan daun pisang setelah dibubuhi garam lalu dipanggang sampai matang.

10. Peh ciang
Dengan sadis iblis yang bertugas disini membelek perut para hukuman serta merogoh keluar ususnya, lalu dibuat sosis goreng.

11. Hun ciau
Badan para hukuman dipotong-potong seperti kayu layaknya lalu dijadikan kayu bakar untuk memperbesar kobaran api neraka.

12. Kai tong
Tanpa kenal kasihan pesakitan dihantam kepalanya hingga pingsan dan dibiarkan telentang di bangku panjang lalu dibelah dadanya.

13. Ek hiong
Lebih dulu kaki tangan para terhukum diikat kencang lalu dibuka mulutnya sementara petugas yang lain menuangkan timah yang panas ke dalam mulut dan masuk keperut, sudah tentu hangus dan hancurlah isi perutnya.

14. Thoa teng ciau keh
Pesakitan yang masuk ke neraka ini disambut iblis -iblis jahat yang mengepruk kepalanya hingga kelenger, lalu giginya dicabuti, saking sakit pesakitan yang kelengerpun menjerit-jerit.

15. Pi kat
Badan pesakitan ditaruh di atas talenan raksasa lalu dicacah sampai lembut baru digoreng menjadi bergedel.

16. Tong ngai
Iblis-iblis yang berwajah seram yang bertugas di sini rata-rata bertampang mengerikan, semua memegang trisula dengan senjata itulah para pesakitan ditusuk lehernya lalu diangkat ke atas. Tombak trisula itu dibiarkan berdiri di tempat yang sudah tersedia dengan hukuman yang menggantung diudara.

Bila anda merasa berdosa sesuai perkara yang diuraikan disebelah atas dianjurkan untuk sujud bersembahyang mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal itu biasa dilakukan pada tanggal 1 bulan 4 penanggalan imlek, sudah tentu sebelumnya harus membersihkan badan. Lalu bersumpah dan berjanji bahwa selanjutnya tidak akan mengulang perbuatan salah yang lalu, merubah sikap dan kelakuan yang semula tidak atau kurang berbakti terhadap orang tua, gunakan berbagai cara untuk menunjukkan bahwa kau benar-benar bertobat dan setulus hati akan berbakti kepada ayah bunda atau mertua dengan demikian ada harapan dosa-dosamu semula dapat diperingan. Apalagi bila anda ada niat mencetak buku Giok lek dan menyebarluaskan kepada masyarakat umumnya, menyadarkan mereka untuk berbuat kebajikan dan beramal, sudah pasti akan memperoleh banyak keringanan hukuman.

Giok hong siang te teramat sayang dan kasihan melihat umat manusia banyak dirundung kesedihan dan kemalangan maka dalam suatu sidang pagi di istana langit beliau memberikan pesannya yang ditulis dalam Giok lek ” Manusia siapapun dia kalau bersungguh-sungguh menyebarluaskan kitab suci Giok lek ini supaya dicatat dan dilaporkan kepada Cin khong ong sebagai raja Giam kun yang pertama, setelah diperiksa kebenaran laporan itu boleh langsung diserahkan kepada Tou ci ong sebgai raja Giam kun kedelapan. Setelah diproses perkaranya juga boleh langsung diserahkan pula kepada Peng teng ong sebagai raja Giam kun kesembilan. Umpama kenyataan membuktikan bahwa dikala hidupnya orang ini tidak pernah melakukan dosa kesalahan yang amat besar, maka segala dosa-dosa kecilnya boleh diampuni tidak perlu menjalani siksa hukuman di neraka-neraka kecil dan langsung diberikan kepada Coan lun ong sebagai raja Giam kun kesepuluh. Oleh Coan lun ong arwah halusnya boleh dititiskan atau dilahirkan ke dunia dan memperoleh hidup senang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar