Jumat, 24 April 2015

Ajaran apa yang terbaik ?

Intisari online.com

Dalam sebuah diskusi religi dan kebebasan Leonardo Boff, tokoh Teologi Pembebasan Amerika Latin, duduk bersama Dalai Lama, peraih Nobel Perdamaian dan pemimpin agama Buddha. Saat diskusi rehat, Leonardo Boff berbincang bincang dengan Dalai Lama.

"Agama apa yang terbaik?" tanya Boff

Dalai Lama menjawab sambil tersenyum, memandang Boff secara langsung. Yang mengejutkan Boff karena pertanyaan itu seperti terselip maksud jahat. Boff mengira bahwa jawabannya adalah Buddha atau agama oriental yang lebih tua dari kristiani.

"Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu dalam jarak terdekat dengan Tuhan, agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik."

Untuk menutupi perasaan malu karena jawaban yang sangat bijaksana, Boff bertanya, "Apa yang membuat saya menjadi lebih baik?"

"Apapun yang membuatmu :
√ lebih berwelas asih,
√ lebih berpikiran sehat,
√ lebih obyektif & adil,
√ lebih menyayangi,
√ lebih manusiawi, 
√ lebih punya rasa tanggung jawab,
√ lebih ber-etika.
Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama terbaik."

Leonardo Boff seketika terdiam dan mengagumi jawaban itu. Sekarang ia lalu memikirkan jawaban yang bijaksana dan tak terbantahkan.

Dalai lama melanjutkan, "temanku, saya tidak tertarik tentang agamamu atau apakah kamu beragama atau tidak. Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunikasi anda dan di hadapan dunia. Ingatlah, semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita".

"Hukum aksi dan reaksi tidaklah semata-mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga berhubungan antar manusia. Jika saya berbuat kebaikan, saya akan menerima kebaikan, jika saya berbuat kejahatan, maka saya akan mendapatkan kejahatan".

"Apa yang kakek nenek ajarkan kepada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain. Menjadi bahagia bukanlah takdir, akan tetapi adalah masalah pikiran".

Akhirnya Dalai Lama berkata :

√ "Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu,

√ jagalah  perkataanmu, karena akan menjadi tindakanmu,

√ jagalah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu,

√ jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu,

√ jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu, dan nasibmu adalah hidupmu".

Dalai Lama kemudian mengakhiri perbincangan itu dengan berkata "tak ada agama yang lebih tinggi dari kebenaran".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar