Sabtu, 03 Januari 2015

Silsilah para buddha ( buddhavamsa )

Buddhavamsa : silsilah para buddha
Buddha = yang tercerahkan ( sang buddha )
Vamsa = keturunan, keluarga atau silsilah

Buddhavamsa adalah keterangan dan penjelasan dari silsilah dua puluh empat buddha yang muncul sebelum buddha gaotama. Buddhavamsa merupakan buku ke 14 dari khuddaka nikaya yang memberikan penjelasan historis singkat tentang buddha gaotama dan 24 buddha sebelumnya.
Buddhavamsa terdiri dari 29 bagian dalam bentuk syair :

Bagian ke 1: menjelaskan tentang ym sariputta bertanya kepada sang buddha kapankah beliau pertama kali mencanangkan tekad untuk berjuang menjadi buddha, dan kesempurnaa ( parami ) apa saja yang telah beliau penuhi untuk mencapai pencerahan atau menjadi buddha.

Bagian ke 2: sang buddha menjelaskan bagaimana sebagai petapa sumedha beliau mendapat inspirasi dari buddha dipankara sehingga beliaupun mencanangkan tekad untuk menjadi buddha, serta bagaimana buddha dipankara kemudian memberikan berkahnya kepada petapa sumedha dengan meramalkan bahwa sumedha akan menjadi buddha dengan nama gaotama setelah periode waktu empat asankheyya dan seratus ribu kappa ( siklus bumi ).

Bagian ke 3- ke 27: menjelaskan tentang 25 buddha termasuk buddha gaotama, secara rinci tentang buddha gaotama, tentang kelahiran, status keluarga, nama orang tua, nama isteri dan anak anaknya, masa kehidupannya, cara meninggalkan kehidupan duniawian, lama mereka berupaya untuk mencapai kebuddhaan, ajaran mereka tentang dhammacakka sutta, nama nama siswa utama dan siswa awam utama mereka. Setiap bagian ditutup dengan penjelasan dimana para buddha itu meninggal dan bagaimana relik mereka dibagikan.

Bagian ke 28: disebutkan nama dari tiga buddha, yaitu tanhankara, medhankara, dan saranankara yang hidup sebelum buddha dipankara. Dibagian ini pula, sang buddha menyatakan bahwa buddha metteya akan muncul didunia ini setelah beliau.

Bagian ke 29: menjelaskan tentang bagaimana relik relik sang buddha dibagikan dan dimana disimpan.

Sepuluh macam kesempurnaan( dasa parami ) :
Dana : kemurahan hati untuk memberi
Sila : kemoralan
Nekkhama : peninggalan kesenangan indra
Panna : kebijaksanaan
Viriya : usaha / semangat
Khanti : kesabaran
Sacca : kebenaran
Adhitthana : keputusan yang teguh / tekad yang kuat
Metta : cinta kasih
Upekkha : keseimbangan batin

Empat macam kappa ( siklus bumi/ periode waktu yang sangat lama ) :

Ayu kappa : usia rata rata manusia.

Antara kappa : bertambah dan menurunnya usia manusia berkisar antara sepuluh hingga mencapai ribuan tahun.

Asankheyya kappa : kurun waktu yang tak terhitung lamanya ( yang lamanya 64 antara kappa ).

Maha kappa : kurun waktu yang sangat lama ( yang lamanya 4 asankheyya kappa ).

Sang buddha berkata bahwa maha kappa adalah lebih lama jika dibandingkan dengan lama waktu yang digunakan oleh seseorang untuk mengikis batu karang yang panjang serta lebarnya satu yojana ( sekitar 7 mil ) dengan mengusapkan kain sutra pada batu karang tersebut setiap seratus tahun sekali. Dan juga melebihi lama waktu yang diperlukan untuk membersihkan suatu tempat yang berukuran satu yojana, yang panjang, lebar, serta tingginya dipenuhi dengan biji lada dengan membuang satu biji lada setiap seratus tahun sekali.

Tiga macam buddha :

Viriya dhika buddha : buddha yang khususnya memiliki usaha kuat untuk mencapai penerangan. Ia harus memenuhi sepuluh kesempurnaan ( parami ) selama 16 asankheyya dan seratus ribu kappa.

Saddha dhika buddha : buddha yang khususnya memiliki keyakinan yang teguh dalam mencapai penerangan sempurna. Ia harus memenuhi sepuluh macam kesempurnaan ( parami ) selama 8 asankheyya dan seratus ribu kappa.

Panna dhika buddha : buddha yang khususnya memiliki kebijaksanaan. Ia harus memenuhi sepuluh kesempurnaan ( parami ) selama 4 asankheyya kappa dan seratus ribu kappa ( siklus bumi ).

Empat kondisi untuk mencapai kebuddhan :

Ussaha ( tenaga eksepsional ) yaitu usaha dalam memenuhi kesempurnaan, pengorbanan, dan latihan ( parami, caga, dan cariya ).

Ummanga : pemahaman dan kebijaksanaan yang tinggi serta memiliki intelektual yang memadai.

Avatthana : memiliki tekad yang kuat dan memiliki tujuan yang tepat.

Hitacariya : memiliki belas kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk.

Enam macam periode/ masa kemunculan buddha :

Sara kappa : periode/ suatu masa dimana hanya satu buddha yang muncul.

Manda kappa : periode/ suatu masa dimana terdapat dua buddha yang muncul.

Vara kappa : periode/ suatu masa dimana terdapat tiga buddha yang muncul.

Saramanda kappa : periode/ suatu masa dimana terdapat empat buddha yang muncul.

Bhadda kappa : periode/ suatu masa dimana terdapat lima buddha yang muncul.

Sunna kappa : periode/ suatu masa dimana tidak terdapat satu buddha pun muncul.

*sunna kappa "periode/ masa hampa" karena tidak ada satu buddha pun yang muncul pada periode/ masa tersebut.

Dua puluh delapan buddha dimasa lampau ( dengan usia rata rata mereka masing masing ) :

I. Saramanda kappa ( empat buddha ) :
     1. Buddha tanhankara ( 100.000 tahun )
     2. Buddha medhankara ( 90.000 tahun )
     3. Buddha saranankara ( 80.000 tahun )
     4. Buddha dipankara ( 100.000 tahun )
* Buddha gaotama memperoleh ramalan yang pertama kalinya untuk menjadi seorang buddha; seorang yang tercerahkan dari buddha dipankara.

II. Sara kappa ( satu buddha ) :
     5. Buddha kondanna ( 100.000 tahun )
* kemudian, asankheyya kappa yaitu selang waktu yang kedua disebut bhasa asankheyya.

III. Saramanda kappa ( empat buddha ) :
     6. Buddha mangala ( 90.000 tahun )
     7. Buddha sumana ( 90.000 tahun )
     8. Buddha revata ( 60.000 tahun )
     9. Buddha sobhita ( 90.000 tahun )
* selanjutnya, asankheyya kappa yaitu selang waktu yang ketiga disebut jaya asankheyya.

IV. Vara kappa ( tiga buddha ) :
     10. Buddha anomadassi ( 100.000 tahun )
     11. Buddha paduma ( 100.000 ) tahun
     12. Buddha narada ( 90.000 tahun )
* kemudian, asankheyya kappa yaitu selang waktu keempat disebut rucira asankheyya. Inilah buddha buddha yang muncul pada empat asankheyya yang lampau.

V. Sara kappa ( satu buddha ) - 100.000 bumi sebelum bumi sekarang ini
     13. Buddha padumuttara ( 100.000 tahun )
* kemudian, sekitar 70.000 bumi tidak terdapat buddha.

VI. Manda kappa ( dua buddha ) - 30.000 bumi sebelum bumi sekarang ini
     14. Buddha sumedha ( 90.000 tahun )
     15. Buddha sujata ( 90.000 tahun )
* kemudian, sekitar 28.200 bumi tidak terdapat seorang buddha.

VII. Vara kappa ( tiga buddha ) - 1.800 bumi sebelum bumi sekarang ini
     16. Buddha piyadassi ( 90.000 tahun )
     17. Buddha atthadassi ( 100.000 tahun )
     18. Buddha dhammadassi ( 100.000 tahun )
* kemudian, 1.705 bumi menjadi kosong atau tidak terdapat seorang buddha.

VIII. Sara kappa ( satu buddha ) - 94 bumi sebelum bumi sekarang ini
     19. Buddha siddhata ( 100.000 tahun )
* kemudian satu bumi tidak ada satu buddhapun yang muncul.

XI. Manda kappa ( dua buddha ) - 92 bumi sebelum bumi sekarang ini
     20. Buddha tissa ( 100.000 tahun )
     21. Buddha phussa ( 90.000 tahun )

X. Sara kappa ( satu buddha ) - 91 bumi sebelum sekarang ini
     22. Buddha vipassi ( 80.000 tahun )
* kemudian, 59 bumi tidak ada satu buddhapun yang muncul.

XI. Manda kappa ( dua buddha ) - 31 bumi sebelum bumi sekarang ini
     23. Buddha sikhi ( 70.000 tahun )
     24. Buddha vesabhu ( 60.000 tahun )
* kemudian, 29 bumi tidak ada satu buddhapun yang muncul.

XII. Bhadda kappa ( lima buddha ) - bumi sekarang ini
     25. Buddha kakusandha ( 40.000 tahun )
     26. Buddha konagamma ( 30.000 tahun )
     27. Buddha kassapa ( 20.000 tahun )
     28. Buddha gotama ( 100 tahun ) buddha yang saat ini,

Buddha tidak pernah muncul apabila usia rata rata manusia dibawah 10 tahun atau lebih dari 100.000 tahun dialam manusia. Karena dengan usia yang singkat dan juga cukup lama tersebut, manusia tidak akan mampu merealisir tiga corak atau karakteristik utama dari kehidupan, yaitu : ketidak kekalan ( anicca ), penderitaan ( dukkha ), dan ketidak akuan ( anatta ).

Buddha tidak pernah hidup sampai akhir usianya tetapi hidup 80% dari usianya. Sebagai contoh : apabila usia rata rata adalah 100.000 tahun maka buddha akan hidup sampai 80.000 tahun. Dan apabila usia rata rata 100 tahun maka buddha akan hidup sampai usia 80 tahun.

Boddhisatta tidak akan pernah menjadi buddha apabila belum memenuhi 10 kesempurnaan ( dasaparami ), paling tidak selama 4 asankheyya dan seratus ribu kappa berdasarkan pada spesialisasi mereka masing masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar