Senin, 26 Januari 2015

Dua jenis meditasi dalam agama buddha

Agama buddha mengenal 2 ( dua )  macam meditasi ( bhavana ) :

1. Samatha bhavana adalah meditasi untuk mendapatkan ketenangan batin. Dengan melaksanakan samatha bhavana, rintangan-rintangan batin tidak dapat dilenyapkan secara menyeluruh. Jadi kekotoran batin hanya dapat diendapkan, seperti batu besar yang menekan rumput hingga tertidur ditanah. Dengan demikian, samatha bhavana hanya dapat mencapai tingkat-tingkat konsentrasi yang disebut jhana dan mencapai berbagai kekuatan batin. Ada 5 tingkatan jhana yaitu :

A. Jhana pertama :
~ vitaka - usaha dalam tingkat permulaan untuk memegang obyek.
~ vicara - pikiran yang berhasil memegang obyek dengan kuat.
~ piti - kegiuran.
~ sukha - kebahagiaan.
~ ekaggata - pemusatan pikiran yang kuat.

B. Jhana kedua :
~ vicara, piti, sukha, ekaggata.

C. Jhana ketiga :
~ piti, sukha, ekaggata.

D. Jhana keempat :
~ sukha, ekaggata.

E. Jhana kelima :
~ ekaggata dan keseimbangan batin.

Sesungguhnya pikiran yang tenang bukanlah tujuan terakhir dari meditasi. Ketenangan pikiran hanyalah salah satu keadaan yang diperlukan untuk mengembangkan pandangan terang atau vipassana bhavana.

Meditasi samatha bhavana yang sangat dipujikan ialah brahma vihara bhavana yang terdiri dari :

~ metta bhavana
Meditasi cinta kasih terhadap semua makhluk.

~ karuna bhavana
Meditasi welas asih terhadap semua makhluk yang sedang menderita.

~ mudita bhavana
Meditasi yang mengandung simpati terhadap kebahagiaan orang lain dan semua makhluk.

~ upekha bhavana
Meditasi keseimbangan batin.

Brahma vihara bhavana dapat juga dipakai untuk melemahkan kecendrungan-kecendrungan untuk melakukan perbuatan yang tidak baik.

2. Vipassana bhavana adalah meditasi untuk memperoleh pandangan terang tentang hidup, tentang hakikat sesungguhnya dari benda-benda. Dalam melaksanakan vipassana, obyeknya adalah nama rupa ( batin-materi ) atau pancakhanda. Ini dilakukan dengan memperhatikan gerak-gerik nama dan rupa terus menerus, sehingga dapat melihat dengan nyata bahwa nama dan rupa dicengkram oleh anicca ( ketidakkekalan ), dukkha ( derita ) dan anatta ( tanpa aku ).

Tujuan dari latihan-latihan bhavana ialah untuk menyingkirkan nivarana yang dianggap sebagai rintangan untuk memperoleh ketenangan batin maupun pandangan terang tentang hidup dan hakekat sesungguhnya dari benda-benda. Perincian dari nivarana adalah sbb :

~ kamacchanda : nafsu keinginan
~ vyapadac : keinginan jahat, kebencian dan amarah
~ thina middha : lamban, malas dan lesu
~ uddhacca kukkucca : gelisah dan cemas
~ vicikiccha : keragu-raguan.

2 komentar: