Bab 6.
Ayat 1 : pohon dewa bumi
Seorang ahli tukang kayu dan muridnya pergi ke negara qi untuk membangun rumah. Dijalan mereka menemui sebuah pohon raksasa disebelah kuil untuk menghormati dewa bumi yang puncaknya hampir menyentuh awan.
Ia melihat dan berkata :
Aku tak peduli. Para muridnya heran dan bertanya tuan ! Tuan ! Kami tak pernah melihat pohon sebesar itu sejak menjadi muridmu. Mengapa tidak berhenti untuk melihatnya ?
Ahli tukang kayu itu berkata :
Lupakanlah ! Itu pohon yang tak berguna. Jika kamu membuat tiang ia akan menghasilkan cacing dan jamur. Pohon ini tak berguna, untuk apa melihatnya ? Bila kamu buat perahu dari kayunya, perahu itu akan tenggelam. Jika membuat ember, ia takkan kuat.
Malam itu tukang kayu bermimpi aneh. Ia didatangi pohon dewa bumi itu dan berkata :
Bicaramu tak masuk akal menyebutku pohon tak berguna ! Bukankah orang akan menebangku jika aku berguna / bagaimana aku bisa bertahan sampai sekarang ? Dan sudut pandang pohon berguna adalah bencana, pohon paling pintar adalah yang tak berguna. Sang tukang kayu itu meminta maaf dan berkata : tampaknya anda pohon yang bijaksana.
Maka berguna dan tak berguna tidak mempunyai ketentuan yang jelas yang ada dari mana kita melihatnya, bila berguna dan tidak berguna dipertentangkan itu akan menyebabkan masalah yang tidak habis habisnya. Dari pada begitu lebih baik mengerti dan tidak perlu mengurusi hal tersebut. Tetapi bila ingin menjadi sahabat seumur hidupmu, lebih baik menggunakan pikiran yang sama. Jadi yang dianggap berguna ia disepakati berguna dan yang tidak berguna disepakati tidak berguna.
Ayat 2 : riwayat pohon
Diwilayah ling shi di negara song sangat cocok untuk ditanami bunga terompet, cadar dan mulberi, begitu mereka tumbuh sebesar kepalan tangan mereka dipotong untuk dibuat kandang monyet. Pohon yang tumbuh lebih besar dipotong untuk membuat rumah.
Sadangkan yang paling besar untuk peti mati orang kaya. Pohon ini tidak pernah menikmati umur panjang dan mati satu per satu di tengah usia.
Dalam upacara memberi tumbal kepada dewa sungai, sapi dengan tanda putih didahinya, babi bermoncong tinggi dan orang bertompel tak pernah dijadikan sebagai persembahan karena dianggap sial.
Beberapa orang yang mampu beradaptasi menampilkan diri sebagai orang yang sial dan tak mampu, dapat melindungi diri dari bencana dunia.
Yang cantik dan yang jelek memiliki kualitas unik, tak perlu membedakan antara yang baik dan yang buruk, beruntung / sial. Karena selera orang berbeda-beda dan apa gunanya memaksakan diri dan berubah menjadi orang lain, dengan menjadi diri sendiri dan tak berbuat aneh-aneh serta tulus kamu akan menjadi pilihan bagi yang mau mencari sifat seperti kamu.
Ayat 3 : sangat aneh
Ada seorang yang dilahirkan dengan kepala bungkuk dibawah pusar, pundak lebih tinggi dari kepala dan rambutnya berdiri. Kelima organnya miring dan pinggangnya terjepit diantara pahanya. Ia bernama zhi li shu.
Ia bisa mengidupi dirinya dengan mencuci dan menambal pakaian orang. Dengan meramal ia bisa memberi makan selusin orang. Ketika semua anak muda dipaksa masuk tentara, ia dapat berjalan dengan langkah besar tanpa ada yang memperdulikannya.
Ketika pejabat pemrintahan membagikan bantuan bagi orang miskin, zhi li shu dianggap pantas menerima banyak kayu dan beras.
Orang bijak tidak peduli pada cacat tubuh dan kejelekan wajahnya. Cacat dan kejelekan wajahnya dapat menyelamatkan orang dari bencana dan malapetaka.
Ayat 4 : minyak habis terbakar
Pohon ditebang untuk dijadikan gagang kapak yang akan digunakan untuk menebang kayu.
Minyak digunakan untuk menyalakan api dan akhirnya habis terbakar.
Pohon kayu manis bisa dimakan, ia ditebang dan dimakan manusia.
Pohon pernis digunakan untuk anti karat dan kulitnya dikerat diambil getahnya.
Banyak orang didunia tahu untungnya menjadi berguna sedikit yang tahu untungnya menjadi tak berguna.
Tokoh sejarah seperti shang yang, wu chi, su qin dan zhang yi adalah orang pintar, tapi semua mati mengerikan. Kepintaran kadang-kadang menjadi senjata yang membunuh diri sendiri. Menjadi terkenal terkadang malah membuat masalah. Berbuat aneh-aneh dan cari perhatian terkadang membawa kita dalam kesulitan.
Ayat 5 : penjaga macan
Menjaga macan adalah hobi berbahaya. Penjaga macan yang ahli tak pernah memberinya makan hewan hidup. Karena bila macan harus berjuang untuk mendapatkan mangsanya akan merasa sangat tertantang. Bila naluri agresifnya dibiarkan, akibatnya bisa mengerikan.
Karena itu penjaga macan harus peka terhadap tempramen hewan itu agar dapat mengendalikannya. Dengan kepekaan itu macan bisa menjadi sejinak kucing.
Macan juga memiliki tempramen dan bila kamu mengikuti kecendrungan ini, binatang itu takkan galak dan menakutkan sama sekali. Manusia juga mempunyai bermacam-macam tempramen, bila kamu memancing keributan pada orang yang sangat keras maka kamu akan diserang dan dihancurkan.
Tetapi bila kamu bersifat sebaliknya belum tentu kamu disakiti. Jadi selidiki dahulu kehidupan dan masa lalunya itu semua akan membangun sifat dasarnya. Bila tidak, meskipun ia terlihat lembut dan bodoh tetapi kalau sifat dasarnya sangat keras dan kamu melawan dengan kekerasan maka siap-siaplah untuk dihancurkan olehnya. Karena ia sangat ahli dan terbiasa hidup dengan keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar