Sebelum mencapai peneragan penuh dibawah bodhi pada hari bulan purnama, selama jaga malam yang pertama, berlatih meditasi anapanasati sampai pada konsentrasi jhana keempat. Ketika mencapai keadaan tersebut, dia cenderung dan mengarahkan pikirannya pada pengetahuan tentang kehidupan lampau ( pubbenivasanusati nana ). Dia merenungkan kehidupannya yang tak terhitung dimasa lampau, dengan kata lain, dia melihat jelas satu kelahiran, dua kelahiran, tiga kelahiran, empat kelahiran, lima kelahiran, sepuluh kelahiran, dua puluh kelahiran, tiga puluh kelahiran, empat puluh kelahiran, lima puluh kelahiran, seratus kelahiran, seribu kelahiran, seratus ribu kelahiran, mencakup banyak kalpa kontraksi dunia dan ekspansi dunia. Sang buddha mengingat kembali secara rinci masa lalunya, yaitu, di sana bernama ini, seperti ini makanannya, seperti itu pengalaman nya tentang kesenangan dan kesakitan, seperti itu rentan hidupnya, kematiannya. Mati disana, dia melihat lahir kembali ditempat lain. Jadi, sang buddha mengingat kembali kehidupan masa lampaunya yang tak terhitung dalam segala aspek. Dia melihat waktu yang tak terhitung ketika terlahir dan mati. Selama jam jaga pertama pada malam pencerahan penuhnya, dia menembus batin dan materi. Dia mencapai pengetahuan menganalisa batin dan materi ( nama rupa pariccheda nana ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar