Selasa, 01 Desember 2015

Sains dalam Pola Makan Makanan Mentah

Tubuh mempunyai kemampuan penyembuhan yang sangat menakjubkan, tetapi tanpa nutrisi yang tepat tubuh tidak akan mampu berfungsi seperti saat diciptakan. Menjadikan tubuh sebagai tumpukan bangkai, masakan dan makanan olahan adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan hukum alam pada tubuh itu sendiri.

 

Makanan mentah itu sendiri bukanlah “suplemen”, bukan juga “obat mujarab” atau “sesuatu yang hebat” tetapi hanyalah sekedar sebuah makanan yang masih lengkap, yang tidak banyak mengandung racun. Bukan mereka yang menyembuhkan kita, tetapi tubuh kita lah yang menyembuhkan sendiri semua penyakitnya. Mereka hanyalah merupakan nutrisi terbaik bagi tubuh. Orang-orang yang sembuh dari berbagai penyakit kronis atau penyakit yang sangat kritis akibat melakukan pola makan makanan mentah adalah terjadi karena mereka sangat sedikit memasukkan makanan olahan ke dalam tubuh mereka.  Makin banyak makanan olahan yang masuk ke dalam tubuh maka makin banyak pula racun yang masuk ke dalam tubuh sehingga kita mudah menjadi sakit. Makin panjang atau makin banyak suatu makanan diolah maka makin tinggi racun yang terakumulasi ke dalamnya.

Produk hewani merupakan makanan olahan paling panjang prosesnya karena hampir tak mungkin kita mengkonsomsinya dalam keadaan mentah dan “living” kecuali kita memangsa hewan dalam keadaaan hidup-hidup. Potongan daging hewan berkaki atau ikan akan cepat sekali membusuk dan menjadi mati. Oleh karena itulah semua potongan daging, susu, telur dan ikan akan menyebarkan bau anyir dan busuk yang luar biasa ke sekitarnya. Di alam bebas, burung-burung pemakan bangkai akan datang mencari serpihan bangkai-bangkai busuk nan menjijikkan itu. Di tempat kumpulan manusia, burung-burung pemakan bangkai sudah tidak pernah bisa bersaing dengan manusia yang tidak pernah mengerti bahwa sebenarnya bangkai dan sampah itu bukan makanannya.

 

Manusia di beberapa negara lalu mencoba mengkonsumsi hewan hidup-hidup, seperti ikan yang masih menggeliat di penggorengan dan otak monyet muda. Mereka menikmati pertunjukan sadis sambil berpikir bahwa semua itu akan bermanfaat untuk kesehatan tubuhnya. Padahal mereka tak pernah mengira bahwa protein dari bahan hewani akan selalu menjadi berlebihan dalam tubuh mereka. Ada yang membuat alergi, ada yang meningkatkan resiko terjadinya kanker, diabetes, hingga pengapuran.  Karena itulah, yang dimaksudkan dengan “raw food” atau “makanan mentah” atau “living food” tidaklah termasuk daging mentah, telur mentah, susu hewan mentah dan ikan mentah sekalipun sang hewan masih hidup. Apalagi kalau kita memangsa daging, telur dan susu dari peternakan, atau ikan dari tambak-tambak laut atau tawar, sebenarnya kita memasukkan begitu banyak racun hama, antibiotika, hormon pertumbuhan dan limbah rumah tangga dan industri dalam jumlah yang sangat-sangat banyak kepada tubuh kita.

 

Makanan mentah terdiri atas sayur, buah dan biji yang tidak dipanaskan lebih dari        45 0C. Pemanasan di atas itu akan menghancurkan semua enzim dalam makanan yang membantu proses pencernaan. Memanaskan atau memasak juga akan mengurangi kadar nutrisi makanan dan juga menyebabkan perubahan kimia pada makanan sehingga justru menyebabkan terjadinya karsinogen, mutagen, radikal bebas dan berbagai racun lain yang mengakibatkan berbagai penyakit yang baru tren pada saat ini, termasuk diabetes, radang sendi, penyakit jantung dan kanker.

 

Orang-orang yang mengkonsumsi makanan mentah lebih dari 75% dari makanannya dan tidak mengkonsumsi produk hewani sering disebut sebagai “rawfoodist”. Kalau kurang dari 75% maka enzim-enzim dari makanan mentah tidak akan sanggup atau cukup untuk mengeliminasi tumpukan racun yang ada dari makanan olahan atau makanan yang dimasak sisanya. Makin banyak makanan olahan maka tubuh akan menyerap racun asam lebih cepat sebelum sempat dihancurkannya. Mengganggu keseimbangan asam basa pada tubuh kita akan merupakan penyebab utama terjadinya kelebihan berat badan dan timbulnya berbagai penyakit….

 

Tubuh didesain untuk menjadi basa atau alkalin, seperti baterai! Karena pengukuran keasaman (pH) adalah logaritmik maka sedikit saja perubahan yang terjadi akan mengakibatkan perubahan yang besar bagi kesehatan. Satu molekul hidroksil (-OH) dalam 550 juta adalah cukup membuat air menjadi konduktif. Tetapi tubuh terpengaruh hanya oleh perubahan pH yang sangat kecil.,bahkan misalnya pH tubuh kita turun 0,10 saja yaitu dari 7,45 menjadi 7,35 maka darah dalam tubuh kita telah kehilangan oksigen sebesar 300%!

Sebagian besar makanan mentah adalah “pembentuk alkalin” atau “pembentuk basa”, sedangkan makanan yang dimasak atau diproses adalah “pembentuk asam”. Semua sumber medis setuju bahwa keseimbangan pH pada darah kita adalah sesuatu yang paling penting dalam keseimbangan kimia dalam kehidupan , dan dalam tubuh manusia “pH” adalah kepanjangan dari “potential hydrogen” dan terlihat pada berapa banyak ion hidrogen yang ada dalam darah kita. Makin tinggi angka itu (makin banyak ion hydrogen yang terserap) maka darah itu makin alkalin atau makin “basa”. Makin sedikit maka tubuh akan makin asam (atau makin berkurang potensialnya atau kemampuannya menyerap hidrogen). Darah manusia biasanya berpH sekitar 7,0 hingga 7,2.

Kalau kita ingin mengalkalinkan tubuh lebih banyak, sebaiknya air minum yang kita pakai tidak hanya harus bersih, tetapi juga yang berpH tinggi dan ber ORP (Oxygen  Reduction Potential) negatif. Banyak perusahaan air minum yang menulis kadar pH nya pada botol kemasannya.

Lebih lanjut bisa ikuti wawancara dengan Robert Ross di : http://www.youtube.com/watch?v=_xaaw7Nl2EQ&feature=player_embedded

dan dengan Victoria Boutenko di :http://www.youtube.com/watch?v=SYSm1lydbcQ

Selamat makin segar dan bugar!


Makanan mentah atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

From : sumansutra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar