Minggu, 23 Agustus 2015

ASAL USUL DEWA BUMI 土神

Hok Tek Cing Sin – Dewa Bumi
(福德正神)

1. Sejarah
福德正神 Fu De Zheng Shen {Hok Kian = Hok Tek Cin Sin } adalah Dewa Bumi yang secara umum disebut pula sebagai 土地公 Tu Di Gong {Hok Kian = Tho Tek Kong }. Tua Pek Kong atau Toa pe kong (Chinese: 大伯公; pinyin: Dàbó Gōng Hakka: Thai phak koong: Hokkien: Tuā-peh-kong).
Ada sebuah versi yang mengatakan bahwa Hok Tek Cin Sin adalah 張福德 Zhang Fu De {Hok Kian = Thio Hok Tek}, seseorang yang pernah hidup di zaman Dinasti Zhou (Masa Kaisar Zhou Wu Wang). Zhang Fu De lahir pada tahun 1134 SM, sejak kecil telah menunjukkan bakat sebagai orang pandai dan berhati mulia. Beliau menjabat Menteri Urusan Pemungutan Pajak Kerajaan. Dalam menjalankan tugasnya ia selalu bertindak bijaksana & tidak memberatkan rakyat, sehingga rakyat sangat mencintainya. Ia meninggal pada usia 102 tahun. Jabatannya digantikan oleh Wei Chao, seorang yang tamak & kejam. Rakyat sangat menderita karena Wei Chao tidak mengenal kasihan dalam menarik pajak. Karena derita yang tak tertahankan, rakyat banyak yang pergi meninggalkan kampung halamannya, sehingga sawah ladang banyak yang terbengkalai. Dalam hati mereka amat mendambakan seorang bijaksana seperti Thio Hok Tek yang telah wafat itu. Lalu mereka memuja Thio Hok Tek sebagai tempat memohon perlindungan. Dari nama Thio Hok Tek inilah kemudian muncul gelar Hok Tek Cin Sin yang dianggap sebagai Dewa Bumi.

2. Perbedaan Hok Tek Cin Sin dan Tho Tek Kong
Di propinsi Hok Kian, RRC; Taiwan & negara-negara di kawasan Asia Tenggara biasanya Dewa Bumi disebut sebagai Hok Tek Cin Sin. Di Tiongkok bagian Utara disebut Tu Di Ye. Di Tiongkok bagian Selatan disebut Tu Di Gong {Tho Tek Kong}. Selain itu orang-orang biasanya membedakan Hok Tek Cin Sin & Tho Tek Kong dengan cara perletakannya.

Jika dipuja di atas altar lengkap dengan Bun Bu Phoa Kwa (Pengawal Sipil dan Militer) disebut Fu De Zheng Shen, dan memiliki wilayah kekuasaan yang lebih luas bukan hanya setempat/lokal saja. Sedangkan bila dipuja di bawah meja altar (= di atas tanah) tanpa pengawal disebut Tu Di Gong, kadang kala disertai istrinya Tu Di Po. Area kekuasaannya setempat saja.

Di semua tempat, Hok Tek Cin Sin ditampilkan dalam bentuk yang hampir sama, yaitu seorang tua, berambut dan berjenggot putih, dengan wajah yang tersenyum ramah. Biasanya Hok Tek Cin Sin tampak menggenggam sebongkah uang emas dan ru yi atau tongkat naga di tangan.

Seperti juga 城隍爺 Seng Hong Ya, Hok Tek Cin Sin mempunyai masa jabatan yang terbatas. Jabatan Hok Tek Cin Sin biasanya diduduki oleh orang-orang yang selama hidupnya banyak berbuat kebaikan dan berjasa bagi masyarakat. Setelah meninggal tokoh pujaan rakyat itu lalu diangkat sebagai Hok Tek Cin Sin . Oleh karena itu tiap tempat mempunyai Hok Tek Cin Sin tersendiri.

(Saat ini untuk arca sudah sangat sukar dibedakan antara Hok Tek Cin Sin dan To Ti Kong, karena banyak variasi bentuk yang beredar. Tinggal dilihat dari letak penempatannya saja.)

3. Sembahyang Hok Tek Cin Sin
Sembahyang kepada Dewa Bumi ini sangat luas wilayahnya. Di seluruh negeri, dapat dikatakan 土地廟 Tu Di Miao (Tho Tek Bio = Kelenteng Tu Di Gong)-lah yang paling banyak jumlahnya baik besar maupun kecil. Tu Di Miao kecil umumnya terdapat di dusun-dusun, di tepi pematang sawah, dan bahkan di halaman rumah. Di desa terpencil yang melarat, sembahyang Tu Di Gong dilakukan di dalam sebuah jembangan air yang telah pecah. Jembangan itu dibalik dan dari bagian dinding yang pecah ditempatkan sebuah arca Tu Di Gong, dan dianggap sebagai kelenteng ! Sebab itu ada pemeo di kalangan rakyat yang mengatakan: 有屋住大堂,沒屋住破缸 You Wu Zhu Da Tang, Mei Wu Zhu Po Gang, yang artinya : Kalau ada rumah tinggal di dalam ruangan besar, kalau tak ada rumah jembangan pecah pun jadi !
Kecuali kelenteng khusus, di kelenteng-kelenteng lain, biasanya disediakan altar pemujaan Tu Di Gong sebagai pelengkap.

Kaum petani menganggap Hok Tek Cin Sin sebagai Dewa Pelindungnya. Kaum pedagang memandangnya sebagai Roh Suci yang mendatangkan rezeki. Masyarakat umum memandangnya sebagai Pelindung Keselamatan. Oleh karena itulah perayaan dan sembahyang kepada Hok Tek Cin Sin paling banyak dilakukan dalam setahun.

Para petani & pedagang di propinsi Hok Kian, RRC; Taiwan & negara-negara di kawasan Asia Tenggara, setiap bulan tanggal 2 & tanggal 16 penanggalan Imlek sembahyang kepada Hok Tek Cin Sin, agar usaha & bisnisnya lancar. Upacara sembahyang ini disebut 做牙 Zuo Ya {Hok Kian = Cuo Ge}.  Sembahyang pada tanggal 2 bulan 2 Imlek disebut sembahyang awal tahun 頭牙 Tou Ya {Thao Ge}. Kemudian sembahyang tanggal 16 bulan 12 Imlek disebut sembahyang akhir tahun 末牙 Mo Ya {Be Ge}. Hok Tek Cin Sin Be Ge berarti sembahyang kepada Hok Tek Cin Sin di akhir tahun (penanggalan Imlek), menyatakan syukur atas berkah panen yang diperoleh & kelancaran usaha selama tahun tersebut.
Dalam 1 tahun sembahyang Thao Ge & Be Ge ini dilaksanakan dengan besar & meriah. Pada saat Hok Tek Cin Sin Be Ge, para pedagang juga mengundang para pelanggannya (pembeli) & para karyawannya untuk menghadiri jamuan pesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar