Kamis, 11 Desember 2014

Pengetahuan tentang mati dan mucul-kembalinya makhluk

Dalam jam jaga kedua malam tersebut, dia cenderung dan mengarahkan pikirannya pada pengetahuan tentang mati dan muncul kembalinya makhluk ( dibacakku nana ). Dengan mata dewa nya, dia melihat makhluk yang tak terhitung jumlahnya mati dan muncul kembali, makhluk inferior dan superior, rupawan dan jelek, bahagia atau tidak bahagia dalam nasib mereka. Dia mengerti bahwa makhluk menuai hasil sesuai dengan perbuatan mereka. Makhluk tak terpuji yang berprilaku buruk dengan tubuh, ucapan dan pikiran; mencerca orang suci, mempunyai pandangan salah, memperoleh buah karma karena pandangan salah, menderita, pada saat hancurnya tubuh setelah mati dan muncul dalam keadaan tersesat, dalam nasib yang tidak menyenangkan, dalam kebiasaan, dineraka.

Tapi makhluk yang terpuji berkelakuan baik dengan tubuh, ucapan dan pikiran; tidak mencerca orang suci, berpandangan benar, tidak menderita pada saat hancurnya tubuh setelah mati. Makhluk makhluk ini muncul dengan nasib yang membahagiakan, di alam surga. Dengan mata dewa- nya, sang buddha melihat makhluk makhluk meninggal dan muncul kembali, makhluk inferior dan superior, rupawan dan jelek, bahagia dan sengsara dalam nasib mereka. Dia mengerti bahwa makhluk menuai hasil sesuai dengan perbuatan mereka. Dia melihat dengan mata dewa- nya pengetahuan bagaimana makhluk lahir dan mati. Kata pali untuk ini adalah cutupapata nana.

Pengetahuan tentang kelahiran dan kematian. Ketika sang buddha memfokuskan pikirannya bagaimana sebenarnya makhluk terlahir dalam keadaan berbahagia atau menyedihkan, dia mencapai pengetahuan memahami sebab dan akibat ( paccaya pariggaha nana ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar