Sabtu, 06 Desember 2014

Asal usul menghormati patung buddha

     Sebelum kemangkatan sang buddha banyak orang menyerahkan bunga bunga dan menghormati beliau, sang buddha meminta mereka untuk pulang.

     Beliau mengatakan bahwa jika mereka benar benar ingin menghormatinya, selain dengan bunga bunga dan persembahan, mereka harus melatih setidaknya satu dari nasihat nasihat yang pernah beliau berikan. Dengan demikian mereka benar benar menghormati sang buddha.

     Sekarang anda dapat memahami apa yang sang buddha inginkan. Jalan hidup keagamaan bukan hanya untuk berdoa, tetapi meneladani beberapa nasihat yang diberikan olehnya.

     Suatu ketika seorang bhikkhu bernama bakkula datang dan duduk dihadapan sang buddha dan memandangi setiap hari. Suatu hari sang buddha bertanya kepadanya, " apa yang engkau lakukan disini ?" ia menjawab, " ketika saya melihat tubuh fisik sang bhagava, hal itu memberikan banyak kebahagiaan." kemudian sang buddha berkata, " bakulla, dengan memandangi tubuh fisik yang kotor, menjijikkan, tidak kekal ini, apa yang kau dapatkan ? Engkau hanya menyenangkan perasaanmu saja, engkau tidak akan pernah mencapai pengetahuan dan pemahaman tetapi menyenangkan perasaanmu. Engkau tidak dapat melihat buddha yang sesungguhnya melalui tubuh fisik. Buddha bukanlah tubuh fisik.

     Kemudian sang buddha berkata, "hanya ia yang memahami dhamma yang diajarkan oleh sang buddha melihat buddha yang sebenarnya." buddha yang sesungguhnya muncul didalam pikiran ketika kita memahami apa yang buddha ajarkan.

     Disini anda dapat memahami bahwa sang buddha bukanlah masalah tubuh fisik. Ketika anda belajar sejarah india, dalam hampir 500 tahun ( setelah sang buddha parinibbana ) tidak ada satupun rampau ( patung/gambar ) sang buddha karena sang buddha tidak menganjurkan setiap orang untuk mendirikan rampau dirinya. Adalah bangsa yunani yang mendirikan rampau sang buddha dan bentuk simbol simbol keagamaan lainnya.

     Sekarang tentu saja bentuk bentuk rampau sang buddha yang berbeda beda telah menyebar keseluruh dunia. Penganut beberapa agama lain mengutuk kita sebagai pemuja berhala. Padahal mereka tidak mengetahui apa yang umat buddha lakukan. Beberapa ratus tahun setelah kehidupan sang buddha, ada seorang bhikkhu terkenal yang dipanggil upagutha. Ia adalah penceramah yang sangat terkenal. Ketika ia memberikan ceramah, ribuan orang berkumpul. Mara sijahat sangat tidak senang karena lebih banyak lagi orang akan menjadi religius. Mara bukanlah makhluk hidup tetapi gangguan dan rintangan batin yang kuat yang menghalangi seseorang menuju kejalan kehidupan spiritual. Kemudian mara dipersonifikasikan sebagai yang jahat. Mara ini mulai menampilkan pertunjukkan, tarian, nyanyian, kesukariaan yang menarik didepan vihara.

     Kemudian para umat perlaha lahan mulai beralih untuk melihat mara. Tak seorangpun yang mendengarkan ceramah upagatha. Upagatha memutuskan untuk memberikan pelajaran yang baik kepada mara dan ia juga akan melihat pertunjukkan itu. Ketika pertunjukkan itu berakhir, upagatha mengatakan bahwa ia sangat menghargainya. " untuk menghargai pertunjukkanmu saya ingin menaruh rangkaian kalung bunga ini kelehermu.

    mara sangat bangga. Ketika upagatha menaruh rangkaian kalung bunga, mara merasa kalung bunga itu membelit disekitar lehernya seperti seekor ular phython. Ia berusaha melepaskannya tetapi tidak bisa. Kemudia ia menemui sakka, raja para dewa dan meminta kepadanya untuk melepaskan kalung tersebut. Sakka juga berusaha sekuat tenaga tetapi ia juga tidak bisa melepaskannya. Kemudian mara pergi menemui brahma yang pada masa itu dipandang sebagai tuhan pencipta dan meminta kepadanya untuk melepaskan kalung itu. Brahma juga mencoba melepaskannya tetapi tidak berhasil melepaskannya. Kemudian brahma mengatakan kepada mara bahwa hanya orang yang meletakkannya yang bisa melepaskannya. Lalu mara harus kembali ke yang mulia upagatha dan memohon kepadanya untuk melepaskannya kalau tidak mara akan mati.

     Kemudian, upagatha berkata, tidaklah sukar tetapi saya hanya dapat melakukannya dengan 2 kondisi. Pertama engkau harus berjanji dimasa yang akan datang engkau tidak akan menggangu apapun terhadap kegiatan keagamaan kami. Mara setuju. Hal kedua, engkau telah melihat sang buddha karena dalam beberapa kesempatan kau berusaha menggangu sang buddha. Kau hidup beberapa ratus tahun setelah sang buddha. Kau memiliki kekuatan batin untuk menampilkan tubuh fisik sang buddha. Mara berkata, ya saya akan melakukannya jika anda berjanji untuk tidak menyembahku ketika aku muncul sebagai sang buddha karena aku bukanlah orang yang suci. Kemudian bhikkhu upagatha berkata, saya tidak akan menyembahmu. Namun ketika mara muncul sebagai wujud buddha, bhikkhu upagatha segera menghormatinya. Kemudian mara berteriak, engkau berjanji untuk tidak menyembah. Kemudian upagatha berkata, saya tidak menyembah mara, tetapi menghormati sang buddha.

     Ini adalah contoh yang baik bagi orang orang untuk menjelaskan kepada yang lain arti dari menghormati rupang ( patung/ gambar ) sang buddha. Ketika anda menyimpan rupang sang buddha dan menghormatinya, anda juga dapat menggunakannya sebagai objek meditasi. Hal ini bukanlah bentuk menyembah berhala. Anda mengundang sang buddha kedalam pikiran anda melalui simbol ini. Ini adalah simbol keagamaan. Bagaimana rupang sang buddha berdaya tarik bagi pikiran manusia dapat dipahami melalui peristiwa berikut.

      Selama perang dunia kedua diburma kepala komandan perang pasukan menemukan rupang kecil buddha yang indah. Rupang itu menarik bagi pikirannya. Ia mengirim rimpang itu ke sir winston churchill, yang pada waktu itu adalah perdana manteri inggris, dengan catatan yang berbunyi, "letakkanlah patung ini diatas meja anda. Kapanpun anda merasa khawatir atau ada permasalah, lihatlah pada wajah patung ini. Saya yakin anda akan dapat menenangkan pikiran anda."

     Mr.nehru, mantan perdana manteri india, dahulu pernah ditangkap oleh pemerintahan inggris. Ketika ia berada ditahanan ia memiiki patung kecil buddha disakunya. Ia mengeluarkan patung itu dan menaruhnya diatas meja dan memandangnya serta berpikir, "meskipun banyak gangguan, permasalahan dan kesulitan didunia ini, jika sang buddha dapat menjaga wajahnya tersenyum, mengapa kita tidak meneladani manusia agung ini ?"

     Salah satu anggota kita telah menyimpan rupang buddha selama 45 tahun didalam rumahnya. Suatu hari beberapa misionaris dari agama lain datang dan mengatakan kepadanya bahwa ia menyembah iblis. Ia tidak tahu bagaimana menjawabnya. Hal ini mengejutkan karena selama 45 tahun ia telah menyembah rupang itu dan ia tidak tahu apa yang harus dikatakan ketika orang lain mengutuknya. Ini adalah kelemahan dari beberapa umat buddha kita. Mereka mengikuti tradisi, menyembah, berdoa, melakukan persembahan, tetapi mereka tidak mencoba memahami ajaran buddha.

     Sekarang anda dapat memahami bahwa dengan atau tidak dengan rupang buddha anda bisa berlatih ajaran buddha. Karena tubuh fisik bukanlah sang buddha.

     Sang buddha pernah menyatakan, apakah sang buddha muncul atau tidak, dhamma tetap ada selamanya didunia ini. Ketika buddha muncul, ia menyadari bahwa orang orang telah merupakan dhamma yang sejati. Dhamma yang saya pahami ini bukanlah dhamma yang diciptakan olehku, kata sang buddha. Dhamma ini selalu ada tetapi orang orang telah salah menafsirkannya, menciptakan konsep yang salah menurut imajinasi diri mereka sendiri dan secara keseluruhan mencemarkan kemurnian dhamma. Bahkan hal ini terjadi sekarang, setelah 2.500 tahun sang buddha mengungkapkan kebenaran sebagai dhamma. Orang orang melakukan kesalahan selama berabad abad lamanya atas nama sang buddha. Kita harus berusaha untuk mempelajari apa yang diajarkan oleh sang buddha dan berusaha untuk melatih apa yang sang buddha ajarkan untuk mencari keselamatan kita.
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar