Suatu hari, seorang brahmana dari Savatthi meletakkan pakaian miliknya di luar rumah untuk mengangin-anginkannya. Seorang thera menemukan pakaian itu ketika ia akan pulang ke vihara. Setelah berpikir bahwa selembar pakaian tersebut telah dibuang oleh seseorang dan tentunya tidak ada yang memilikinya, sang thera mengambilnya. Sang brahmana yang melihat keluar lewat jendela rumahnya melihat sang thera mengambil pakaian tersebut, menghampiri sang thera, memaki-maki dan menuduhnya, "Kau, kepala gundul! Engkau mencuri pakaianku," katanya. Sang thera dengan cepat mengembalikan selembar pakaian tersebut kepada sang brahmana.
Setelah tiba kembali di vihara, sang thera menceritakan kejadian di atas kepada para bhikkhu yang lain, dan mereka menertawakannya dan dengan bergurau mereka bertanya kepadanya apakah pakaian itu panjang atau pendek, kasar atau halus.
Atas pertanyaan ini sang thera menjawab, "Apakah pakaian itu panjang atau pendek, kasar atau halus tidak menjadi masalah bagiku; Aku sama sekali tidak melekat pada hal itu."
Para bhikkhu yang lain kemudian memberitahu Sang Buddha bahwa sang thera itu dengan cara seperti itu untuk menegaskan dirinya sendiri sebagai seorang arahat.
Kepada mereka Sang Buddha menjawab, "Para bhikkhu ! Sang thera mengatakan yang sebenarnya; seorang arahat tidak mengambil apapun yang tidak diberikan kepadanya."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 409 berikut :
Dalam dunia ini, seseorang yang tak mengambil apa yang tidak diberikan, baik yang panjang atau yang pendek, kecil atau besar, baik ataupun buruk, maka ia Kusebut seorang 'brahmana'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar