BAB 47
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI
TAHUN 1978, JI GWEE CHE SA
Chi Hoet:Mungkin ada manusia bilang, saya ini perasa, gampang bersedih, apakah saya harus melarang pembicaraan mereka? Bersemangatlah, manusia seperti sedang naik tangga, melaju terus tidak tahu berhenti, tidak terasa sudah sampai di ujung tangga dan hilang kendalian, sehingga dirinyapun hancur jatuh dari atas, menjadi manusia haruslah sadar bahwa kehidupan ini tidak lama, kamu hanyalah titipan tinggal di rumah yang bertingkat itu, setelah sekian tahun, kau akan pergi meninggalkannya, tahunpun silih berganti tahun, tumbuhnya orang baru menggantikan orang lama, jika tidak cepat-cepat sadar, setelah badan ini sudah penuh kotoran duniawi; masih tidak ada perubahan sedikitpun, maka sampai waktu itu, mau menyesal sudah terlambat, hari ini saya siap mengelilingi Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:Siap, terdengar suara pelita di Vihara tandanya untuk mengantar kepergiannya seseorang manusia lagi dari Alam Dunia.
Chi Hoet:Suara pelita menyadarkan manusia, bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak akan balik kembali, sekarang kita juga mau menuju ke Alam Baka, sudah tiba Yang Shen, turun.
Pejabat:Selamat datang, Chi Kung Buddha dan Yang Shen, Neraka ini namanya NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI termasuk wilayahnya Tingkat ke-Tujuh, kalian berdua atas Titah mengarang buku, sungguh mulia tugas ini.
Yang Shen:Pujian Pejabat, kami tidak dapat menerimanya, kalau bukan perlindungan Guru dan juga bantuan-bantuan dari Pejabat, akan terasa beratnya tugas ini, hari ini kami kemari meninjau, harap Pejabat juga banyak memberikan bantuannya.
Pejabat:Tentu, mari kalian berdua ikut saya masuk ke dalam Neraka ini meninjaulah dengan seksama.
Yang Shen:Terima kasih, sudah tiba di Pintu Neraka, penjaga sedang berbaris memberikan hormat, di dalam Neraka kini terdengar suara jeritan, para prajurit di Alam Baka sedang menggunakan kail besi yang besar memaksa membukakan mulutnya Roh-roh dosa, kemudian mengailkan lidahnya dan ditarik keluar, kemudian dipotong sampai putus pakai pisau tajam, Roh-roh dosa selain menjerit darahpun berceceran, sehingga membasahi di dada, sudah begitu prajurit Alam Baka masih menggunakan bor besi yang tajam, menusuk pipi kiri Roh dosa, sehingga menembus ke pipi kanan, lalu menusukkan kawat yang kecil dan diikatkan ke tiang kayu, Roh-roh dosapun pingsan setelah merintih kesakitan, wah sungguh sadis hukuman ini.
Pejabat:Lidah juga berhubungan dengan hati, jika terluka akan terasa sangat sakit, maka yang dihukum disini selain bergetar badannyapun sampai terkencing-kencing.
Yang Shen:Hukuman yang dilakukan di dalam Neraka, semuanya tertuju pada dosa yang dibuat, maka disesuaikan hukumannya, sungguh tepat dan Roh-roh dosapun yang dihukum kemari kebanyakan melanggar kesalahan apa?
Pejabat:Yang dihukum kemari, kebanyakan berbuat dosa di mulut, karena kekurangan ajarannya di mulut ini, sekarang saya perintahkan Roh-roh dosa menceritakan kejadiannya, agar bisa dicantumkan dalam buku untuk menasehati manusia di Alam Dunia.
Yang Shen:Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Pejabat.
Pejabat:Roh-roh dosa sudah dikawal keluar, silahkan Yang Shen tanya pada mereka.
Yang Shen:Saya mau tanya nenek ini, kenapa nenek dihukum disini?
Roh:Saya hanya tidak bisa menjaga omongan, maka saya rasa tidak berdosa.
Chi Hoet:Karena omongan kamu; sudah mencelakakan orang lain, apakah itu bukan dosa, cepat ceritakan yang jujur kalau kamu tidak ingin dihukum lebih berat lagi.
Roh:Baiklah, saya ceritakan; Di waktu masih hidup, saya paling iri pada orang lain, jadi sering mengadu domba dan menceritakan yang bukan-bukan untuk merusak rumah tangga orang lain, sehingga mereka berpisah karena pengaduan saya, sehingga kedua adik dan kakak sampai orang tuanya tidak ada yang mengurusnya lagi, cuma itu saja, saya tidak berbuat dosa yang lain lagi.
Pejabat:Seperti kamulah yang dijuluki Panjang Lidah di Alam Dunia, sebagai wanita, tidak menjaga mulutnya, sering menjelekkan orang lain, merusak rumah tangga orang lain, juga senang merokok dan minum arak dan sebagainya, bicarapun tidak menjaga kesopanan, sukanya berteriak-teriak atau berbisik-bisikan di telinga pria, bicara bahasa yang jorok, lidah ini sungguh beracun, harus dipotong baru bisa diam mulutnya, kemudian kini dilatih diperbaiki lagi.
Chi Hoet:Tajamnya lidah seperti pisau, di Neraka Cabut Lidah paling banyak kaum wanita, karena wanita umumnya picik dan banyak omong, paling gampang mendatangkan keributan, apalagi yang tidak memiliki sifat lemah lembut, bicara seperti mau teriak, karena bahasanya sudah melukai perasaan orang lain, sendirinya sudah tahu namun tidak mau memperbaikinya, maka setelah meninggal harus diperbaiki lidahnya itu oleh prajurit-prajurit Alam Baka, biar suaranya menjadi rendah dan lemah lembut untuk mengembalikan suasana yang damai.
Yang Shen:Saya mau tanya tuan ini, sudah pernah berbuat dosa apa sehingga dihukum disini.
Roh:Waktu masih hidup saya gampang marah, jika ketemu urusan yang tidak menyenangkan hati saya atau mendengar suara yang tidak enak, maka saya pasti marah dan memaki, tidak peduli itu orang tua leluhur orang lain, sekalian dimaki dan tidak merasa takut, cuma saya tidak pernah berbuat dosa lain, setelah meninggal Yiam Wong tidak melepaskan saya, dikatannya bahwa mulut saya ini sungguh jahat, kotor dan tidak bisa diampuni, akhirnya sayapun dihukum kemari, mengharapkan manusia-manusia di Alam Dunia, janganlah mencontoh saya, kalau tidak setelah meninggal di Neraka inilah bagiannya.
Pejabat:Ada pribahasa: "Hati jahat tidak ada yang bisa lihat, namun mulut yang jahat bisa didengari." Mulut jahat gampang menyinggung perasaan orang lain, sehingga terjadi perselisihan, akhirnyapun terjadi keributan, namanya juga luka disilet gampang sembuh lagi, tetapi tersinggung karena omongan terasa sulit dilupakan, apalagi waktu memaki orang tidak pandang siapa, kasar bahasanyapun ditambah lagi hinaan, ini sungguh berdosa, sebagai orang yang saleh berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan tidak boleh berbicara yang jorok karena berbuat dosa di mulut mana bisa sempurna, di kemudian hari pun akan dapat hukuman disini.
Yang Shen:Saya mau tanya Guru ini, kamu kemari mau adakan upacara Keng/Doa?
Roh:Amitaba, Keng pahit, Keng pahit, berpikir kembali di masa kehidupan yang dahulu, mengagumi keagungan ajaran Buddha sehingga sayapun melepaskan diri dari Alam Duniawi, dan mengasingkan diri menjadi pendeta di biara, rajin baca Keng dan meneliti pelajaran buku-buku kitab suci sehingga bisa berceramah, bila ada kebaktian dan saya jadi sering mengatakan kelemahan agama lain, menganggap Buddhalah yang terbesar, Dewa lain, Ma Co atau Nabi lain adalah Dewa yang kecil, semua adalah kepercayaan yang tersesat, hanya Buddhakulah yang benar, karena ceramah sayalah banyak umat yang terpengaruh oleh saya, sehingga merekapun ikut-ikutan mengejek agama lain, saya hanya bercerita menurut ajaran di buku, maka tidak tahu ada kesalahannya, setelah meninggal Roh saya terasa diikat, tidak bisa terlepas saya baru sadar sudah diikat oleh Dewa-dewa lain, karena sudah berbuat dosa menghina para Dewa, sehingga saya dimasukkan ke Neraka, tidak bisa menuju ke Surga, mohon pertolongan Chi Kung Buddha.
Chi Hoet:Murid biadab, di Buddha tidak ada murid semacam kamu, pelajaran Buddha adil terhadap sesamanya, segala Dewa terjadinya karena perkembangan zaman, membina diri dan bertapa sehingga sempurna menjadi Dewa, hanya berbeda panggilannya, Ma Co atau Nabi-nabi lain, semua pernah menolong manusia, mengorbankan diri demi umatnya, kini berada di Surga, dan Buddhapun sama, karena di zaman sekarang ada orang bertapa yang sok pintar; untuk menarik umat, sehingga merubah isi buku kitab, atau mengarang buku yang pelajarannya menyesatkan, sehingga terjadi perselisihan di antara umat, dosa ini sungguh tidak boleh diampuni lagi, mengharap umat di Alam Dunia yang menjadi pendeta, bikhu atau yang lain-lain, belajar keagamaan harus terang dan jujur di hatinya, dan menyesuaikan diri menurut ajaran yang benar pada kelakuan sehari-hari, bukan mengatakan issue yang bukan-bukan atau berbicara yang bisa menyinggung perasaan umat agama yang lain, bagi orang-orang yang sudah melakukan kesalahan, mengarang buku yang sifatnya menyesatkan, cepatlah bakar buku sesat itu, bersihkan mulut dan berbicara Keng atau ajaran yang benar, kalau tidak biar kau rasakan sakitnya hukuman dicabut lidah melubangi pipi ini, waktunya hari ini sudah tiba. Yang Shen siap-siap kembali ke Vihara.
Pejabat:Jika ada kekurangan harap kalian maklumi, perintahkan para Jendral berbaris antarkan tamu.
Yang Shen:Terima kasih Pejabat dan para Jendral, selamat tinggal, saya sudah duduk di atas Teratai, silahkan berangkat.
Chi Hoet:Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar