Bab 10 : kemuliaan orang tao
Ayat 1 : burung gagak makan tikus busuk
Hui zi menjadi perdana menteri raja hui dari liang dan zhuang zi mengunjunginya.
Seorang penasehat hui zi berkata : zhuang zi datang untuk berkunjung kehormatan, tapi ia mengejar pososimu. Ketika hui zi bertemu zhuang zi.
Hui zi bertanya dengan sinis kepada zhuang zi : apa tujuan mengunjungiku ?
Zhuang zi berkata : burung legenda wan chu hidup diselatan dan ketika ia terbang dari selatan ke utara, ia tidak pernah beristirahat dipohon lain selain pohon payung china. Tidak makan apapun selain tunas bambu. Tidak minum selain dari mata air. Suatu hari ia melewati seekor burung gagak yang sedang menarik tikus busuk. Karena takut wan chu mengambil makanannya, burung gagak berteriak !
Zhuang zi bertanya : apakah kamu akan berteriak juga ?
Bagi yang biasa ketenaran dan posisi patut direncanakan. Tapi bagi orang bijak, ketenaran dan posisi seperti losmen dan tidak patut didambakan. Hanya orang bodoh yang mempercayai hasutan orang lain tanpa menyelidiki dahulu, ia akan seperti burung gagak yang menyeret tikus busuk karena takut direbut wan chu, padahal itu bukan makanannya.
Ayat 2 : kegembiraan ikan
Hui zi dan zhuang zi berjalan diatas jembatan, melihat ikan dikolom berenang sambil melompat.
Zhuang zi berkata : ikan-ikan sedang bersenang-senang disana, alangkah gembiranya mereka !
Hui zi berkata : kamu bukan ikan, bagaimana kamu tahu mereka sedang gembira ?
Zhuang zi berkata : kamu bukan saya, bagaimana kamu tahu saya tidak tahu ikan itu senang ?
Hui zi berkata : tentu saja, saya tahu perasaanmu karena saya bukan kamu, tapi sama saja kamu bukan ikan dan kamu tidak tahu apakah ikan itu senang, begitulah.
Zhuang zi berkata : waktu kamu bertanya : bagaimana kamu tahu ikan itu senang, kamu sudah tahu bahwa aku tahu ikan itu senang !
Pendapat hui zi berdasarkan logika, tetapi bila ia menggunakan pengetahuannya dalam bernalar, ia mengabaikan hal lain. Ini yang dikatakan, kalau dua orang yang berpikiran tidak satu jalan mereka mungkin bersahabat, tetapi tidak mungkin hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar