Karma dittha dhamavedaniya ~ karma yang berbuah dalam kehidupan ini
~ seorang pria miskin bernama mahaduk yang berkesempatan memberikan dana kepada samna sambuddha kassapa ( murid buddha ) segera menjadi orang kaya.
~ pada jaman sang buddha gaotama, punna dan istrinya yang miskin, berkesempatan mendanaka makanan kepada sariputra ( murid buddha ) yang baru saja keluar dari niroda sampatti. Segera mereka menemukan digumpalan tanah yang dibajak punna dilapangan berubah menjadi emas, sehingga kedua pasangan ini menjadi kaya.
~ disavatti, pasangan bernama kakaviliya sangatlah miskin. Mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang layak, tidak mempunyai perabotan rumah tangga, tidak ada tikar dan kasur, mereka harus berbagi bubur yang hanya cukup satu orang. Suatu pagi, ketika mereka ingin menyantap bubur tersebut, kassapa yang baru saja keluar dari niroda sampatti mendatangi kediaman mereka. Mereka tidak memakan bubur tersebut dan mendanakan makanan tersebut kepada kassapa. Dalam tujuh hari mereka menemukan belanga emas dan menjadi orang kaya.
Akibat karma yang tidak bisa dihindari
~ seorang wanita bernama dawmar dari desa duyin, tidak dapat berbicara dengan jelas karena bibir atas cacat ( sumbing ). Dia bermata pencaharian menjual ikan, meletakkan ikan disebuah nampan besar dan menempatkannya diatas kepalanya, mengelilingi desa dan meneriakkannya : yaukah anye beli ikan ? Penduduk desa mengetahui bahwa ia sedang mengucapkan "maukah anda beli ikan ?" . tetapi seorang pemuda bernama kothan meniru cara dia berbicara sebagai candaan. Dawmar sangat sedih, tetapi dia harus menerima hinaan itu karena dia orang miskin. Tak lama kemudian istrinya kothan melahirkan anak dengan bibir sumbing, cacat seperti dawmar. Karma tersebut dapat kita lihat memberikan akibat yang tidak dapat dihindari. Hasil buruk dari karma / tindakan buruk mulai akan berbuah dikehidupan ini juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar